Berita Refleksi

Bersabar Lebih Lama

Oleh Syamsul Azhar - Redaktur Pelaksana
Rabu, 14 Juli 2021 | 10:05 WIB
Bersabar Lebih Lama

Reporter: Harris Hadinata | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Memasuki hari ke 10 kebijakan Pelaksanaan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat jumlah lonjakan pasien harian masih cukup tinggi. Pada Selasa (13/7) kasus harian naik sebanyak 47.889 setelah sehari sebelumnya mencapai 40.427 kasus.

Ini berarti skenario terburuk lonjakan kasus di atas 40.000 yang diprediksi oleh pemerintah mulai jadi nyata. Kita semua hanya bisa berharap masyarakat makin peduli dengan lonjakan kasus ini, sehingga imbauan pemerintah agar masyarakat tetap tinggal di rumah, dan mobilitas berkurang bisa tercapai dan kasus baru bisa terkendali.

Tanpa kepedulian dari masyarakat akan sulit bagi kita semua untuk mengakhiri pandemi Covid-19 ini yakni bisa menekan kasus baru se minim mungkin bahkan nol kasus. Semakin kita semua tidak disiplin makin sulit mewujudkan mimpi untuk kembali hidup normal atau cara normal baru bersama Covid-19.

Pengekangan aktivitas masyarakat hampir dua pekan terakhir tentu tidak mengenakkan bagi kita semua. Apalagi bagi mereka yang penghasilan harian hanya mengandalkan aktivitas di luar rumah, seperti pedagang keliling, atau warung-warung yang harus mengubah jam operasinya agar tidak melanggar aturan atau tidak disanksi denda.

Pekerja yang sektor esensial dan kritikal tinggal di sekitar Jakarta pun juga harus repot mengurus Surat Tanda Registrasi Pekerja (STRP) meskipun diizinkan untuk tetap bekerja dengan jumlah terbatas. Namun mengurus STRP tentu tidak mudah lantaran mensyaratkan cap dan tanda tangan basah agar laku saat melewati petugas penyekatan ataupun pengecekan saat ingin menumpang angkutan umum.

Meskipun terkesan ketat, Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menyebut aktivitas masyarakat baru turun sekitar 15%. Padahal pemerintah ingin agar aktivitas masyarakat bisa turun hingga 50%.

Mengulik data pergerakan penduduk yang di patau Google Mobility, penurunan mobilitas terbesar sampai 7 Juli, yaitu 43% terjadi di pusat transportasi umum. Penurunan kedua terbesar terjadi di tempat kerja, yaitu 34%.

Sedangkan penurunan mobilitas di kategori ritel dan rekreasi serta taman, masing-masing sebesar 15% -12%. Sebaliknya justru ada peningkatan mobilitas masyarakat  di toko bahan makanan dan apotek yang mencapai 19%. Sedang peningkatan mobilitas di kawasan perumahan mencapai 13%. Tampaknya kita harus sabar lebih panjang jika PPKM Darurat diperpanjang.

Terbaru