Belum Terdampak Bangkrut, Gerai The Body Shop di Indonesia Masih Beroperasi Normal

Selasa, 12 Maret 2024 | 19:40 WIB
Belum Terdampak Bangkrut, Gerai The Body Shop di Indonesia Masih Beroperasi Normal
[ILUSTRASI. Foto salah satu gerai The Body Shop.DOK/The Body Shop]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Gerai The Body Shop di Indonesia nampaknya masih adem ayem, belum kena imbas badai kebangkrutan yang menerpa The Body Shop di Amerika Serikat (AS). Sejumlah gerai yang berlokasi di Jakarta dan Tangerang Selatan masih beroperasi normal bahkan ada yang melakukan renovasi untuk mempercantik tampilan tokonya.

Pantauan di sejumlah The Body Shop, gerai ini memang tidak terlalu ramai dikunjungi pelanggan mall. Terlebih jika tidak ada diskon yang biasanya digelar di momen-momen tertentu.

Amelia, Store Leader Body Shop FX Senayan bercerita, sejauh ini belum ada imbas ke toko yang dijaganya. Informasi mengenai pengurangan karyawan atau penutupan gerai juga belum berembus ke telinganya.

Senada, Store Leader Body Shop Bintaro XChange, Fitri menyatakan dampak langsung ke gerai tempat ia bekerja sejauh ini belum terlihat. Ia malah cukup optimistis karena di tengah isu tersebut, Body Shop di sejumlah pusat perbelanjaan masih melakukan renovasi.

“Seperti di Pondok Indah Mall (PIM) baru selesai renovasi, Summarecon Mall Bekasi, dan AEON BSD. Dampak Body Shop Internasional ke Indonesia belum terpengaruh sejauh ini,” ujarnya ditemui KONTAN di Bintaro XChange, Selasa (12/3).

Baca Juga: Menengok Manuver Fund dan Investor Asing di Saham Barito Renewable (BREN)

Meski demikian, saat ini sejumlah pelanggan setianya mulai khawatir dengan kelanjutan nasib perusahaan kosmetika ini di Indonesia.

Di media sosial instagram thebodyshopindo, sejumlah akun misalnya adekurnia989 mempertanyakan akan kah nasib Body Shop Indonesia akan tutup sama seperti di Amerika dan Kanada yang sudah setengahnya gulung tikar. Ada juga yang mengeluhkan gerai The Body Shop di Palangkaraya yang tiba-tiba saja tutup.

Salah seorang pelanggan setia Body Shop, Anisa Widya menceritakan, ia sempat mendengar kabar bahwa Body Shop di Indonesia tidak akan tutup layaknya di luar negeri.

“Tapi melihat tren global di negara lain yang sudah pada tutup, biasanya sih tinggal menunggu waktu, ya. Karna cepat atau lambat pasokan barangnya juga akan menipis atau bahkan tidak produksi lagi,” kata dia.

Anisa mengaku rutin membeli produk body butter dan body wash di The Body Shop lantaran kualitas dan tingkat kelembapannya dinilai sangat baik.

Namun, realistis melihat perkembangan yang ada, Anisa mulai mencoba membeli produk body butter dari merek lain. Hanya saja hingga saat ini ia belum menemukan produk body butter yang cocok dengannya, layaknya yang dijual di The Body Shop.

Pelanggan lain, Iza tidak terlalu khawatir jika gerai Body Shop di Indonesia berguguran. Pasalnya banyak produk yang tidak terlalu cocok dengannya. Di saat yang sama harganya juga cukup menguras kantongnya.

“Jujur sih sebenernya aku tidak masalah banget kalau Body Shop harus tutup di Indonesia. Cuma agak disayangkan aja, soalnya dia udah lama bisnis di sini dan keliatannya banyak pelanggannya,” imbuhnya.

Baca Juga: DPK Bank Mini Terjepit Bank Bermodal Jumbo

Pada Februari lalu Body Shop Indonesia sempat memberikan klarifikasi mengenai kabar bisnis Body Shop di Inggris.

“Kami ingin mengkonfirmasi bahwa memang benar sedang terjadi restrukturisasi di The Body Shop Inggris yang jadi bagian strategi adaptasi pasar di Inggris. But don’t worry, yang terjadi di sana nggak akan mempengaruhi operasional kami The Body Shop Indonesia sebagai franchise. Kita tetap buka untuk melayani kalian semua!” tulis manajemen di caption instagram

Melansir catatan Kontan.co.id, The Body Shop telah mengajukan kebangkrutan di AS dan Kanada. Kini, Body Shop sedang berjuang untuk membayar pemasoknya di Australia. 

Bisnis grup yang paling menguntungkan di luar negeri tersebut tengah berjuang akibat kekurangan uang tunai setelah perusahaan induknya di Inggris bangkrut bulan lalu.

Pada Sabtu (9/3/2024) mereka mengajukan kebangkrutan Bab 7, di mana aset perusahaan dijual untuk melunasi utang, sehingga membahayakan sekitar 400 pekerjaan termasuk mereka yang berada di pusat distribusi yang masih menyimpan saham senilai jutaan dolar.

