Bank Umum Terus Siapkan Penyapihan Unit Bisnis Syariah

Jumat, 22 Februari 2019 | 08:23 WIB
Bank Umum Terus Siapkan Penyapihan Unit Bisnis Syariah
[]
Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Yuwono Triatmodjo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bank umum konvensional semakin mematangkan aksi pemisahan alias spin off unit usaha Syariah (UUS) mereka. Peraturan Bank Indonesia 11/10/PBI/2009 menyebutkan bahwa UUS harus dipisahkan dari induk jika nilai asetnya mencapai 50% dari total induk.

Beleid tersebut juga memuat kewajiban bagi bank untuk memisahkan UUS yang asetnya belum mencapai 50%, namun telah beroperasi 15 tahun setelah terbitnya UU 21/2008 tentang Perbankan Syariah. Artinya, regulator memberikan batas akhir penyapihan UUS pada 2023.

PT Bank Tabungan Negara Tbk (BTN) misalnya mulai memasukan spin off ke dalam rencana bisnis bank (RBB) 2019. "Apapun yang akan dilakukan (initial public offering atau akuisisi) pada UUS BTN, kami harus spin off terlebih dulu. Aksi ini direncanakan mulai tahun ini," ujar Direktur Strategi, Risiko dan Kepatuhan BTN Mahelan Prabantarikso, Selasa (19/2).

Namun, upaya ini nampaknya belum bisa terlaksana dengan cepat. Sebab Mahelan mengatakan, rencana spin off dibidik untuk masuk bank umum kategori umum (BUKU) III sama halnya dengan kedudukan BTN saat ini. Adapun syarat agar dapat masuk kategori BUKU III hendaknya memiliki modal inti sebesar Rp 5 triliun hingga Rp 30 triliun.

PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) juga tengah fokus untuk merampungkan aksi pemisahan UUS. Sesuai dengan arahan Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Bank Jatim ingin anak usaha yang dibentuknya masuk ke kategori Bank BUKU II atau bermodal inti Rp 1 triliun.

Direktur Keuangan Bank Jatim Ferdian Timur Satyagraha mengatakan, Bank Jatim sudah menyetorkan modal sebesar Rp 502 miliar sekaligus mengajukan izin ke OJK. Guna memenuhi ketentuan menjadi bank BUKU II, pemegang saham dominan yakni Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah menyatakan komitmen untuk menyetorkan dana tambahan sebesar Rp 525 miliar.

Setoran modal komitmen dari pemda ada dua tahap,. Pertama di pengujung kuartal I-2019 sebesar Rp 200 miliar. Lalu di kuartal II-2019 sebesar Rp 325 miliar. "Jika itu telah berjalan, maka pada Oktober 2019 atau November 2019 sudah bisa spin off," tutur Ferdian kepada KONTAN.

Bagikan

Berita Terbaru

Dana Kelolaan Reksadana Melonjak, Reksadana Risiko Rendah Paling Diminati
| Rabu, 12 November 2025 | 15:28 WIB

Dana Kelolaan Reksadana Melonjak, Reksadana Risiko Rendah Paling Diminati

Berdasarkan data Otoritas Jasa Keuangan (OJK), total dana kelolaan reksadana mencapai Rp 621,68 triliun pada Oktober 2025.

Saham Moratelindo (MORA) Kembali Melejit Usai Terbang 277,91%, Masih Fase Uptrend?
| Rabu, 12 November 2025 | 10:15 WIB

Saham Moratelindo (MORA) Kembali Melejit Usai Terbang 277,91%, Masih Fase Uptrend?

MORA telah memiliki jaringan sendiri secara end to end, yaitu dari backbone international dan domestik, hingga jaringan dari rumah ke rumah.

Bisnis Biodiesel & Gula Bakal Jadi Motor Utama Penggerak Kinerja, Saham TBLA Menarik?
| Rabu, 12 November 2025 | 08:46 WIB

Bisnis Biodiesel & Gula Bakal Jadi Motor Utama Penggerak Kinerja, Saham TBLA Menarik?

Hingga September 2025, bisnis biodiesel telah menjadi tulang punggung pendapatan dan laba bersih PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA).

Ada Isu Merger, Saham GOTO Bergairah
| Rabu, 12 November 2025 | 08:45 WIB

Ada Isu Merger, Saham GOTO Bergairah

Sejak akhir Oktober, harga saham PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk (GOTO) mencatatkan tren rebound yang kuat.

Terjadi Aksi Jual Asing di Big Bank, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini Rabu (12/11)
| Rabu, 12 November 2025 | 08:39 WIB

Terjadi Aksi Jual Asing di Big Bank, Simak Proyeksi IHSG Hari Ini Rabu (12/11)

Pelemahan IHSG sejalan dengan aksi jual asing di saham-saham perbankan besar (big bank) dan aksi ambil untung di saham sektor komoditas. 

Pendapatan Layanan Seluler Merosot, Laba Emiten Telekomunikasi Melorot
| Rabu, 12 November 2025 | 08:37 WIB

Pendapatan Layanan Seluler Merosot, Laba Emiten Telekomunikasi Melorot

Kinerja emiten telekomunikasi masih tertekan di sepanjang sembilan bulan tahun ini. Penyebabnya, loyonya kontribusi segmen telepon dan data..

Surya Biru Murni (SBMA) Bidik Pertumbuhan di Bisnis Pengolahan Limbah B3
| Rabu, 12 November 2025 | 08:30 WIB

Surya Biru Murni (SBMA) Bidik Pertumbuhan di Bisnis Pengolahan Limbah B3

SBMA telah mengumumkan diversifikasi bisnis baru pada Oktober 2025 lalu, yakni konstruksi dan pengolahan limbah B3.​

Strategi Ekspansi Tambang di Balik Penurunan Kinerja Grup Merdeka Saat Ini
| Rabu, 12 November 2025 | 08:29 WIB

Strategi Ekspansi Tambang di Balik Penurunan Kinerja Grup Merdeka Saat Ini

Ketika seluruh proyek strategis tadi sudah beroperasi, maka Grup Merdeka akan diuntungkan berkat bertambahnya sumber pendapatan.

Raup Laba Selisih Kurs, Laba Golden Eagle Energy (SMMT) Melonjak Tiga Digit
| Rabu, 12 November 2025 | 08:26 WIB

Raup Laba Selisih Kurs, Laba Golden Eagle Energy (SMMT) Melonjak Tiga Digit

PT Golden Eagle Energy Tbk (SMMT) mengantongi laba bersih sebesar US$ 3,89 juta per 30 September 2025. Angka ini menanjak 106,91% secara tahunan.

Harga Batubara Anjlok, Kinerja Indo Tambangraya Megah (ITMG) Jeblok
| Rabu, 12 November 2025 | 08:20 WIB

Harga Batubara Anjlok, Kinerja Indo Tambangraya Megah (ITMG) Jeblok

Di periode Januari-September 2025, PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG) mencatat laba bersih US$ 131 juta atau terkoreksi 52% secara tahunan.

INDEKS BERITA

Terpopuler