Beban Ambisi Politisi

Sabtu, 01 November 2025 | 06:10 WIB
Beban Ambisi Politisi
[ILUSTRASI. TAJUK - Ahmad Febrian]
Ahmad Febrian | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Di sembilan bulan tahun 2025, kinerja keuangan bank-bank milik negara (Himbara) di bawah payung Danantara tampak kurang bertenaga  dibandingkan dengan kinerja bank yang dimiliki oleh swasta. Mayoritas laba bank-bank pelat merah ini melanjutkan tren penurunan kinerja yang terjadi sejak awal tahun. 

Ambil contoh, Bank Rakyat Indonesia (BRI) laba bersih hingga September 2025 tercatat senilai Rp 40,8 triliun atau menurun 9,5% dari periode sama tahun sebelumnya.

Bank Central Asia (BCA) kini menyalip posisi BRI dengan laba mencapai Rp 43,4 triliun. Laba tersebut tumbuh dari periode sama tahun sebelumnya yang hanya mencapai Rp 41,1 triliun.

Penurunan laba BRI bukan sepenuhnya karena pelemahan bisnis. Salah satu faktor penyebab beban penugasan pemerintah, seperti program-program kredit mikro dan pembiayaan inklusif yang memang menjadi mandat bank pelat merah. 

Di saat bank swasta leluasa menyalurkan kredit ke segmen yang lebih menguntungkan, bank milik negara kerap harus menanggung risiko sosial lebih besar. Kini demi kebijakan populis, Himbara harus menanggung beban berat. Seperti aksi Menteri Keuangan, Purbaya Yudhi Sadewa yang menggelontorkan Rp 200 triliun

Dikutip dari situs resmi Kementerian Keuangan pada 12 September lalu, Purbaya menjelaskan duit tersebut bukan dana darurat, melainkan dana pemerintah yang sebelumnya belum dibelanjakan dan disimpan di bank sentral. Dengan menempatkan di bank komersial, dana ini untuk kredit.

Padahal dikutip dari data Bhima Yudhistira, Direktur Eksekutif Celios yang tayang di film Dirty Vote II, total kredit menganggur atau undisbursed loan alias kredit yang sudah disetujui tapi belum digunakan mencapai Rp 480 triliun per Juni 2025. Film itu juga menjelaskan, kemungkinan tujuan sebenarnya gelontoran duit tersebut.  

Fenomena ini mengingatkan  pada maraknya beban penugasan di era Joo Widodo (Jokowi) ketika BUMN karya menjadi ujung tombak pembangunan dengan beragam proyek infrastruktur mercusuar. 

Contoh teranyar akibat beban penugasan adalah kereta cepat Jakarta-Bandung Whoosh. Jokowi dengan entengnya bilang: investasi sosial. 

Kalau begitu, kenapa bukan dia dan keluarganya yang menanggung beban utang kereta cepat? Itung-itung bantuan sosial untuk negara dan Danantara. Stop ambisi hanya untuk kepentingan politisi.

Selanjutnya: Pasca Lepas Bisnis Es Krim, Unilever Fokus pada Produk Margin Tinggi

Bagikan
Topik Terkait

Berita Terbaru

Menakar Efek Kejut Berakhirnya Shutdown Pemerintah AS ke Pasar Kripto
| Minggu, 16 November 2025 | 06:46 WIB

Menakar Efek Kejut Berakhirnya Shutdown Pemerintah AS ke Pasar Kripto

Keputusan pemerintah Amerika Serikat membuka kembali aktivitas pemerintahannya memberikan napas baru bagi pasar kripto, khususnya bitcoin (BTC).

Pergerakan Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Sentimen Suku Bunga
| Minggu, 16 November 2025 | 06:00 WIB

Pergerakan Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Sentimen Suku Bunga

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot menguat 0,13% secara harian ke level Rp 16.707 per dolar AS.

IHSG Terkoreksi Usai Cetak Rekor, Masih Ada Net Buy Asing Rp 3,85 Triliun Sepekan
| Minggu, 16 November 2025 | 06:00 WIB

IHSG Terkoreksi Usai Cetak Rekor, Masih Ada Net Buy Asing Rp 3,85 Triliun Sepekan

IHSG sempat rekor 8.478,15 lalu melemah 0,29% pekan ini. Investor asing masih mencatat net buy Rp 3,85 triliun

Perbaikan Jalan Pakai Olahan Limbah Pembakaran
| Minggu, 16 November 2025 | 05:10 WIB

Perbaikan Jalan Pakai Olahan Limbah Pembakaran

Tidak lagi masuk kategori B3, fly ash bottom ash (FABA) sisa dari PLTU bisa diolah jadi paving block serta bahan baku semen.

 
Menyantap Bisnis Sehat Menu Gluten
| Minggu, 16 November 2025 | 05:05 WIB

Menyantap Bisnis Sehat Menu Gluten

Bisnis makanan bebas tepung terigu tumbuh pesat, pasarnya digerakkan kesadaran untuk hidup sehat dan kebutuhan medis. 

Paradoks Ekonomi RI
| Minggu, 16 November 2025 | 04:35 WIB

Paradoks Ekonomi RI

Melonjaknya angka pengangguran itu sejalan dengan tren pemutusan hubungan kerja (PHK) yang masih tetap marak hingga saat ini.​

 
Comeback Saham BUMI Sebagai Saham Sejuta Umat Menggeser GOTO?
| Sabtu, 15 November 2025 | 16:54 WIB

Comeback Saham BUMI Sebagai Saham Sejuta Umat Menggeser GOTO?

PT Bumi Resources Tbk (BUMI) kini memimpin volume transaksi BEI, menggeser GOTO. Pahami penyebab lonjakan harga saham BUMI yang fantastis.

Haji Isam dan Oscar Darmawan Dikabarkan Tertarik Garap Bursa Kripto
| Sabtu, 15 November 2025 | 08:16 WIB

Haji Isam dan Oscar Darmawan Dikabarkan Tertarik Garap Bursa Kripto

Pengelola bursa kripto di Indonesia, PT Central Finansial X (CFX), bakal kedatangan pesaing tangguh.

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:46 WIB

Redenominasi Rupiah dan Kesiapan Sistem

Redenominasi bukan sekadar menghapus nol di atas kertas, melainkan membangun kepercayaan baru terhadap nilai ekonomi Indonesia.

Keadilan Iklim COP30
| Sabtu, 15 November 2025 | 07:31 WIB

Keadilan Iklim COP30

COP 30 harus kembali ke akarnya, memastikan rakyat yang paling terdampak mendapatkan perlindungan utama.

INDEKS BERITA