Beijing Perluas Work from Home, Shanghai Perbanyak Pengujian

Senin, 23 Mei 2022 | 17:12 WIB
Beijing Perluas Work from Home, Shanghai Perbanyak Pengujian
[ILUSTRASI. Seorang wanita melewati toko yang dipagar di tengah wabah Covid-19 di Beijing, China, Selasa (17/5/2022). REUTERS/Carlos Garcia Rawlins]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING/SHANGHAI. Untuk menghambat laju infeksi Covid-19, otoritas Beijing memperluas panduan kerja dari rumah bagi sebagian besar penduduknya yang berjumlah 22 juta jiwa. Sementara Shanghai mengerahkan lebih banyak pengujian berikut pembatasan untuk mempertahankan hasil nol kasus baru yang diraih melalui perjuangan berat, lockdown selama dua bulan penuh.

Ibukota China pada Senin melaporkan 99 kasus baru yang terdeteksi pada 22 Mei, naik dari 61 kasus di hari sebelumnya. Ini adalah jumlah harian terbesar selama wabah terbaru. Selama sebulan terakhir, Beijing secara konsisten mencatat lusinan infeksi baru setiap harinya.

Di Shanghai kurang dari 600 kasus harian dilaporkan untuk 22 Mei. Namun, tidak ada kasus baru di luar area karantina, seperti yang telah terjadi selama sebagian besar minggu terakhir.

Analis di Gavekal Dragonomics pekan lalu memperkirakan sangat sedikit, kurang dari 5%, kota-kota di China, yang melaporkan infeksi. Angka itu turun dari seperempat pada akhir Maret. Namun kewaspadaan dan kesiagaan masih sangat terasa di Shanghai dan Beijing dalam menghadapi wabah Covid yang telah menghambat pertumbuhan negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia.

Baca Juga: General Atlantic Siapkan Investasi hingga US$ 2 Miliar di India dan Asia Tenggara

Meskipun tidak ada pengumuman baru tentang daerah yang ditutup di Beijing, lima dari 16 distrik kota menyarankan penduduk untuk bekerja dari rumah dan menghindari pertemuan. Mereka yang harus pergi bekerja harus memiliki hasil negatif pada tes PCR yang diambil dalam waktu 48 jam, dan tidak boleh menyimpang dari perjalanan pulang-kerja mereka.

"Pencegahan dan pengendalian epidemi kota berada pada saat yang kritis," distrik Tongzhou Beijing memposting di akun WeChat pada Minggu malam. Pemerintah daerah itu meminta penduduk yang bekerja di lima distrik lainnya untuk bekerja dari rumah selama minggu ini.

"Satu langkah maju dan kemenangan sudah di depan mata. Satu langkah mundur, dan upaya sebelumnya akan sia-sia."

Beijing telah membatasi transportasi umum, meminta beberapa pusat perbelanjaan dan toko serta tempat lain untuk tutup, serta menyegel gedung tempat kasus baru terdeteksi.

Baca Juga: Ikuti Kampanye Tekanan Diplomatik oleh China, WHO Tolak Taiwan Hadiri Sidang Tahunan

Di satu kompleks perumahan besar yang tidak berada di bawah perintah isolasi, rak telah disiapkan untuk menyimpan pengiriman di pintu masuk, menurut penduduk. Dugaan pun muncul bahwa rak tersebut merupakan bagian dari persiapan untuk memberlakukan kontrol pergerakan yang lebih ketat. 

Pembatasan di Beijing, Shanghai dan di tempat lain di China meninggalkan kerusakan ekonomi yang signifikan dan gangguan pada rantai pasokan global dan perdagangan internasional.

Varian virus Omicron yang sangat mudah menular yang pertama kali ditemukan di kota Wuhan pada akhir 2019 telah terbukti sulit dikalahkan. Bahkan, dengan langkah-langkah ketat yang sangat kontras dengan dimulainya kembali kehidupan normal di tempat lain di dunia.

"Kami telah dipukul secara besar-besaran," kata seorang pemilik toko serba ada bermarga Sun. Toko 24 jam milik Sun yang berada di Beijing kini hanya boleh buka di siang hari. "Bahkan selama wabah Wuhan kami bisa tetap buka sepanjang waktu."

Di Shanghai, yang membuka kembali lebih dari 250 rute bus dan sebagian kecil dari sistem kereta bawah tanahnya yang luas pada hari Minggu, banyak kota dan distrik mengumumkan lebih banyak pengujian massal untuk beberapa hari mendatang dan meminta penduduk untuk tidak meninggalkan kompleks mereka.

Pusat komersial berpenduduk 25 juta telah memungkinkan lebih banyak orang meninggalkan rumah mereka untuk waktu yang singkat selama seminggu terakhir, tetapi umumnya berencana untuk mempertahankan sebagian besar pembatasan bulan ini, sebelum mencabut penguncian dua bulan mulai 1 Juni.

