Bank Tetap Buka Cabang di Luar Negeri Meski Ekonomi Global Tak Menentu

Jumat, 23 Agustus 2024 | 05:30 WIB
Bank Tetap Buka Cabang di Luar Negeri Meski Ekonomi Global Tak Menentu
[ILUSTRASI. Peserta BNI-ITB Virtual Ultra Marathon 2020 berlari melintasi Gedung BNI London, Inggris, Sabtu (12/12/2020). Memperingati HUT-nya ke-100, ITB menggandeng BNI dan Yayasan Solidarity Forever untuk menyelenggarakan lomba marathon yang dapat dilakukan dari mana saja selama rentang waktu yang ditentukan. BNI-ITB Virtual Ultra Marathon 2020 telah diikuti oleh lebih dari 5.000 pelari. TRIBUNNEWS/HO]
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kondisi geopolitik dan ekonomi global yang sedang tak menentu tidak membuat bank takut ekspansi ke di luar negeri. Meski dari data Otoritas Jasa Keuangan (OJK),  jumlah kantor di luar Indonesia menyusut jadi 19 unit pada Mei 2024 dari 23 di Mei 2023.

Sebut saja Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) yang masih menambah kantor di luar negeri. Pada Mei 2024, BNI mendapatkan restu dari otoritas perbankan Australia, Australian Prudential Regulation Authority (APRA) untuk membuka cabang di Sidney.  Kantor baru ini akan diresmikan kuartal III 2024.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Business Insight

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

PHK Melanda, Total Klaim BPJS Ketenagakerjaan Naik
| Selasa, 06 Mei 2025 | 03:34 WIB

PHK Melanda, Total Klaim BPJS Ketenagakerjaan Naik

Total nilai pembayaran klaim BPJS ketenagakerjaan pada kuartal I-2025 mencapai Rp 15,76 triliun, dengan jumlah pengajuan 1,1 juta kasus klaim.

Insentif Pajak Pacu Penjualan Summarecon Agung (SMRA)
| Selasa, 06 Mei 2025 | 03:34 WIB

Insentif Pajak Pacu Penjualan Summarecon Agung (SMRA)

Permintaan akan rumah dan ruko untuk segmen menengah ke atas seperti yang kami tawarkan saat ini diperkirakan.

Pemutihan Kredit Macet UMKM di Bank Himbara Belum Optimal
| Selasa, 06 Mei 2025 | 03:33 WIB

Pemutihan Kredit Macet UMKM di Bank Himbara Belum Optimal

Kementerian UMKM mencatat, realisasi penghapusan piutang macet UMKM baru mencapai Rp 486,10 miliar per 11 April 2025

Krisis Kelapa dan Kebijakan Holistik
| Selasa, 06 Mei 2025 | 03:33 WIB

Krisis Kelapa dan Kebijakan Holistik

Moratorium ekspor selama 3-6 bulan, yang ditolak petani tetapi didorong industri, bukan solusi ideal jika hanya menguntungkan satu pihak.

Layanan Bullion Pegadaian Telah Kelola 5,32 Ton Emas
| Selasa, 06 Mei 2025 | 03:33 WIB

Layanan Bullion Pegadaian Telah Kelola 5,32 Ton Emas

Empat layanan bullion Pegadaian di antaranya pinjaman modal kerja (PMK) emas, trading emas, deposito emas, dan jasa titipan emas korporasi. 

Tumbuh Lambat, Ekonomi Indonesia Membikin Cemas
| Selasa, 06 Mei 2025 | 03:33 WIB

Tumbuh Lambat, Ekonomi Indonesia Membikin Cemas

Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan: pertumbuhan ekonomi kuartal I-2025 hanya mencapai 4,87% secara tahunan atau year on year (yoy)

Waspada! Angka Pengangguran Melonjak
| Selasa, 06 Mei 2025 | 03:33 WIB

Waspada! Angka Pengangguran Melonjak

Gelombang PHK dan angkatan kerja yang tak terserap pasar kerja memicu kenaikan angka pengangguran di Indonesia.

IHSG Menguat ke 6.831 Hari Ini (5/5), Net Buy Terbesar Asing di BBCA, BMRI, ANTM
| Senin, 05 Mei 2025 | 19:07 WIB

IHSG Menguat ke 6.831 Hari Ini (5/5), Net Buy Terbesar Asing di BBCA, BMRI, ANTM

Senin (5/5), IHSG menguat 0,24% atau 16,22 poin ke 6.831,95 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI) setelah sempat naik hingga 6.879.

Aksi Jual Beli Saham Astra Internasional (ASII) Saat Posisi Top Laggard
| Senin, 05 Mei 2025 | 17:36 WIB

Aksi Jual Beli Saham Astra Internasional (ASII) Saat Posisi Top Laggard

Blackrock menjual saham ASII sebanyak 5,59 juta saham, sehingga jumlah kepemilikannya berkurang menjadi 959,89 juta saham.

Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat Sebelum Perang Tarif Global
| Senin, 05 Mei 2025 | 16:46 WIB

Laju Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Melambat Sebelum Perang Tarif Global

Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), pertumbuhan ekonomi Indonesia di kuartal pertama 2025 sebesar 4,87% secara tahunan (YoY).

INDEKS BERITA

Terpopuler