Berjibaku di Garis Depan Menahan Penurunan Penjualan dan Peredaran Rokok Ilegal
KONTAN.CO.ID - MATARAM. Ekosistem dan rantai pasok industri hasil tembakau memanjang dan melibatkan berbagai simpul strategis. Ada para petani di hulu industri, kemudian diolah oleh pabrikan yang didukung para pekerja, termasuk pelinting rokok. Di hilir, para sales dan peritel menjadi garda terdepan industri tembakau.
Denyut perdagangan ritel rokok juga terasa di Pasar Ampenan, Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB). NTB merupakan produsen tembakau terbesar kedua di Indonesia setelah Jawa Timur. Bumi Gora, demikian julukan NTB, mampu memproduksi tembakau hingga 60.600 ton pada tahun 2023. Jumlah itu setara 25% dari total produksi tembakau nasional.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.