Belum Tentu Mendorong Daya Beli, Paket Stimulus Ekonomi Dinilai Serba Tanggung

Selasa, 17 Desember 2024 | 03:32 WIB
Belum Tentu Mendorong Daya Beli, Paket Stimulus Ekonomi Dinilai Serba Tanggung
[ILUSTRASI. Paket Kebijakan Ekonomi 2025 Menteri Keuangan Sri Mulyani (kanan), berbincang denga Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam jumpa pers di kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta, Senin (16/12/2024). Dalam jumpa pers tersebut dibahas tentang Paket Kebijakan Ekonomi akselerasi pertumbuhan ekonomi inklusif dan berkelanjutan serta Pajak Pertambahan Nilai (PPN) 12% pada tahun 2025. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/16/12/2024]
Reporter: Arif Ferdianto, Dadan M. Ramdan, Siti Masitoh | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Teka-teki atas kebijakan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) akhirnya terjawab. Pemerintah bersikukuh mengerek tarif PPN dari 11% menjadi 12% pada 1 Januari 2025.

Artinya, beban kenaikan tarif itu adalah setara 9%, lebih tinggi daripada kenaikan upah minimum pekerja yang sebesar 6,5% pada tahun depan. Untuk meredam efek kenaikan tarif PPN, pemerintah menyiapkan paket kebijakan ekonomi pada 2025.

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Berlangganan

Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan

-
Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000
Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Persalinan Danantara
| Selasa, 17 Desember 2024 | 04:18 WIB

Persalinan Danantara

Terlahir dengan penguasaan aset super jumbo seperti ramai diperbincangkan, Danantara tentu harus memikul tanggung jawab yang besar pula.

Berjibaku Merealisasikan Program Rumah Rakyat
| Selasa, 17 Desember 2024 | 04:16 WIB

Berjibaku Merealisasikan Program Rumah Rakyat

Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman baru membangun 30.000 unit rumah di program 3 juta rumah.

Pertumbuhan Multifinance Makin Lambat
| Selasa, 17 Desember 2024 | 04:15 WIB

Pertumbuhan Multifinance Makin Lambat

Pertumbuhan piutang pembiayaan multifinance semakin menjauh dari level dua digit seiring lesunya daya beli.

Bank Berlomba Bikin Inovasi Menjaring Dana Murah
| Selasa, 17 Desember 2024 | 04:15 WIB

Bank Berlomba Bikin Inovasi Menjaring Dana Murah

Rasio CASA industri perbankan per Oktober 2024 tercatat sebesar 62,9%. Angka ini turun dari level 63% pada bulan sebelumnya. ​

Asing Akan Come Back Pasca Pemangkasan Bunga Acuan
| Selasa, 17 Desember 2024 | 04:14 WIB

Asing Akan Come Back Pasca Pemangkasan Bunga Acuan

Potensi pemangkasan suku bunga lanjutan berpotensi mendukung aliran masuk (inflow) ke pasar surat utang Indonesia.

Kinerja Asuransi Umum Terhimpit Lesunya Daya Beli
| Selasa, 17 Desember 2024 | 04:13 WIB

Kinerja Asuransi Umum Terhimpit Lesunya Daya Beli

Industri asuransi umum dan reasuransi tak luput dari tren penurunan kinerja menjelang berakhirnya tahun 2024.

SMF Cari Cara Danai Tiga Juta Rumah
| Selasa, 17 Desember 2024 | 04:13 WIB

SMF Cari Cara Danai Tiga Juta Rumah

PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) ikut mendorong program tiga juta rumah besutan Prabowo Subianto.

Kebijakan PPN 12% dan Nasib Ekonomi Lokal
| Selasa, 17 Desember 2024 | 04:12 WIB

Kebijakan PPN 12% dan Nasib Ekonomi Lokal

Pemerintah selaku pengambil keputusan gagal dalam memahami karakter ontologis pajak sebagai instrumen pemerataan.

Rekening Tabungan Haji Naik, Bank Syariah Kembangkan Layanan Digital
| Selasa, 17 Desember 2024 | 04:12 WIB

Rekening Tabungan Haji Naik, Bank Syariah Kembangkan Layanan Digital

Bank Syariah Indonesia mencatatkan jumlah rekening tabungan haji mencapai 5,52 juta per November 2024, tumbuh 10,96% secara tahunan. 

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Bagi Dividen Interim Rp 20,46 Triliun
| Selasa, 17 Desember 2024 | 04:12 WIB

Bank Rakyat Indonesia (BBRI) Bagi Dividen Interim Rp 20,46 Triliun

Total dividen interim yang bakal dibagikan senilai Rp 20,46 triliun, setara dengan Rp 135 per saham. Nilai ini lebih besar dari tahun lalu Rp 84.

INDEKS BERITA

Terpopuler