Bisnis Luar Negeri Prospektif, Perbankan Konsisten Catat Pertumbuhan Aset

Selasa, 29 Oktober 2024 | 22:11 WIB
Bisnis Luar Negeri Prospektif, Perbankan Konsisten Catat Pertumbuhan Aset
[ILUSTRASI. Kantor Cabang Luar Negeri BNI Tokyo, Jepang.]
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi bisnis internasional pada bank lokal tampaknya masih menjanjikan. Ini nampak dari kinerja jaringan Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) bank yang diklaim masih konsisten menunjukkan pertumbuhan dari sisi aset.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan pertumbuhan total aset KCLN pada kuartal ketiga 2024 sebesar 14,55% secara tahunan. Ini sejalan dengan pertumbuhan total aset. Earnings before tax kantor luar negeri BNI tumbuh 59,13% secara tahunan. 

Agung Prabowo, Direktur Wholesale & International Banking BNI, mengatakan, kendati ada tantangan eksternal, kantor luar negeri BNI terus beradaptasi dengan strategi diversifikasi portofolio, pengelolaan risiko hati-hati, dan penguatan layanan berbasis teknologi. 

Baca Juga: Gen Z Mengubah Tren Perbankan: Superapps dan Layanan Online Jadi Kunci Utama

"Upaya ini membantu mempertahankan pertumbuhan yang stabil, meskipun dalam kondisi pasar yang bergejolak," ungkap dia.

Satu sektor penopang utama kinerja kantor luar negeri BNI adalah korporasi internasional. Terutama, pembiayaan perdagangan, energi, infrastruktur dan manufaktur.

Agung menyebut, pertumbuhan ini didorong permintaan perusahaan multinasional dan klien lokal di negara tempat BNI beroperasi. Pada September 2024, BNI telah meresmikan kantor perwakilan baru di pusat bisnis Sydney, Australia. Ini menambah jaringan global BNI yang sudah ada di Singapura, Hong Kong, Tokyo, London, Seoul, New York, dan Amsterdam.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga mencatatkan pertumbuhan aset pada kantor cabang luar negeri di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Total aset KCLN BSI Dubai telah mencapai US$ 53 juta, setara Rp 864 miliar, per September 2024, didominasi segmen corporate finance.

"Total aset tersebut masih berpotensi tumbuh. Saat ini, KCLN Dubai menyediakan berbagai layanan dan produk berjangka, seperti kalau transaksinya ada trade finance, sedangkan untuk financing ada corporate financing, investment financing, working capital, dan global syndication," jelas Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta.

KCLN BSI di Dubai juga bekerjasama dengan institusi pemerintah maupun swasta di UEA. Bob memaparkan, volume perdagangan antara Indonesia dan Dubai hingga September 2024 sekitar US$ 5 miliar. Rinciannya, US$ 2,6 miliar untuk ekspor dan US$ 2,4 miliar untuk impor.

Baca Juga: Ini 2 Cara Mengajukan Kartu Kredit Bank Mandiri dan Syaratnya

"Yang menarik dari US$ 2,6 miliar yang ekspor itu, CAGR- selama 3-4 tahun terakhir adalah 12,5%. Sedangkan impor CAGR mencapai 1,5%. Artinya, sekarang kami di contract trade sudah surplus," kata Bob.

Menurut Bob, hal tersebut menjadi peluang bisnis yang harus dikembangkan dan diyakini akan terus tumbuh positif ke depan. "Kami mengambil peran sebagai jembatan antara para pelaku bisnis di Indonesia yang akan memperluas bisnis ke pasar Timur Tengah, khususnya di Dubai," ujar dia, Selasa (29/10).
 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Tren Fenomena Maraknya Lulusan Sarjana jadi Pekerja Informal Terus Meningkat
| Sabtu, 06 September 2025 | 12:00 WIB

Tren Fenomena Maraknya Lulusan Sarjana jadi Pekerja Informal Terus Meningkat

Dalam tiga tahun ke depan, porsi pekerja informal akan terus meningkat jika tidak ada perubahan kebijakan oleh pemerintah.

Jati Diri dan Cinta pada Pertanian
| Sabtu, 06 September 2025 | 07:00 WIB

Jati Diri dan Cinta pada Pertanian

Melihat perjalanan karir Joao Angelo de Sousa Mota mengembangkan usaha di bidang pertanian dan perkebunan

Harga Emas Antam Pecah Rekor, Kapan Jual?
| Sabtu, 06 September 2025 | 07:00 WIB

Harga Emas Antam Pecah Rekor, Kapan Jual?

Harga emas Antam pecah rekor all time high Rp 2,04 juta per gram. Simak analisis penyebab kenaikan dan proyeksi harga emas dunia serta Antam.

Intip Rencana Multipolar Technology (MLPT): Perluas Pelanggan & Pendapatan Rutin
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:40 WIB

Intip Rencana Multipolar Technology (MLPT): Perluas Pelanggan & Pendapatan Rutin

Multipolar Technology Tbk (MLPT) membeberkan empat strategi utama untuk memoles kinerja, termasuk diversifikasi pelanggan dan leverage teknologi

Petrosea (PTRO) Menepis Isu Sinergi Dengan Cakra Buana (CBRE)
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:16 WIB

Petrosea (PTRO) Menepis Isu Sinergi Dengan Cakra Buana (CBRE)

Transaksi tersebut bagian dari strategi pengembangan usaha dan diversifikasi ke sektor minyak dan gas bumi. 

Stop Flexing Pejabat
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:12 WIB

Stop Flexing Pejabat

Ajang pamer kemewahan ini menimbulkan sakit hati masyarakat luas karena pejabat bisa menikmati hidup mewah dengan menggunakan dana dari negara.

Rupiah Melemah: Demo & Data AS Pengaruhi Nilai Tukar
| Sabtu, 06 September 2025 | 06:10 WIB

Rupiah Melemah: Demo & Data AS Pengaruhi Nilai Tukar

Nilai tukar rupiah melemah terhadap dolar AS sepekan terakhir akibat aksi demonstrasi dalam negeri dan rilis data ekonomi AS.

Simak Profil Pakuan (UANG) yang Kini Masuk Jajaran Portofolio Investasi Happy Hapsoro
| Sabtu, 06 September 2025 | 05:53 WIB

Simak Profil Pakuan (UANG) yang Kini Masuk Jajaran Portofolio Investasi Happy Hapsoro

Pakuan merupakan bagian dari Vasanta Grooup, sebuah perusahaan pengembang proyek real estate yang didirikan pada tahun 2015.

Harga Emas Logam Mulia Antam Bisa Menembus Rp 2,25 Juta
| Sabtu, 06 September 2025 | 05:40 WIB

Harga Emas Logam Mulia Antam Bisa Menembus Rp 2,25 Juta

Pergerakan emas Antam amat bergantung pada pergerakan emas dunia dan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Kisah Investasi Teddy Wishadi BNI Sekuritas: Deposito ke Saham
| Sabtu, 06 September 2025 | 03:59 WIB

Kisah Investasi Teddy Wishadi BNI Sekuritas: Deposito ke Saham

Teddy Wishadi, Direktur BNI Sekuritas, berbagi kisah investasi. Pelajari evolusi instrumen dan strategi investasi dari deposito ke saham.

INDEKS BERITA

Terpopuler