Bank Masih Memacu Penyaluran Kredit Channeling Lewat Fintech Lending

Rabu, 16 Oktober 2024 | 05:20 WIB
Bank Masih Memacu Penyaluran Kredit Channeling Lewat Fintech Lending
[ILUSTRASI. Pegawai Bank Rakyat Indonesia (BRI) Agro menunjukkan aplikasi pinjaman berplatform online 'Pinang' saat acara 'Launching Aplikasi Pinang BRI Agro' di De Tjolomadoe, Karanganyar, Jawa Tengah, Sabtu (23/2/2019). Pinjaman berbasis online Pinang yang dikelola BRI Agro anak usaha BRI tersebut merupakan bentuk platform pinjaman kredit tanpa agunan (KTA) dengan rate yang lebih murah sekaligus upaya BRI mengadopsi teknologi digital. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha/foc.]
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan terus memacu penyaluran kredit melalui skema channeling dengan fintech P2P lending. Dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), pendanaan ke fintech lending dari perbankan masih dominan. 

Per bulan Juli 2024, perbankan memberi pendanaan Rp 38,61 triliun ke fintech P2P lending. Nilai tersebut berkontribusi sebesar 57,09% dari total outstanding pinjaman fintech. 

PT Bank Oke Indonesia Tbk (DNAR) menjadi salah satu bank yang menyalurkan kredit ke fintech. Per Oktober 2024, penyaluran kredit Ok Bank ke fintech mengalami kenaikan 22% dibandingkan akhir tahun 2023.

Baca Juga: Kinerja Fintech Lending Diproyeksi Positif Usai Pemangkasan Suku Bunga

Direktur OK Bank Efdinal Alamsyah menjelaskan, OK Bank hanya bekerjasama dengan fintech yang sudah terdaftar dan diawasi oleh OJK. Di samping itu, pihaknya juga telah melakukan kajian komprehensif terhadap semua perusahaan fintech yang akan bekerjasama dengan mereka. Efdinal menyebut, risiko kredit channeling lewat fintech masih terkendali, yakni masih di bawah 5%. 

Hingga akhir tahun 2024 ini, OK Bank menargetkan kredit ritel, termasuk kredit chanelling melalui P2P lending, tumbuh 12% dari total kredit yang diberikan. OK Bank juga akan lebih ketat dalam memilih mitra yang kredibel. 

OK Bank juga akan mengembangkan produk kredit yang menarik, serta menggunakan teknologi untuk mempercepat proses pengajuan dan evaluasi kredit.

Adapun PT Bank Raya Indonesia Tbk (AGRO) mencatat portofolio kredit channeling bertumbuh. Melalui Kredit Pinang Connect, Direktur Keuangan Bank Raya Rustati Suri Pertiwi menyebut, hingga Juni 2024, kredit channeling tumbuh 27,57% secara tahunan menjadi Rp 223 miliar.

Wanita yang akrab disapa Tiwi ini mengatakan, hingga Juni 2024, porsi kredit chanelling mencapai 15% dari keseluruhan kredit digital Bank Raya. Saat ini, Bank Raya bekerjasama dengan beberapa fintech, seperti Batumbu, Awan Tunai, dan lainnya. Bank Raya menyebut NPL kredit chanelling di kisaran 5% dengan tren menurun. 

Hingga akhir tahun 2024, Bank Raya memproyeksikan penyaluran kredit secara channeling dapat tumbuh sehat dan proporsional sesuai proyeksi bisnis Bank Raya. Bank Raya sendiri mengaku potensi kerjasama dengan fintech lain masih terbuka. 

Baca Juga: NPL Meningkat, Bank Digital Perkuat Strategi Risiko Kredit

OJK mengingatkan ada risiko yang mengintai industri perbankan. Untuk itu, Dian Ediana Rae, Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, berharap bank menerapkan prinsip kehati-hatian dan asas pemberian kredit atau pembiayaan yang sehat. 

"Antara lain bank harus memastikan kerjasama channeling kredit dapat memperhatikan izin usaha, kelayakan fintech lending sebagai penerima channeling, kepatuhan terhadap regulasi perlindungan konsumen, dan penilaian risiko yang memadai," jelas Dian. Terkait tujuan penggunaan kredit, Dian menyebut, hal itu akan bergantung kebijakan dan risk-appetite bank. 
 

