Bank Sentral Jepang Tetap Optimistis Ekonomi Pulih, Pebisnis Mulai Skeptis

Rabu, 12 Januari 2022 | 13:08 WIB
Bank Sentral Jepang Tetap Optimistis Ekonomi Pulih, Pebisnis Mulai Skeptis
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Gubernur Bank of Japan (BOJ) Haruhiko Kuroda saat konferensi pers di kantor pusat BOJ di Tokyo, Jepang, 21 September 2017. ECONOMY REUTERS/Toru Hanai/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Produsen Jepang menjadi kurang positif di bulan Januari terhadap kondisi bisnis mereka, demikian hasil sebuah survei pada Rabu (12/1). Persepsi itu muncul, bahkan ketika gubernur bank sentral Jepang, Haruhiko Kuroda, menyatakan bahwa ekonomi berada di jalur pemulihan, yang disertai dengan kenaikan inflasi.

Sejalan dengan lonjakan kasus Covid-19 yang diakibatkan penyebaran varian omicron, perusahaan-perusahaan Jepang mengeluhkan kenaikan biaya energi dan bahan baku yang menggerus margin mereka, demikian hasil jajak pendapat Reuters Tankan. 

Survei tersebut menyoroti dilema yang dihadapi Jepang sebagai negara yang sangat bergantung pada impor bahan bakar dan makanan. Ketergantungan itu membuat ekonomi Jepang rentan terhadap cost-push inflasi yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Bank Dunia Pangkas Prospek Pertumbuhan Ekonomi Besar, Utang dan Ketimpangan Tinggi

Bagi Bank of Japan, inflasi merupakan kemajuan yang disambut baik bagi upayanya mencapai target kenaikan harga sebesar 2%. Namun, inflasi itu memunculkan risiko kenaikan biaya hidup, yang dapat berujung ke pelemahan daya beli hingga merintangi perusahaan menaikkan harga. Ini bisa  mendorong Jepang kembali ke deflasi.

Dalam pidatonya ke para pimpinan regional BOJ pada Rabu, Kuroda mengatakan inflasi konsumen kemungkinan akan meningkat secara bertahap, mengikuti kenaikan biaya energi dan perkiraan peningkatan permintaan.

"Ekonomi Jepang meningkat sebagai tren, meskipun tetap dalam kondisi parah akibat dampak pandemi virus corona," kata Kuroda.

"BOJ akan meneliti dampak pandemi dan tidak akan ragu untuk mengambil langkah pelonggaran tambahan sesuai kebutuhan," katanya. Ia mengulangi tekad bank sentral untuk fokus mendukung pemulihan ekonomi yang rapuh dengan menggulirkan stimulus moneter secara besar-besaran.

Baca Juga: Respons Kementerian ESDM Pasca Jepang dan Korsel Desak Buka Keran Ekspor Batubara

Ekonomi Jepang menyusut pada kuartal ketiga tahun lalu, akibat kendala pasokan dan pembatasan aktivitas yang menghantam kegiatan produksi dan konsumsi pabrik.

Analis memperkirakan pertumbuhan ekonomi Jepang membaik selama periode Oktober-Desember dan kuartal saat ini karena output dan konsumsi meningkat. Namun prospek ekonomi Jepang kembali diselimuti tanda tanya menyusul lonjakan infeksi omicron.

Berbagai sumber memproyeksikan BOJ akan sedikit menaikkan perkiraan inflasi untuk tahun fiskal yang dimulai pada April untuk menyesuaikan kenaikan biaya energi. Namun, proyeksi yang baru itu masih tetap di bawah target 2%.

Jepang tidak kebal terhadap dampak inflasi komoditas global, dengan harga grosir di bulan November naik ke rekor 9,0% dari tahun sebelumnya.

Tetapi pertumbuhan upah dan konsumsi yang lemah telah mencegah banyak perusahaan untuk meneruskan kenaikan biaya ke rumah tangga, menjaga inflasi konsumen inti pada 0,5% lebih sederhana pada bulan November.

