Reporter:
Dina Mirayanti Hutauruk |
Editor: Rizki Caturini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) akan mengawal transformasi digital industri perbankan. Pengukurannya menggunakan metode penilaian Digital Maturity Assessment for Bank (DMAB). Metode ini mengevaluasi tingkat kematangan digital perbankan dalam enam dimensi yakni data, teknologi, manajemen risiko, kolaborasi, tatanan institusi dan customer.
Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Heru Kristiyana mengatakan, kesiapan dimensi manajemen risiko dan tatanan institusi masih di bawah 50%. Ini mencerminkan strategi digitalisasi perbankan yang diikuti adopsi emerging technology, konektivitas dalam ekosistem digital dan pengelolaan data dalam layanan dan produ masih belum didukung kapasitas organisasi dan budaya digital serta manajemen risiko memadai.
KONTAN mencoba menghubungi beberapa bank digital dan bank konvensional. Tapi yang banyak memberikan penjelasan justru bank konvensional yang memiliki anak usaha bank digital.
Direktur Utama BCA Digital Lanny Budiati mengaku, BCA Digital sudah memenuhi persyaratan beroperasi sebagai bank digital dan hadir sebagai bank tanpa cabang yang menyediakan platform perbankan all-in-one.
"Kami akan bersinergi dengan indu menerapkan standar kualitas produk perbankan yang aman dan dapat diandalkan. BCA Digital akan memperluas kolaborasi dengan lebih banyak rekanan selain Blibli dan Telkomsel," ujar Lanny, kemarin (3/11).
Roadmap digital
Ketika Bank Central Asia (BCA) berstrategi mengembangkan layanan digital sembari membangun anak usaha digital sendiri, Bank Mandiri memilih gencar mengembangkan layanan digital yang telah ada. Bank ini sudah mempersiapkan untuk memenuhi aspek penilaian DMAB tersebut.
"New Livin' by Mandiri sebagai financial super app merupakan implementasi dari keenam elemen di atas," kata Timothy Utama, Direktur Teknologi Bank Mandiri ke KONTAN, Rabu (3/11).
Bank Mandiri mengaku telah memiliki roadmap digitalisasi layanan perbankan yang mencakup keseluruhan proses, produk dan layanan dengan memperhatikan prinsip-prinsip kehati-hatian melalui penerapan manajemen risiko dan kepatuhan. "Bank Mandiri juga terus memperkuat talent digital," ujar Timothy.
Direktur Teknologi dan Informasi Bank Rakyat Indonesia (BRI), Indra Utoyo mengatakan, lantaran cetak biru transformasi digital baru diluncurkan, OJK belum melakukan asesmen yang spesifik menggunakan DMAB. Namun, BRI telah melakukan pengukuran digital maturity asssesment menggunakan framework digital quotient (DQ) pada 2017 dan 2020 yang mengukur aspek strategi, kultur, organisasi dan kapabilitas di BRI dan anak usaha.
Bank Jago secara prinsip mengklaim sudah menjalankan aspek dari OJK tersebut. "Sejak awal memutuskan menjadi bank digital, pimpinan harus berpengalaman yang punya rekam jejak panjang di bidang teknologi informasi. Struktur organisasi dan proses kerja juga meninggalkan pakem lama," kata Tjit Siat Fun, Direktur Bank Jago.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.