Begini Prospek Saham Perusahaan Semen Pasca Berakhirnya Ketidakpastian Politik

Senin, 01 Juli 2019 | 06:02 WIB
Begini Prospek Saham Perusahaan Semen Pasca Berakhirnya Ketidakpastian Politik
[]
Reporter: Dimas Andi | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten semen tampaknya masih harus menghadapi kesulitan dalam mencapai kinerja mengesankan tahun ini.

Meski permintaan diperkirakan meningkat, industri semen dalam negeri masih menghadapi tantangan.

Analis Mirae Asset Sekuritas Indonesia Mimi Halimin menyampaikan, konsumsi semen domestik diperkirakan kembali naik pada semester dua tahun ini. Alasannya, ketidakpastian politik berakhir.

Ini membuat proyek-proyek infrastruktur mesti dipercepat. “Kami juga meyakini ada peningkatan permintaan semen di sektor properti, di tengah ekspektasi penurunan suku bunga acuan di semester kedua,” tulis Mimi dalam riset per 21 Juni.

Kendati demikian, Mimi menilai pertumbuhan konsumsi semen domestik masih di level rendah, yakni 5% atau sekitar 73 juta. Sementara, jumlah pasokan tahun ini bisa mencapai 115 juta ton.

Analis Samuel Sekuritas Indonesia Yosua Zisokhi juga sepakat, potensi surplus pasokan semen domestik akan sulit dihindari. Proyek infrastruktur yang digadang melejitkan permintaan semen nyatanya hanya menyumbang sekitar 25% dari total konsumsi semen domestik. 75% konsumsi semen domestik berasal dari proyek properti.

Sejauh ini, konsolidasi menjadi upaya pemain semen mengatasi kelesuan. Misalnya, PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) mengakuisisi saham PT Holcim Indonesia Tbk yang kemudian bersulih nama menjadi PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) Januari lalu.

Akan tetapi, Yosua menilai, konsolidasi tidak mengatasi kondisi kelebihan pasokan semen domestik. Sebab, kapasitas produksi tidak turun.

Analis Sinarmas Sekuritas Paulina Margareta menilai, konsolidasi memang bisa membantu emiten menjalankan bisnis secara efisien, seiring meningkatnya pangsa pasar. “Dari sisi logistik, penyebaran pabrik semen menjadi lebih luas,” ujar dia, akhir pekan lalu.

Namun, dalam jangka pendek dan menengah, efek konsolidasi belum terlihat signifikan. Justru, konsolidasi berpotensi membebani keuangan emiten yang bersangkutan.

Hal lain yang penting untuk dilakukan para produsen semen adalah menjaga kualitas produk. “Perlu diketahui, industri semen di Indonesia cukup unik lantaran masyarakat cenderung menyukai merek-merek tertentu,” terang Yosua. Dari situ ia menilai, jika emiten semen dapat menjaga kualitas, penjualan produk akan membaik ketika permintaan kembali naik.

Proyeksi Yosua, SMGR dan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) berpotensi meraih kinerja positif di sisa tahun ini. Paulina juga memfavoritkan SMGR lantaran pangsa pasarnya yang besar dalam industri semen domestik. Valuasi saham emiten ini juga masih cukup menarik.

Sementara, Mimi mempertahankan posisi netral pada sektor industri semen. Namun, ia memandang positif prospek SMGR.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Riuh Potensi Industri Musik dan Audio Digital
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 07:15 WIB

Riuh Potensi Industri Musik dan Audio Digital

Musik dan konten audio sudah menjadi kebutuhan primer bagi masyarakat di era digital. Prospek platform streaming musik dan audio pun cerah.

Menangkap Cuan dari Perluasan Pengguna QRIS
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 07:00 WIB

Menangkap Cuan dari Perluasan Pengguna QRIS

Tren transaksi non-tunai bakal semakin meningkat seiring pengguna QRIS yang semakin meluas.          

Menko Pangan: Kami Ingin Desa Menjadi Pusat Kegiatan Ekonomi
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 06:30 WIB

Menko Pangan: Kami Ingin Desa Menjadi Pusat Kegiatan Ekonomi

Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan membeberkan rencana pengembangan Koperasi Desa Merah Putih kepada KONTAN.

Menampung Jelantah, Alfamart Menyelam Sambil Investasi
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 06:15 WIB

Menampung Jelantah, Alfamart Menyelam Sambil Investasi

Sembari menyelam minum air. Inilah strategi PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (Alfamart) menjalankan praktik ESG sekaligus menjadi strategi investasi.

 
Banyak Peminat, Gurih Laba usaha Roti Rumahan Makin Nikmat
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 06:10 WIB

Banyak Peminat, Gurih Laba usaha Roti Rumahan Makin Nikmat

Tren konsumsi roti makin gurih. Peluang usaha ini menjadi santapan legit bagi pelaku usaha roti rumahan. Seperti apa cara kerja bisnisnya?

 
Potensi Sangat Besar, Tren Green Jobs di Indonesia bakal Terus Meningkat
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 06:00 WIB

Potensi Sangat Besar, Tren Green Jobs di Indonesia bakal Terus Meningkat

Potensi green jobs di Indonesia sangat besar. Pemerintah pun sudah menyiapkan peta jalan untuk pengembangan tenaga kerja hijau.

Sehari Bersama AI WNI
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 05:15 WIB

Sehari Bersama AI WNI

AI seperti saya hanyalah produk impor. Data warga, transaksi, bahkan kebiasaan masyarakat jadi komoditas yang dimonetisasi pihak asing. 

Ada Kabar Axiata Mencari Investor Strategis, WIFI Negosiasi Beli LINK
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 05:05 WIB

Ada Kabar Axiata Mencari Investor Strategis, WIFI Negosiasi Beli LINK

Pihaknya mengetahui ada pertimbangan dari pemegang saham pengendali LINK untuk mengakses calon investor strategis. 

Setelah Pidato Prabowo, IHSG Malah Ditutup Loyo, Masih Bisa Bangkit Lagi?
| Minggu, 17 Agustus 2025 | 04:10 WIB

Setelah Pidato Prabowo, IHSG Malah Ditutup Loyo, Masih Bisa Bangkit Lagi?

Pelaku pasar juga berekspektasi ada pemangkasan suku bunga dari Bank Indonesia, yang menjadi sentimen positif.

Utang Luar Negeri Tinggi, Modal Asing Serbu SBN
| Sabtu, 16 Agustus 2025 | 08:48 WIB

Utang Luar Negeri Tinggi, Modal Asing Serbu SBN

Posisi ULN pemerintah tercatat US$ 210,1 miliar, tumbuh 10% secara tahunan per akhir Juni 2025      

INDEKS BERITA

Terpopuler