Bank Digital Mempertebal Modal

Kamis, 19 Agustus 2021 | 06:50 WIB
Bank Digital Mempertebal Modal
[]
Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Sebentar lagi Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengumumkan aturan soal bank digital. Tak banyak perubahan dari skema yang selama ini beredar.  Untuk mendirikan satu bank baru yang beroperasi secara digital penuh maka harus memiliki modal awal Rp 10 triliun.

Namun jka ingin mengonversi bank tradisional jadi bank digital maka modalnya cukup Rp 3 triliun. Sementara kalau bank tradisional yang akan jadi bank digital itu merupakan bagian dari kelompok usaha bank, maka hanya perlu modal Rp 1 triliun.
 
OJK mencatat saat ini terdapat tujuh bank yang sedang proses perizinan bertransformasi menjadi bank digital. Di antaranya Bank BCA Digital, BRI Agro, Bank Neo Commerce, Bank Capital, Bank Harda Internasional, Bank QNB Indonesia dan Bank KEB Hana.
 
BRI Agro mencatatkan modal inti senilai Rp 4,21 triliun pada Juni 2021. Nilai itu tumbuh 2,03% year on year (yoy).  Sekretaris Perusahaan Bank Rakyat Indonesia  (BRI) Aestika Oryza Gunarto bilang, sebagai induk, BRI berkomitmen akan memenuhi ketentuan yang akan dirilis oleh OJK. 
 
Adapun Bank Capital akan memanggil para pemegang saham untuk meminta persetujuan menggelar aksi penguatan modal melalui penawaran umum terbatas (PUT) IV dengan memberikan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu alias rights issue. Hingga Juni 2021, Bank Capital memiliki modal inti Rp 1,51 triliun naik 8,63% yoy. “Tetap akan dilakukan tahun ini untuk memenuhi ketentuan OJK melalui rights issue,” ujar Direktur Utama Bank Capital Wahyu Aji. 
 
Adapun Bank Digital BCA mencatatkan modal inti naik 1,04% yoy dari Rp 1,34 triliun menjadi Rp 1,35 triliun. PT Bank Central Asia Tbk (BBCA). 
Direktur Utama BCA Digital, Lanny Budiati mengatakan, BCA Digital merupakan bank yang secara konsolidasi bagian dari Grup BCA. Sehingga pemenuhan kewajiban modal inti minimal mengacu pada Peraturan OJK Nomor 12 (Pasal 9 Ayat 1.d.) tentang Konsolidasi Bank Umum wajib memenuhi modal inti paling sedikit Rp 1 triliun.
 
Pada aturan baru nanti, nilai modal inti bagi BCA Digital juga tetap sama, lantaran bagian dari kelompok usaha bank. Dengan begitu, BCA Digital sudah memenuhi syarat minimal modal inti bank digital.
 
Meski begitu Presiden Direktur BCA, Jahja Setiaatmadja menyatakan tetap akan menambah modal bagi Bank BCA Digital seiring rencana mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI) dalam dua tahun mendatang. 
 
Sedangkan Bank Jago memiliki modal inti Rp 7,88 triliun pada Juni 2021.  Adapun Bank Neo Commerce (BBYB) memiliki modal inti sebesar  Rp 1,02 triliun per Maret 2021. Guna memperkuat modal Bank Neo baru selesai Penawaran Umum Terbatas (PUT) IV dengan dana akan diterima sebesar  Rp 249,82 miliar. Bank Neo juga tengah mempersiapkan PUT V  dan PUT VI.                   

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terbaru

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI
| Jumat, 22 November 2024 | 14:33 WIB

Draf Kabinet Donald Trump Pro Energi Fosil, Begini Dampaknya ke Emiten Energi di RI

Dua nama calon menteri Donald Trump yang pro energi fosil, yakni Doug Burgum calon Menteri Dalam Negeri dan Chris Wright calon Menteri Energi.

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal
| Jumat, 22 November 2024 | 09:50 WIB

Pungutan Ekspor Sawit Turun dari Target Awal

Tahun ini BPDPKS menargetkan setoran pungutan ekspor sawit sebesar Rp 24 triliun, turun dari target awal

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan
| Jumat, 22 November 2024 | 09:32 WIB

Rencana PPN Naik Menuai Petisi Penolakan

Ribuan masyarakat Indonesia menandatangani petisi yang menolak rencana kenaikan tarif PPN menjadi 12% tersebut

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana
| Jumat, 22 November 2024 | 09:14 WIB

Tax Amnesty Bisa Gagal Tarik Dana

Menurut Direktur Eksekutif Indef Eko Listiyanto, tax amnesty tidak bisa diterapkan terus-menerus dalam waktu singkat

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru
| Jumat, 22 November 2024 | 09:12 WIB

Cuan Tinggi Saham Pendatang Baru

Kendati harga saham pendatang baru sudah naik tinggi hingga ratusan persen, waspadai pembalikan arah

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD
| Jumat, 22 November 2024 | 08:58 WIB

Upaya Dorong Ekonomi Akan Memperlebar CAD

Bank Indonesia memperkirakan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) sepanjang tahun 2024 bisa melebar jadi 0,9% PDB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun
| Jumat, 22 November 2024 | 08:52 WIB

WTON Memangkas Target Nilai Kontrak Baru Jadi Rp 6 Triliun

PT Wika Beton Tbk (WTON) memperkirakan, hingga akhir 2024 ini nilai kontrak baru hanya akan mencapai ke Rp 6 triliun.

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi
| Jumat, 22 November 2024 | 08:15 WIB

Nobel Ekonomi 2024 dan Pengendalian Inflasi

Keberadaan tiga BUMD pangan yang ada di Jakarta jadi kunci pengendalian inflasi di Provinsi DKI Jakarta

Mimpi ke Piala Dunia
| Jumat, 22 November 2024 | 08:00 WIB

Mimpi ke Piala Dunia

Indonesia harus mulai membuat cetak biru pengembangan sepakbola nasional yang profesional agar mimpi ke Piala Dunia jadi kenyataan.

INDEKS BERITA