Bagikan

Berita Terbaru

Euforia Saham BUMI Efek Akuisisi Bukan Tanpa Konsekuensi, Beban Utang Kembali Bengkak
| Minggu, 16 November 2025 | 15:05 WIB

Euforia Saham BUMI Efek Akuisisi Bukan Tanpa Konsekuensi, Beban Utang Kembali Bengkak

Utang baru yang digali BUMI bisa menimbulkan risiko jika harga batubara tetap lemah dan aset baru belum berproduksi.

Saham BRPT Diprediksi Masih Kuat Melaju, Ditopang Faktor Teknikal dan Fundamental
| Minggu, 16 November 2025 | 13:45 WIB

Saham BRPT Diprediksi Masih Kuat Melaju, Ditopang Faktor Teknikal dan Fundamental

Masuknya BREN ke Indeks MSCI diharapkan berpotensi menarik arus modal asing lebih besar ke emiten Grup Barito.

Melancong ke Luar Negeri Masih Menjadi Primadona
| Minggu, 16 November 2025 | 13:00 WIB

Melancong ke Luar Negeri Masih Menjadi Primadona

Musim libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) menjadi tonggak terakhir untuk mendulang keuntungan bagi bisnis wisata perjalan.

Kinerja Bakal Tertekan Sampai Akhir 2025, tapi Saham SSIA Masih Direkomendasikan Beli
| Minggu, 16 November 2025 | 12:20 WIB

Kinerja Bakal Tertekan Sampai Akhir 2025, tapi Saham SSIA Masih Direkomendasikan Beli

Laba PT Surya Semesta Internusa Tbk (SSIA) anjlok hingga 97% di 2025 akibat renovasi Hotel Melia Bali.

Lonjakan Saham Properti Happy Hapsoro; BUVA, UANG & MINA, Fundamental atau Euforia?
| Minggu, 16 November 2025 | 11:00 WIB

Lonjakan Saham Properti Happy Hapsoro; BUVA, UANG & MINA, Fundamental atau Euforia?

Saham UANG, BUVA, MINA melonjak karena Happy Hapsoro. Pelajari mana yang punya fundamental kuat dan potensi pertumbuhan nyata.

Strategi Natanael Yuyun Suryadi, Bos SPID :  Mengadopsi Strategi Value Investing
| Minggu, 16 November 2025 | 09:24 WIB

Strategi Natanael Yuyun Suryadi, Bos SPID : Mengadopsi Strategi Value Investing

Natanael mengaku bukan tipe investor yang agresif.  Ia memposisikan dirinya sebagai investor moderat.

Multi Bintang Indonesia (MLBI) Menebar Dividen Interim Rp 400,3 Miliar
| Minggu, 16 November 2025 | 09:11 WIB

Multi Bintang Indonesia (MLBI) Menebar Dividen Interim Rp 400,3 Miliar

Total nilai dividen yang sudah ditentukan ialah Rp 400,33 miliar. Jadi dividen per saham adalah Rp 190.

BUMI Menerbitkan Obligasi Rp 780 Miliar, Simak Penggunaannya
| Minggu, 16 November 2025 | 09:02 WIB

BUMI Menerbitkan Obligasi Rp 780 Miliar, Simak Penggunaannya

Sekitar Rp 340,88 miliar atau A$ 31,47 juta untuk pemenuhan sebagian dari kewajiban pembayaran nilai akuisisi terhadap Jubliee Metals Limited.

Rencanakan Liburan dengan Matang biar Kantong Tak Kering
| Minggu, 16 November 2025 | 09:00 WIB

Rencanakan Liburan dengan Matang biar Kantong Tak Kering

Berlibur jadi kegiatan yang kerap orang lakukan di akhir tahun. Simak cara berlibur biar keuangan tetap sehat.

Ketika Dana Kelolaan Reksadana (AUM) Mencapai All Time High
| Minggu, 16 November 2025 | 08:52 WIB

Ketika Dana Kelolaan Reksadana (AUM) Mencapai All Time High

Pertumbuhan dana kelolaan ini mencerminkan kepercayaan investor yang pulih setelah masa sulit pasca-pandemi.

INDEKS BERITA

Terpopuler