Bank Sentral China Bujuk Asia untuk Meningkatkan Penggunaan Valuta Lokal

Rabu, 16 Februari 2022 | 15:32 WIB
Bank Sentral China Bujuk Asia untuk Meningkatkan Penggunaan Valuta Lokal
[ILUSTRASI. Kantor pusat bank sentral China di Beijing, China di masa pandemi. 3 Februari 2020. REUTERS/Jason Lee/File Photo GLOBAL BUSINESS WEEK AHEAD]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. China akan bekerjasama dengan negara-negara Asia untuk meningkatkan penggunaan mata uang lokal dalam perdagangan dan investasi. Gubernur bank sentral China (PBOC), Yi Gang, pada Rabu (16/2) mengatakan itu merupakan sebagai bagian dari rencana untuk memperkuat ketahanan ekonomi regional.

Perkembangan pemanfaatan mata uang lokal oleh negara-negara berkembang Asia dalam perdagangan dan investasi, selama beberap tahun terakhir, telah memperkuat jaring pengaman keuangan kawasan terhadap guncangan eksternal, Yi mengatakan pada acara pengelompokan G20.

"Pasar negara berkembang harus meningkatkan ketahanannya," kata Yi melalui video dalam acara yang diselenggarakan Indonesia. "Di sinilah kerja sama regional memiliki peran kunci untuk dimainkan."

 Baca Juga: Untuk Kedua Kalinya, Jepang Melelang Minyak dari Cadangan Strategisnya pada 9 Maret

Pertukaran mata uang bilateral antara kelompok regional ASEAN, China, Jepang dan Korea Selatan telah mencapai $380 miliar, katanya.

Bulan lalu, PBOC memperpanjang pakta pertukaran mata uang bilateral dengan Bank Indonesia selama tiga tahun untuk memperdalam kerja sama keuangan dan mempromosikan investasi.

"Bank sentral dari negara maju harus terus meningkatkan komunikasi pasar," tambah Yi. Kerjasama semacam itu membantu mengurangi efek limpahan pada saat risiko yang lebih besar bagi negara berkembang dari pandemi Covid-19.

 Baca Juga: Ekspor Pakaian Jadi Vietnam Diproyeksi Naik 7,4% Tahun Ini Menjadi US$ 43,5 Miliar

Ekonom percaya China dan negara berkembang lainnya dapat menghadapi risiko arus keluar modal begitu Federal Reserve AS mulai memperketat kebijakan.

Sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan The Fed akan memulai siklus pengetatan pada bulan Maret, dengan kenaikan suku bunga 25 basis poin, tetapi minoritas yang berkembang mengatakan akan memilih langkah setengah poin yang lebih agresif untuk menekan inflasi.

China akan menjaga kebijakan moneter akomodatifnya fleksibel, karena pertumbuhan ekonomi kemungkinan akan kembali ke tingkat potensialnya tahun ini, tambah Yi.

Bagikan

Berita Terbaru

Tren Rupiah Masih Melemah, Aset Kripto Bisa Jadi Pilihan
| Minggu, 30 Maret 2025 | 16:15 WIB

Tren Rupiah Masih Melemah, Aset Kripto Bisa Jadi Pilihan

Aset kripto bisa menjadi salah satu pilihan karena karakteristiknya yang lebih tahan terhadap penurunan daya beli uang. ​

Harga Bitcoin (BTC) Anjlok, Nilai Altcoin Ikut Terkoreksi
| Minggu, 30 Maret 2025 | 15:51 WIB

Harga Bitcoin (BTC) Anjlok, Nilai Altcoin Ikut Terkoreksi

Pasar kripto mengalami tekanan jual. Harga Bitcoin kembali terkoreksi dan menyeret sejumlah altcoin ke dalam tren bearish. ​

Jangan Asal Membeli, Simak Tips Aman Berinvestasi Emas
| Minggu, 30 Maret 2025 | 15:43 WIB

Jangan Asal Membeli, Simak Tips Aman Berinvestasi Emas

CEO LAKUEMAS Edy Setiawan mengimbau masyarakat untuk selalu memastikan keaslian emas untuk mengantisipasi kekhawatiran seputar keamanan.​

Anak Usaha Barito Renewables (BREN) Teken Kerjasama Sewa Rig Pengeboran Panas Bumi
| Minggu, 30 Maret 2025 | 15:30 WIB

Anak Usaha Barito Renewables (BREN) Teken Kerjasama Sewa Rig Pengeboran Panas Bumi

Perjanjian ini berlaku sejak 27 Maret 2025 sebagai tanggal efektif dan akan berlaku selama 132 bulan sejak tanggal effektif atau 26 Maret 2036.

Tahun 2024, Rugi Bersih Kapuas Prima Coal (ZINC) Membengkak 480%
| Minggu, 30 Maret 2025 | 15:09 WIB

Tahun 2024, Rugi Bersih Kapuas Prima Coal (ZINC) Membengkak 480%

Kerugian PT Kapuas Prima Coal Tbk (ZINC) melonjak dari Rp 20,70 miliar pada 2023 menjadi Rp 121,07 miliar pada 2024.​

Laba Bersih Semen Indonesia (SMGR) Anjlok 66,8% Pada 2024
| Minggu, 30 Maret 2025 | 15:03 WIB

Laba Bersih Semen Indonesia (SMGR) Anjlok 66,8% Pada 2024

PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) mencatat laba bersih Rp 719,76 miliar pada 2024, anjlok 66,84% secara tahunan dibanding tahun 2023.

Danantara Bergerak Cepat Mengalihkan Saham-Saham BUMN
| Minggu, 30 Maret 2025 | 14:26 WIB

Danantara Bergerak Cepat Mengalihkan Saham-Saham BUMN

Beberapa BUMN berharap bisa kecipratan aksi dan rencana dari Danantara untuk pengembangan usaha mereka.

Tekanan Daya Beli Tinggi, Efek Ramadan dan Lebaran ke Ekonomi Bakal Mini
| Minggu, 30 Maret 2025 | 13:45 WIB

Tekanan Daya Beli Tinggi, Efek Ramadan dan Lebaran ke Ekonomi Bakal Mini

Kendati ada Ramadan dan lebaran, pertumbuhan ekonomi di kuartal I-2025 berpotensi di bawah target dan turun dibanding kuartal IV-2024

Bank Paling Agresif Menambah Kepemilikan di SBN pada Kuartal I-2025
| Minggu, 30 Maret 2025 | 11:52 WIB

Bank Paling Agresif Menambah Kepemilikan di SBN pada Kuartal I-2025

Selain perbankan, investor individu juga mengebut kepemilikan SBN di tengah tekanan di pasar saham. 

Rencana Jangka Panjang Emiten BUMN Karya Bakal Menyesuaikan dengan Visi Danantara
| Minggu, 30 Maret 2025 | 11:30 WIB

Rencana Jangka Panjang Emiten BUMN Karya Bakal Menyesuaikan dengan Visi Danantara

Kelanjutan merger BUMN Karya yang sempat direncanakan Kementerian BUMN bergantung pada keputusan pemegang saham.

INDEKS BERITA

Terpopuler