Bidik Margin Lebih Besar, Cahayasakti (CSIS) Berburu Proyek Eksternal

Rabu, 27 Februari 2019 | 06:31 WIB
Bidik Margin Lebih Besar, Cahayasakti (CSIS) Berburu Proyek Eksternal
[]
Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tahun ini, PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) memilih untuk lebih banyak berburu proyek eksternal atau yang tidak terafiliasi dengan Olympic Group. Tujuannya adalah mencari potensi margin yang lebih besar.

Target Cahayasakti adalah mengantongi proyek eksternal lebih besar dibandingkan dengan proyek internal. "Kami usahakan tahun ini lebih banyak ke luar, karena kalau grup sendiri marginnya tidak terlalu besar," ujar Apran Kurniawan, Direktur Keuangan Cahayasakti Investindo Sukses dalam paran publik, Selasa (26/2).

Adapun sepanjang tahun ini Cahayasakti mengejar kontrak baru senilai Rp 200 miliar. Beberapa pekerjaan yang sudah mereka dapatkan seperti Rp 94 miliar gudang e-commerce di Sentul (Bogor, Jawa Barat), Rp 25 miliar gudang, Rp 8 miliar rumah toko (ruko) dan Rp 20 miliar pengadaan furnitur.

Sembari mengejar aneka proyek eksternal, Cahayasakti melanjutkan pengerjaan Olympic City di Bogor. Setelah rumah tapak Pine Garden, mereka berencana membangun apartemen kelas middle-low. Kendati menyasar segmen menengah ke bawah, kelak penjualan apartemen tersebut dalam kondisi terisi furnitur.

Menurut rencana pengembangan, bakal ada tiga menara apartemen dengan ketinggian masing-masing delapan lantai. Nilai proyek tersebut sekitar Rp 320 miliar.

Tak sendiri, Cahayasakti berniat mengembangkan apartemen dengan menggandeng investor. Salah satu investor yang sedang dalam proses penjajakan adalah perusahaan BUMN. "Kemarin ada pembicaraan dengan BUMN yang bergerak di sektor properti, nanti kami tinggal pilih yang terbaik saja untuk pembangunan apartemennya," tutur Apran.

Sejalan dengan rencana pengembangan Olympic City, Cahayasakti berencana menambah lahan seluas 5 hektara (ha). Saat ini, emiten berkode saham CSIS di Bursa Efek Indonesia (BEI) tersebut sudah memiliki landbank atawa tabungan lahan seluas 25 ha untuk pengembangan Olympic City. Namun, belum ketahuan nilai anggaran untuk mengakuisisi lahan.

Informasi saja, Olympic City merupakan proyek jangka panjang dengan periode pengerjaan bertahap selama 15 tahun. Proyeksi biaya investasinya mencapai Rp 25 triliun. Selain rumah tapak dan apartemen, Cahayasakti berniat menghadirkan hotel, komplek perkantoran, pusat belanja dan sekolah.

Bagikan

Berita Terbaru

Bank Mandiri Tbk (BMRI) Berharap Likuiditas Bakal Membaik
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:35 WIB

Bank Mandiri Tbk (BMRI) Berharap Likuiditas Bakal Membaik

Kinerja PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) pada kuartal I-2025 menunjukkan pertumbuhan laba 3,9% secara tahunan menjadi Rp 13,2 triliun. 

Program Diskon Listrik Tidak Jadi Dilaksanakan
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:35 WIB

Program Diskon Listrik Tidak Jadi Dilaksanakan

Keterlambatan perhitungan anggaran yang dilakukan oleh pemerintah membuat program diskon listrik terpaksa dicabut.

FKS Food Ekspansi  Segmen Cooking Food
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:35 WIB

FKS Food Ekspansi Segmen Cooking Food

FKS Food menargetkan Gedor sebagai program nasional yang akan menjangkau 75 titik di seluruh Indonesia hingga akhir 2025,

Indonesia Bidik Lima Besar Produsen Baterai Listrik
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:31 WIB

Indonesia Bidik Lima Besar Produsen Baterai Listrik

Hingga tahun 2040, investasi downstream nikel memiliki potensi hingga US$ 127,9 miliar dengan penyerapan tenaga kerja sebanyak 357.000 orang.

Buntut Smelter Tsingshan Setop Produksi
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:27 WIB

Buntut Smelter Tsingshan Setop Produksi

Merujuk data S&P Global, harga nikel pada 2025 mencapai US$ 15.078 per metrik ton, yang merupakan titik terendah sejak 2020

 Pemerintah Menambah Porsi Pembangkit Hijau
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:24 WIB

Pemerintah Menambah Porsi Pembangkit Hijau

PLN menargetkan penambahan kapasitas pembangkit EBT sebesar 42,6 GW hingga 2034 sesuai dengan RUPTL

Badai PHK Mengancam Marketplace
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:20 WIB

Badai PHK Mengancam Marketplace

Tiktok Shop dikabarkan akan pangkas ratusan karyawan usai melakukan merger dengan Tokopedia pada tahun lalu.

Meski Rugi, Provident Investasi (PALM) Belum Niat Divestasi Saham Portofolio
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:20 WIB

Meski Rugi, Provident Investasi (PALM) Belum Niat Divestasi Saham Portofolio

Manajemen PT Provident Investasi Bersama Tbk (PALM) menyebutl, strategi investasi perusahaan di sisa tahun ini masih berfokus pada pasar saham. 

Mempertimbangkan Cukai Rokok Rakyat
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:07 WIB

Mempertimbangkan Cukai Rokok Rakyat

Pengusaha rokok lokal juga terjepit dengan harga cukai yang tinggi dengan berharap usaha mereka eksis.

 Ini Saham Bank Pilihan Pemberi Cuan Selain Big Banks
| Selasa, 03 Juni 2025 | 05:00 WIB

Ini Saham Bank Pilihan Pemberi Cuan Selain Big Banks

Buat kami para pemburu cuan dari saham perbankan, sebaiknya jangan hanya fokus ke saham bank-bank berkapitalisasi besar saja. ​

INDEKS BERITA

Terpopuler