Bisnis Luar Negeri Prospektif, Perbankan Konsisten Catat Pertumbuhan Aset

Rabu, 30 Oktober 2024 | 04:10 WIB
Bisnis Luar Negeri Prospektif, Perbankan Konsisten Catat Pertumbuhan Aset
[ILUSTRASI. Kantor Cabang Luar Negeri BNI Tokyo, Jepang.]
Reporter: Selvi Mayasari | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Potensi bisnis internasional pada bank lokal tampaknya masih menjanjikan. Ini nampak dari kinerja jaringan Kantor Cabang Luar Negeri (KCLN) bank yang diklaim masih konsisten menunjukkan pertumbuhan dari sisi aset.

PT Bank Negara Indonesia Tbk (BBNI) mencatatkan pertumbuhan total aset KCLN pada kuartal ketiga 2024 sebesar 14,55% secara tahunan. Ini sejalan dengan pertumbuhan total aset. Earnings before tax kantor luar negeri BNI tumbuh 59,13% secara tahunan. 

Agung Prabowo, Direktur Wholesale & International Banking BNI, mengatakan, kendati ada tantangan eksternal, kantor luar negeri BNI terus beradaptasi dengan strategi diversifikasi portofolio, pengelolaan risiko hati-hati, dan penguatan layanan berbasis teknologi. 

Baca Juga: Gen Z Mengubah Tren Perbankan: Superapps dan Layanan Online Jadi Kunci Utama

"Upaya ini membantu mempertahankan pertumbuhan yang stabil, meskipun dalam kondisi pasar yang bergejolak," ungkap dia.

Satu sektor penopang utama kinerja kantor luar negeri BNI adalah korporasi internasional. Terutama, pembiayaan perdagangan, energi, infrastruktur dan manufaktur.

Agung menyebut, pertumbuhan ini didorong permintaan perusahaan multinasional dan klien lokal di negara tempat BNI beroperasi. Pada September 2024, BNI telah meresmikan kantor perwakilan baru di pusat bisnis Sydney, Australia. Ini menambah jaringan global BNI yang sudah ada di Singapura, Hong Kong, Tokyo, London, Seoul, New York, dan Amsterdam.

PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) juga mencatatkan pertumbuhan aset pada kantor cabang luar negeri di Dubai, Uni Emirat Arab (UEA). Total aset KCLN BSI Dubai telah mencapai US$ 53 juta, setara Rp 864 miliar, per September 2024, didominasi segmen corporate finance.

"Total aset tersebut masih berpotensi tumbuh. Saat ini, KCLN Dubai menyediakan berbagai layanan dan produk berjangka, seperti kalau transaksinya ada trade finance, sedangkan untuk financing ada corporate financing, investment financing, working capital, dan global syndication," jelas Wakil Direktur Utama BSI Bob T. Ananta.

KCLN BSI di Dubai juga bekerjasama dengan institusi pemerintah maupun swasta di UEA. Bob memaparkan, volume perdagangan antara Indonesia dan Dubai hingga September 2024 sekitar US$ 5 miliar. Rinciannya, US$ 2,6 miliar untuk ekspor dan US$ 2,4 miliar untuk impor.

Baca Juga: Ini 2 Cara Mengajukan Kartu Kredit Bank Mandiri dan Syaratnya

"Yang menarik dari US$ 2,6 miliar yang ekspor itu, CAGR- selama 3-4 tahun terakhir adalah 12,5%. Sedangkan impor CAGR mencapai 1,5%. Artinya, sekarang kami di contract trade sudah surplus," kata Bob.

Menurut Bob, hal tersebut menjadi peluang bisnis yang harus dikembangkan dan diyakini akan terus tumbuh positif ke depan. "Kami mengambil peran sebagai jembatan antara para pelaku bisnis di Indonesia yang akan memperluas bisnis ke pasar Timur Tengah, khususnya di Dubai," ujar dia, Selasa (29/10).
 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Krakatau Steel (KRAS) Menempa Penjualan Ekspor
| Sabtu, 27 September 2025 | 03:00 WIB

Krakatau Steel (KRAS) Menempa Penjualan Ekspor

KRAS melepas ekspor 54.247 ton baja lembaran dingin atau cold rolled coil (CRC) ke Spanyol yang merupakan volume ekspor terbesar yang dikirim.

Perjalanan Karier Wisaksana Djawi di Dunia Perbankan
| Jumat, 26 September 2025 | 22:45 WIB

Perjalanan Karier Wisaksana Djawi di Dunia Perbankan

Perjalanan karier Wisaksana Djawi di dunia perbankan hingga kini menjadi Direktur PT Krom Bank Indonesia

Saham Emiten Perkebunan Sawit Kompak Menghijau Walau Konsumsi Domestik Turun
| Jumat, 26 September 2025 | 17:11 WIB

Saham Emiten Perkebunan Sawit Kompak Menghijau Walau Konsumsi Domestik Turun

GAPKI menyebutkan ekspor sawit turun 1,9% MoM per Juli 2025 ke level 3,54 juta ton dengan stok naik 1,5% MoM menjadi 2,57 juta ton.

Saham Konsumer Berpotensi Menguat Akibat Stimulus Ekonomi Pemerintah
| Jumat, 26 September 2025 | 16:46 WIB

Saham Konsumer Berpotensi Menguat Akibat Stimulus Ekonomi Pemerintah

Stimulus yang mencakup bantuan pangan, program padat karya, hingga dukungan sektor pendidikan dan kesehatan, diperkirakan akan langsung berdampak.

Segar Kumala (BUAH) Optimistis Kinerja Bakal Lebih Segar di Sisa Tahun
| Jumat, 26 September 2025 | 07:45 WIB

Segar Kumala (BUAH) Optimistis Kinerja Bakal Lebih Segar di Sisa Tahun

Strategi utama perusahaan pada semester II-2025 adalah menyesuaikan produk dengan tren smart spending masyarakat Indonesia.

Menkeu Subsidi Bunga KPR 3 Juta Rumah hingga 10%
| Jumat, 26 September 2025 | 07:35 WIB

Menkeu Subsidi Bunga KPR 3 Juta Rumah hingga 10%

Besaran bunga margin ini ditetapkan melalui Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 65/2025          

Tirta Mahakam Resources (TIRT) Beralih ke Sektor Angkutan Laut
| Jumat, 26 September 2025 | 07:25 WIB

Tirta Mahakam Resources (TIRT) Beralih ke Sektor Angkutan Laut

Perubahan ini menjadi titik balik penting perjalanan TIRT yang berdiri sejak 1981 menuju perusahaan angkutan laut nasional.

Emiten LQ45 Menanti Momentum
| Jumat, 26 September 2025 | 07:13 WIB

Emiten LQ45 Menanti Momentum

Investor asing berpeluang melakukan akumulasi saham LQ45 menjelang rilis laporan keuangan kuartal III

Cuan BEI dan Broker Saat Transaksi Harian Meningkat
| Jumat, 26 September 2025 | 07:11 WIB

Cuan BEI dan Broker Saat Transaksi Harian Meningkat

Sejak awal tahun, rerata nilai transaksi harian mencapai Rp 15,33 triliun atau setara dengan US$ 935 juta.

 Risiko Besar di Balik Kebijakan Kurang Matang
| Jumat, 26 September 2025 | 07:11 WIB

Risiko Besar di Balik Kebijakan Kurang Matang

Empat bank Himbara mengumumkan akan menaikkan bunga deposito dolar AS dari 2% menjadi 4% untuk tenor di bawah 12 bulan. 

INDEKS BERITA

Terpopuler