BI: Capital Inflow hingga April Mencapai Rp 91 Triliun

Senin, 15 April 2019 | 06:45 WIB
BI: Capital Inflow hingga April Mencapai Rp 91 Triliun
[]
Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Arus modal asing (capital inflow) ke pasar keuangan Indonesia mengalir deras sepanjang tahun ini. Bank Indonesia (BI) mencatat, capital inflow hingga pertengahan April 2019 hampir mencapai Rp 91 triliun.

Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara mengatakan, angka itu terdiri dari inflow sebesar Rp 75 triliun ke pasar surat berharga negara (SBN) dan Rp 15,9 triliun ke pasar saham. "Kalau kita melihat, lelang SBN oversucribe, dan inflow secara month to date sampai minggu ini di pasar saham masuk Rp 3,8 triliun dan pasar SBN Rp 1,2 triliun," kata Mirza akhir pekan lalu.

Ia menjelaskan, dana asing yang masuk melalui pasar SBN memang jauh lebih besar. Namun, dana asing yang melalui pasar saham pada tahun ini, jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Tahun lalu, justru terjadi arus modal asing keluar (capital outflow) mencapai Rp 24,9 triliun.

Perbaikan arus modal asing tersebut lantaran positifnya persepsi investor terhadap kondisi makroekonomi Indonesia. Misalnya, inflasi masih tercatat rendah, defisit anggaran yang hati-hati, tren defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) kuartal I-2019 yang membaik, sehingga menyebabkan nilai tukar rupiah lebih stabil.

Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, selain membaiknya perekonomian Indonesia, meningkatnya inflow tersebut juga dipengaruhi oleh faktor pemilihan umum (Pemilu). Hal itu sesuai historis Pemilu pada tahun 1999, 2004, 2009,  hingga 2014. "Mungkin mereka memandang positif Pemilu ini. Apalagi di Indonesia partisipasi pemilihnya cukup tinggi," kata Lana kepada KONTAN.

Namun, Lana belum bisa memastikan potensi inflow  pasca pesta demokrasi. Ia mencontohkan, pada tahun 2015 lalu inflow menurun karena kebijakan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) setelah naik pada tahun 2014. "Tetapi di tahun 2009 dan 2010 itu (inflow) naik. Jadi tidak jelas polanya setelah setiap pemilu," terangnya.

Sebab itu, ia juga belum bisa memprediksi pergerakan rupiah ke depan. Namun ia dalam hitungan Lana, rupiah bakal mengalami tekanan pada Mei dan Juni sejalan dengan musim pembayaran dividen hingga utang luar negeri.

Lana memperkirakan, nilai tukar rupiah akan berada di  kisaran level Rp 14.600–Rp 14.800 per dollar Amerika Serikat (AS) saat terjadi tekanan Mei dan Juni mendatang. Namun, rupiah juga masih berpotensi menguat ke level Rp 14.400–Rp 14.600 per dollar AS pada akhir tahun nanti. "Mudah-mudahan inflow cukup kuat sehingga rupiah bisa lebih kuat," tambahnya.

Bagikan

Berita Terbaru

Trade Expo Indonesia Bidik Transaksi US$ 25 Miliar
| Senin, 24 Februari 2025 | 00:02 WIB

Trade Expo Indonesia Bidik Transaksi US$ 25 Miliar

Pameran Trade Expo Indonesia bakal digelar pada 15 Oktober sampai 19 Oktober 2025 di ICE BSD Tangerang.

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO
| Minggu, 23 Februari 2025 | 15:01 WIB

Prabowo Tunjuk Rosan Jadi Nakhoda Danantara, Pandu & Dony Oskaria Jabat CIO & COO

Kabar yang masuk KONTAN, Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roslani akan menjadi nakhoda BPI Danantara.

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:12 WIB

Nasib Pembudidaya eFishery di Ujung Tanduk, Gibran: Saya Tidak Menggelapkan Dana

Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah menyatakan tidak pernah menggelapkan dana eFishery sepeser pun.

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 14:00 WIB

Platform Mobkas Tangkap Peluang Pasar Kendaraan

Industri otomotif bergerilya tangkap pasar yang besar dari mobil bekas, melalui platform digital mereka tawarakan layanan mobil bekas.

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri
| Minggu, 23 Februari 2025 | 13:00 WIB

Mengekas Protein dari Ternak Ayam Sendiri

Tren memelihara ayam di rumah kian digemari. Proses pemeliharaan yang mudah membuat banyak orang keranjingan melakukannya.

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:32 WIB

10 SWF Dengan Aset Terbesar, Ada Danantara

Indonesia segera meluncurkan SWF terbaru dengan aset jumbo yakni Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara).

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:31 WIB

Wakil Menteri Investasi: Pemerintah Dorong Peluang Investasi Energi Terbarukan

Pemerintah telah menyiapkan berbagai insentif, kemudahan perizinan, dan skema feed-in tariff agar investasi energi hijau semakin menarik.

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:01 WIB

Saham Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS) Jadi Perhatian di Awal Tahun 2025

Direktur dan Chief Investor Relations Officer BRMS Herwin Hidayat mengerek target produksi emas pada tahun 2025 sebanyak 26,67% YoY.

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun
| Minggu, 23 Februari 2025 | 12:00 WIB

Perang Bunga KPR Murah Membara di Awal Tahun

Langsung tancap gas di awal tahun, bank gencar menawarkan promo bunga KPR untuk meningkatkan pembiayaan kredit rumah.

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana
| Minggu, 23 Februari 2025 | 09:00 WIB

Kiat Memangkas Emisi dari Semburat Gas Bumi dan Juga Produksi Metana

Tahun 2024, PT Perusahaan Gas Negara Tbk (PGN) meraih rating ESG lebih baik. Namun awal tahun ini, PGN terseret kasus dugaan korupsi. 

 
INDEKS BERITA

Terpopuler