Bagikan

Berita Terbaru

Sidang Korupsi Asabri 29 Agustus Seret 10 MI, Salah Satunya Milik Petinggi Danantara
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 07:10 WIB

Sidang Korupsi Asabri 29 Agustus Seret 10 MI, Salah Satunya Milik Petinggi Danantara

Sebanyak 10 perusahaan Manajer Investasi jalani sidang perdana kasus korupsi Asabri sebagai terdakwa di Pengadilan Tipikor, 29 Agustus mendatang.

Era Suku Bunga Rendah, Prospek Emiten Sektor Properti dan Konstruksi Bisa Cerah
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 06:22 WIB

Era Suku Bunga Rendah, Prospek Emiten Sektor Properti dan Konstruksi Bisa Cerah

Secara historis, harga saham emiten properti memiliki korelasi negatif yang tinggi dengan arah suku bunga BI.

Dampak Penurunan BI Rate : Selamat Datang Era Imbal Hasil Berinvestasi Mini
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 06:16 WIB

Dampak Penurunan BI Rate : Selamat Datang Era Imbal Hasil Berinvestasi Mini

Imbal hasil atau kupon yang ditawarkan pada seri ini merupakan yang terendah dibandingkan SBN ritel lain sepanjang tahun 2025.

Tekanan Rekor Defisit Transaksi Berjalan & Faktor The Fed, Rupiah Dalam Tren Melemah
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 06:09 WIB

Tekanan Rekor Defisit Transaksi Berjalan & Faktor The Fed, Rupiah Dalam Tren Melemah

Dari internal, kurs rupiah juga masih terbebani rekor defisit transaksi berjalan yang terbesar sejak tahun 2020..

Peluang dari Janji Transportasi Publik Hemat Energi
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 05:23 WIB

Peluang dari Janji Transportasi Publik Hemat Energi

Pemerintah sudah punya peta jalan untuk mewujudkan transportasi publik ramah lingkungan. Tapi, penetrasi kendaraan listrik masih rendah.

Peluang Besar Asuransi Perluas Pelindungan dari Olahraga
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 05:23 WIB

Peluang Besar Asuransi Perluas Pelindungan dari Olahraga

Gaya hidup sehat seperti olahraga yang makin populer, membuka ruang baru bagi industri asuransi untuk memperluas perlindungan mereka.

Jaringan Kedai Kopi Bangun Hubungan Lebih Dekat Pelanggan dengan Cara Ini
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 05:23 WIB

Jaringan Kedai Kopi Bangun Hubungan Lebih Dekat Pelanggan dengan Cara Ini

Para perusahaan penjaja kopi kompak mengembangkan aplikasi guna menggaet konsumen dalam ekosistem digital mereka.

Dirjen PPI Kemendag: AS Jadi Peluang Strategis Meningkatkan Ekspor Kopi
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 05:23 WIB

Dirjen PPI Kemendag: AS Jadi Peluang Strategis Meningkatkan Ekspor Kopi

Kopi Indonesia punya peluang meningkatkan ekspor ke AS, setelah Brasil sebagai eksportir terbesar terkena tarif impor 50%.

Bus Listrik Siap Setrum Transportasi Publik Perkotaan
| Minggu, 24 Agustus 2025 | 05:23 WIB

Bus Listrik Siap Setrum Transportasi Publik Perkotaan

Pemerintah terus mendorong elektrifikasi transportasi publik perkotaan berupa bus listrik di kota-kota  besar di Indonesia.

SSIA Buka Peluang Kolaborasi Lanjutan dengan Konglomerasi Grup Djarum & Barito
| Sabtu, 23 Agustus 2025 | 13:00 WIB

SSIA Buka Peluang Kolaborasi Lanjutan dengan Konglomerasi Grup Djarum & Barito

Presiden Direktur SSIA Johannes Suriadjaja menyampaikan, kedua grup tersebut terbuka atas kesempatan atau peluang kolaborasi bersama SSIA.

INDEKS BERITA

Terpopuler