Di Kanada, 33 dari 105 toko telah tutup, dan lebih dari 200 orang kehilangan pekerjaan.

Baca Juga: Metropolitan Land (MTLA) Fokus Menyiapkan Proyek Baru

Di Australia, di mana grup ini mengoperasikan hampir 100 gerai dan bertanggung jawab atas lebih dari 20 gerai lainnya di Selandia Baru, masa depan jaringan tersebut berada dalam ketidakpastian karena mereka berjuang untuk menutupi utang yang besar setelah akses terhadap dananya terputus.

Salah satu biang kerok tumbangnya perusahaan kosmetik yang sudah berdiri pada 1976 ini, inflasi yang tinggi dalam beberapa tahun terakhir telah mempengaruhi pengecer tradisional yang sebagian besar beroperasi di luar mal dan ditujukan untuk kelas menengah.

Bagikan

Berita Terbaru

Menakar Prospek Indosat (ISAT) Seiring Rumor Divestasi Bisnis Fiber
| Kamis, 13 Maret 2025 | 22:33 WIB

Menakar Prospek Indosat (ISAT) Seiring Rumor Divestasi Bisnis Fiber

Sejumlah aset manajer global, I Squared Capital dan Macquarie, menjadi bidders transaksi yang diperkirakan mencapai US$ 1 miliar tersebut.

10 Manajer Investasi Terbesar per Februari 2025
| Kamis, 13 Maret 2025 | 17:41 WIB

10 Manajer Investasi Terbesar per Februari 2025

Manulife Aset Manajemen Indonesia menjadi manajer investasi dengan dana kelolaan terbesar per Februari 2025 menurut data OJK. 

Ekosistem Kendaraan Listrik Terganjal Pengelolaan Limbah Baterai
| Kamis, 13 Maret 2025 | 15:59 WIB

Ekosistem Kendaraan Listrik Terganjal Pengelolaan Limbah Baterai

Merujuk studi Institute for Essensial Services Reform (IESR), diperkirakan pada 2030, Indonesia akan memiliki sekitar 12 GWh potensi baterai bekas

Daaz Bara Lestari (DAAZ) Berencana Mengakuisisi Perusahaan Afiliasi Hauling Batubara
| Kamis, 13 Maret 2025 | 15:38 WIB

Daaz Bara Lestari (DAAZ) Berencana Mengakuisisi Perusahaan Afiliasi Hauling Batubara

Rencana akuisisi yang dilakukan DAAZ merupakan transaksi afiliasi karena Pratama Nusa Sentosa juga bagian dari Grup Asserra.

Sepak Terjang Hendro Gondokusumo Membangun Kerajaan Properti dengan Bendera Intiland
| Kamis, 13 Maret 2025 | 14:48 WIB

Sepak Terjang Hendro Gondokusumo Membangun Kerajaan Properti dengan Bendera Intiland

Hendro Gondokusumo lahir di Batu-Malang pada 1950 dari keluarga keturunan Tionghoa bermarga Hokkian. Ia meninggal pada 13 Maret 2025

Belasan Investor Global Borong Saham Alfamart (AMRT), dari Manulife Hingga Blackrock
| Kamis, 13 Maret 2025 | 08:24 WIB

Belasan Investor Global Borong Saham Alfamart (AMRT), dari Manulife Hingga Blackrock

Meski Rabu (12/3) naik 3,45%, dalam sebulan terakhir harga saham PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) masih melorot -20,53%. 

Jelang Lebaran, Pelita Air Menambah 5.040 Kursi
| Kamis, 13 Maret 2025 | 07:06 WIB

Jelang Lebaran, Pelita Air Menambah 5.040 Kursi

Pelita Air menyiapkan 5.040 kursi tambahan untuk Lebaran guna memastikan masyarakat dapat bepergian dengan lancar serta aman

Memperkuat Walaraba agar Menembus Pasar Global
| Kamis, 13 Maret 2025 | 07:03 WIB

Memperkuat Walaraba agar Menembus Pasar Global

Per Februari tahun ini, Kementerian Perdagangan (Kemendag) mencatat ada 311 waralaba beroperasi di negeri ini.

Berharap Mudik Lebaran Memacu Penjualan Mobil
| Kamis, 13 Maret 2025 | 07:00 WIB

Berharap Mudik Lebaran Memacu Penjualan Mobil

Penjualan mobil berpeluang naik menjelang Lebaran, namun capainnya bisa terganjal daya beli yang lesu

Hutama Karya Garap  RSUD Bengkulu Tengah
| Kamis, 13 Maret 2025 | 06:54 WIB

Hutama Karya Garap RSUD Bengkulu Tengah

Pembangunan RSUD ini akan menerapkan konsep berkelanjutan dengan teknologi konstruksi efisien dan metode pembangunan ramah lingkungan

INDEKS BERITA

Terpopuler