Namun, sementara lebih banyak orang diizinkan keluar, beberapa penduduk di berbagai wilayah Shanghai mengatakan mereka telah diberitahu tentang infeksi baru di sekitar mereka yang memerlukan pembatasan baru dalam pergerakan.

Seorang penduduk di distrik Hongkou, yang belum melaporkan kasus baru di tingkat komunitas sejak 7 Mei, mengatakan bahwa dia diberitahu minggu lalu untuk tidak meninggalkan flatnya. 

Baca Juga: Penerbangan Penumpang Ultra Kaya Naik, Bombardier Rilis Jet Bisnis Baru Global 8000

Hongkou termasuk di antara enam distrik yang telah mengumumkan beberapa pengetatan pembatasan dalam beberapa hari terakhir untuk "mengkonsolidasikan" hasil upaya mereka sejauh ini.

Tetapi langkah seperti itu membuat beberapa orang takut virus itu kembali lagi.

Komentar teratas pada posting oleh lembaga negara Xinhua pada posting Weibo seperti Twitter China di nomor terbaru Shanghai berbunyi: "Ini tidak mungkin akurat, nol kasus COVID di tingkat komunitas? Kompleks kami memiliki satu kasus baru kemarin."

Diminta berkomentar, pemerintah Shanghai mengatakan bahwa semua kasus yang ditemukan dalam beberapa hari terakhir berada di daerah berisiko tinggi atau pusat karantina yang "tertutup", dan bahwa setiap kasus penularan komunitas akan diumumkan di saluran resmi.

Bagikan

Berita Terbaru

Anak Usaha Menang Lelang BWA, Surge (WIFI) Siap Memperluas Pasar
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 06:47 WIB

Anak Usaha Menang Lelang BWA, Surge (WIFI) Siap Memperluas Pasar

 Ini langkah strategis untuk memperluas konektivitas digital kecepatan tinggi dengan harga terjangkau.

Kontribusi Proyek Utama Jadi Katalis Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 06:45 WIB

Kontribusi Proyek Utama Jadi Katalis Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL)

PT Trimegah Bangun Persada Tbk (NCKL) menjalankan sejumlah proyek untuk ekspansi margin dan diversifikasi bisnis

Denda Ratusan Miliar Menanti, Begini Perbedaan Formula Perhitungan Denda Lahan Sawit
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 06:43 WIB

Denda Ratusan Miliar Menanti, Begini Perbedaan Formula Perhitungan Denda Lahan Sawit

Revisi PP dimaksudkan untuk mengoptimalkan PNBP dan mengefektifkan penertiban keterlanjuran sawit di kawasan hutan yang sulit diselesaikan.

Perubahan Iklim
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 06:10 WIB

Perubahan Iklim

Semoga saja, di tengah kesibukan mengerek daya beli dan ekonomi, pemerintah tidak melupakan upaya mitigasi ancaman perubahan iklim.

Investor Lebih Mengincar ORI028 Tenor Pendek
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 06:00 WIB

Investor Lebih Mengincar ORI028 Tenor Pendek

Berdasarkan data salah satu mitra distribusi, Bibit, nilai penjualan ORI028 per Kamis (16/10) mencapai Rp 8,17 triliun.

Menjelang Libur Akhir Pekan, Pantau Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (17/10)
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 05:47 WIB

Menjelang Libur Akhir Pekan, Pantau Dulu Rekomendasi Saham Hari Ini, Jumat (17/10)

Hari ini, pergerakan pasar mendapat pengaruh katalis di emiten perbankan menjelang rilis kinerja kuartal III-2025.

Pendaftar Progam  Magang Membludak Lebih 150.000 Orang Dari Kuota 20.000 Saja
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 05:35 WIB

Pendaftar Progam Magang Membludak Lebih 150.000 Orang Dari Kuota 20.000 Saja

Kementerian Ketenagakerjaan berencana membukan gelombang kedua di program magang nasional dengan daya tampung hingga 100.000 orang.

Electronic City Indonesia (ECII) Fokus Memulihkan Kinerja Bisnis
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 05:25 WIB

Electronic City Indonesia (ECII) Fokus Memulihkan Kinerja Bisnis

Saat ini kondisi pasar memang menantang. Untuk itu, mereka berupaya menjaga kinerja dengan memperkuat kanal penjualan digital.

Perhatian Warga Negara Asing Kini Sudah Bisa Menjadi Petinggi BUMN
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 05:15 WIB

Perhatian Warga Negara Asing Kini Sudah Bisa Menjadi Petinggi BUMN

Ketentuan tersebut tertuang di dalam beleid anyar Undang Undang Nomor 16 Tahun 2025 tentang Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Produsen AC Intip Peluang dari Cuaca Panas Ekstrem
| Jumat, 17 Oktober 2025 | 05:15 WIB

Produsen AC Intip Peluang dari Cuaca Panas Ekstrem

Permintaan AC sejauh ini masih stabil, belum ada indikasi peningkatan signifikan ditengah cuaca panas ekstrem.

INDEKS BERITA

Terpopuler