Bengkulu Minta Penetapan Pulau Baai Sebagai KEK Dipercepat

Senin, 04 Maret 2019 | 10:19 WIB
Bengkulu Minta Penetapan Pulau Baai Sebagai KEK Dipercepat
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah Provinsi Bengkulu meminta proses penetapan Pulau Baai sebagai kawasan ekonomi khusus (KEK) dipercepat. Alasan Bengkulu, sudah ada enam investor yang mulai menanamkan modalnya di wilayah tersebut.

Pulau Baai yang memiliki luas 500 hektare (ha) termasuk dalam 20 kawasan yang diusulkan menjadi KEK. Salah satu yang mengusulkan pemberian status KEK bagi Pulau Baai adalah PT Pelindo II. Hingga kini, pemerintah pusat masih memproses pemberian status KEK bagi Pulau Baai.

Investor yang sudah mulai membenamkan dananya di Pulau Baai adalah perusahaan pembangkit listrik yang memiliki kapasitas 2 x 100 megawatt. Saat ini, konstruksi pembangkit sudah 75%. "Kalau tidak mundur, akhir tahun beroperasi," jelas Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah, dalam dialog KEK di Hotel Kempinski, Jakarta, Jumat (1/3).

Investasi pengepakan juga sudah dilakukan Semen Padang, dengan melakukan groundbreaking terminal cair seluas 5 ha. "Ini bisa memenuhi kebutuhan ekspor-impor," jelas Rohidin.

Ada juga persiapan investasi instalasi karantina hewan nasional. Kemudian, investor India yang bergerak di bidang pengolahan minyak sawit. "Nilainya Rp 4 triliun," jelas Rohidin.

Kepala Bank Indonesia Bengkulu Endang Kurniawan Saputra menambahkan, ada sekitar 18 calon investor yang prospektif dan sedang proses pengajuan izin ke pemerintah provinsi Bengkulu. Perhitungan BI, jika Pulau Baai resmi sebagai KEK, akan menyumbang sekitar 0,67% terhadap produk domestik regional bruto (PDRB) Bengkulu.

Tahun lalu, pertumbuhan ekonomi Bengkulu 4,99%. KEK di Pulai Baai diharapkan bisa mendongkrak pertumbuhan ekonomi jadi 5,63%.

Sekretaris Dewan Nasional KEK Enoh Suharto Pranoto menyebut, ada enam KEK yang ditargetkan beroperasi semester I-2019. Dewan Nasional KEK sudah mengusulkan tiga KEK kepada Presiden Joko Widodo. Tiga KEK itu antara lain Bitung di Sulawesi Utara (zona industri dan logistik, Morotai di Halmahera Maluku Utara (zona pariwisata, industri dan logistik) dan Maloy di Kutai Timur (zona industri dan logistik).

Menurut Enoh, jika Pulau Baai ingin menjadi KEK, harus memperhatikan beberapa hal. Salah satunya memperdalam basis industri. "Pulau Baai harus memilih sektor prioritas dan target pasar dari hasil produksi. Lalu dukungan pemerintah daerah, hingga kesiapan fasilitas dan kemudahan perizinan," papar Enoh.

Bagikan

Berita Terbaru

Bulog Klaim Pasokan Beras Masih Aman untuk Bencana dan Nataru
| Rabu, 03 Desember 2025 | 05:25 WIB

Bulog Klaim Pasokan Beras Masih Aman untuk Bencana dan Nataru

Saat ini Bulog masih mempunyai cadangan beras di gudang-gudang Bulog sebanyak 1.500 unit dengan total sebesar 3,8 juta ton.

 Investor Asing Amerika Berburu Saham BMRI, Prospek Desember Cerah
| Rabu, 03 Desember 2025 | 05:10 WIB

Investor Asing Amerika Berburu Saham BMRI, Prospek Desember Cerah

Ada potensi rebound jika likuiditas Bank Mandiri membaik, didukung suku bunga stabil dan pemulihan kredit di akhir tahun ini.

Inflasi Masih Jadi Penentu Penetapan UMP 2026
| Rabu, 03 Desember 2025 | 05:10 WIB

Inflasi Masih Jadi Penentu Penetapan UMP 2026

Angka inflasi periode November yang sebesar 2,72% membuat hitaungan proyeksi UMP 2026 antara pekerja dan pengusaha berbeda.

Memaknai Keberlanjutan dalam Batas Kecukupan
| Rabu, 03 Desember 2025 | 05:08 WIB

Memaknai Keberlanjutan dalam Batas Kecukupan

Ambisi tanpa batas bukanlah jalan menuju keberlanjutan, melainkan ancaman bagi reputasi dan kepercayaan publik.

Desakan Status Bencana  Nasional Makin Menguat
| Rabu, 03 Desember 2025 | 05:00 WIB

Desakan Status Bencana Nasional Makin Menguat

Pemerintah belum menetapkan bencana banjir dan longsor  di berbagai wilayah di Sumatra sebagai bencana nasional.

Klaim Bisa Naik Akibat Bencana, Asuransi Umum Jaga Likuiditas
| Rabu, 03 Desember 2025 | 04:55 WIB

Klaim Bisa Naik Akibat Bencana, Asuransi Umum Jaga Likuiditas

Kejadian banjir di Sumatra dan sebelumnya di Bali akan berdampak pada besaran klaim, kesehatan keuangan, hingga profitabilitas industri asuransi.

Intip Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Untuk Hari Ini (3/12)
| Rabu, 03 Desember 2025 | 04:50 WIB

Intip Prediksi IHSG dan Rekomendasi Saham Untuk Hari Ini (3/12)

IHSG mengakumulasi kenaikan 1,12% dalam sepekan terakhir. Sedangkan sejak awal tahun, IHSG naik 21,71%.​

Perusahaan Gadai Siap Memanen Cuan di Akhir Tahun
| Rabu, 03 Desember 2025 | 04:15 WIB

Perusahaan Gadai Siap Memanen Cuan di Akhir Tahun

Permintaan layanan gadai diprediksi bakal naik signifikan pada masa libur Natal dan Tahun Baru seiring meningkatnya kebutuhan dana masyarakat.

Australia Dorong Dana Pensiun Masuk Indonesia, Danantara Jadi Magnet Baru Investasi
| Selasa, 02 Desember 2025 | 22:29 WIB

Australia Dorong Dana Pensiun Masuk Indonesia, Danantara Jadi Magnet Baru Investasi

Dana pensiun Australia mulai investasi di ASEAN. Indonesia jadi magnet dengan PDB 40% kawasan. Peluang PPP & peran Danantara diulas.

Menakar Potensi Satu Lagi Saham Prajogo Pangestu (CDIA) Masuk ke MSCI
| Selasa, 02 Desember 2025 | 18:09 WIB

Menakar Potensi Satu Lagi Saham Prajogo Pangestu (CDIA) Masuk ke MSCI

Untuk masuk MSCI, PT Chandra Daya Investasi Tbk (CDIA) membutuhkan free float market cap minimal US$ 1,8 miliar hingga US$ 2,0 miliar.

INDEKS BERITA

Terpopuler