Beban Tinggi dan Kualitas Aset Tekan Kinerja BPD
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja sejumlah Bank Pembangunan Daerah (BPD) tampak tertekan pada November 2024. Mayoritas BPD mencetak penurunan laba dalam 11 bulan di 2024.
Bank Pembangunan Daerah Jawa Barat dan Banten Tbk (Bank BJB) mencetak penurunan laba terbesar, mencapai 23,74% secara tahunan menjadi Rp 1,29 triliun.
"Beban bunga masih menjadi penyebab utama penurunan laba, meskipun sudah cenderung melandai secara bulanan," ujar Yuddy Renaldi, Direktur Utama Bank BJB. Ini sejalan dengan beban bunga yang membengkak hingga 24,91% mencapai Rp 7 triliun.
Baca Juga: Konsolidasi BPD Berlanjut, KUB Mulai Terbentuk
Hingga akhir 2024 Bank BJB menargetkan kredit dapat tumbuh 6%-8%. Dana pihak ketiga (DPK) dijaga pada level loan to deposit ratio (LDR) sebesar 92%.
"Ekspansi bisnis yang dilakukan harus terjaga kualitasnya agar cadangan kerugian penurunan nilai tidak menjadi tekanan tambahan terhadap laba. Di sisi lain sumber pendapatan lain, mulai dari fee based income hingga pendapatan dari recovery, juga terus didorong," jelas Yuddy.
PT Bank Pembangunan Daerah Jawa Timur Tbk (Bank Jatim) juga mencatatkan penurunan laba 18,54% secara tahunan jadi Rp 1,04 triliun. Penurunan laba Bank Jatim juga dipengaruhi beban pencadangan yang naik.
Tak main-main, kenaikannya mencapai 83,5%, dengan nilai menjadi Rp 949,53 miliar.Untungnya, pendapatan bunga bersih Bank Jatim masih tercatat tumbu 9,26% menjadi Rp 4,87 triliun.
Direktur Keuangan, Treasury dan Global Services Bank Jatim Edi Masrianto menyatakan, proyeksi pertumbuhan kinerja Bank Jatim pada 2025 mempertimbangkan kondisi ekonomi nasional dan kebijakan pemerintahan.
Baca Juga: Menengok IPO YOII, dari Pengendali, Kinerja Keuangan Hingga Valuasi Harga Saham
"Keputusan PPN tetap 11%, dan target pertumbuhan regional 5,27%-5,63% akan menciptakan iklim yang kondusif bagi sektor perbankan untuk meningkatkan penyaluran kredit dan mengumpulkan DPK," ujar Edi. Selain mendorong kredit dari segmen andalan, pembentukan KUB akan mendorong pertumbuhan kinerja Bank Jatim.