Berita Nasional

Bergantung Barang Impor, Harga Obat-obatan dan Alat Kesehatan Menjadi Mahal

Kamis, 04 Juli 2024 | 06:07 WIB
Bergantung Barang Impor, Harga Obat-obatan dan Alat Kesehatan Menjadi Mahal

ILUSTRASI. Pelanggan membeli obat di salah satu apotik di Bintaro, Tangerang Selatan, Banten, Senin (27/5/2024). Gabungan Perusahaan Farmasi Indonesia (GPFI) mengatakan produk bahan baku obat (BBO)yang diproduksi dalam negeri masih lebih mahal jika dibandingkan dengan BBO impor. Adapun, porsi impor BBO saat ini masih di atas 80%./pho KONTAN/Carolus Agus Waluyo/27/05/2024.

Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk memenuhi kebutuhan obat-obatan dan alat kesehatan (alkes), Indonesia masih bergantung pada barang impor. Pasalnya, produksi obat dan alkes dalam negeri masih kurang. Oleh karena itu, pemerintah perlu menggenjot inovasi teknologi di bidang kesehatan. 

Astuti Giantini, Direktur Utama Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) mengakui kebutuhan alkes hampir semuanya berasal dari produk luar negeri. "Lebih dari 90% alat kesehatan di RSUI adalah impor," ungkap dia kepada KONTAN, Rabu (3/7).

Baca Juga: Dihajar Produk Impor nan Murah dari China, Industri Indonesia Lemah Tak Berdaya

Ini Artikel Spesial

Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.

Sudah berlangganan? Masuk

Berlangganan

Berlangganan Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi, bisnis, dan investasi pilihan

Rp 20.000

Kontan Digital Premium Access

Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari

Rp 120.000

Berlangganan dengan Google

Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.

Terbaru