Bisnis Manufaktur dan Trading Menopang Pendapatan AUTO

Senin, 22 April 2019 | 07:27 WIB
Bisnis Manufaktur dan Trading Menopang Pendapatan AUTO
[]
Reporter: Krisantus de Rosari Binsasi | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah emiten mulai mengumumkan laporan keuangan periode kuartal I-2019. Salah satunya PT Astra Otoparts Tbk (AUTO).

Anak usaha Grup Astra ini masih mencetak peningkatan pendapatan, meski tipis. Peningkatan pendapatan ini disumbang dari lini usaha trading dan manufacturing.

Merujuk laporan keuangan yang dipublikasikan pekan lalu, pendapatan bersih anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini pada akhir Maret 2019 mencapai Rp 3,94 triliun. Perolehan tersebut lebih tinggi 2,74% dibanding periode yang sama di 2018 lalu.

Laba bersih AUTO tumbuh lebih baik, naik 9,15% menjadi Rp 159,36 miliar dari laba bersih di periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 145,99 miliar. "Kuncinya adalah pertumbuhan industri otomotif yang lebih baik dibanding tahun sebelumnya," kata Handoyo Prasetyo, Corporate Legal, Secretary & Public Relations Division Head Astra Otoparts, Kamis (18/4).

Pendapatan dari segmen manufaktur komponen otomotif pada periode Januari-Maret meningkat 3% menjadi Rp 2,11 triliun dari Rp 2,05 triliun. Sementara dari segmen perdagangan (trading) naik 3% dari Rp 1,78 triliun menjadi Rp 1,83 triliun.

Untuk mendorong kinerja tahun ini, AUTO menyiapkan anggaran belanja modal sekitar Rp 500 miliar hingga Rp 1 triliun. Tapi Handoyo belum mau buka-bukaan soal rencana ekspansi tahun ini.

Dalam catatan KONTAN, Direktur AUTO Wanny Wijaya pernah mengatakan, perusahaan produsen suku cadang ini menyiapkan belanja modal sebesar Rp 800 miliar. AUTO akan menggunakan dana tersebut untuk membiayai peningkatan kapasitas pabrik yang sudah beroperasi dan memprioritaskan penambahan produk-produk baru.

AUTO juga berniat menambah jenis komponen yang disuplai ke pabrikan atau original equipment manufacturer (OEM). Mereka memasok komponen untuk kendaraan Toyota, Honda dan merek-merek lain.

AUTO juga siap memperdalam pasar ekspor yang sudah dirambah di kawasan Asia Tenggara. Perusahaan ini memperkirakan, kontribusi ekspor 2019 bisa mencapai 7% terhadap total pendapatan.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Transformasi Bisnis Kopi, Bukan Sekadar Teman Begadang
| Minggu, 29 Juni 2025 | 05:15 WIB

Transformasi Bisnis Kopi, Bukan Sekadar Teman Begadang

Kedai kopi kini bukan sekadar tempat minum. Ia menjelma jadi ruang sosial, kantor sementara, tempat pelarian, hingga lad

 
Meracik Bisnis Minuman biar Tetap Manis
| Minggu, 29 Juni 2025 | 05:10 WIB

Meracik Bisnis Minuman biar Tetap Manis

Minuman boba dan es teh masih jadi favorit konsumen di Indonesia. Munculnya pemain baru di sektor ini mendorong pelaku u

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 16:30 WIB

Surono Subekti Masuk Daftar Pemegang Saham Brigit Biofarmaka di Tengah Koreksi Harga

Surono menjadi satu-satunya pemegang saham individu di luar afiliasi dan manajemen yang punya saham OBAT lebih dari 5%.

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Menengok Portofolio Grup Djarum yang Baru Masuk ke Saham RS Hermina (HEAL)

Grup Djarum pada 25 Juni 2025 mencaplok 3,63% PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), emiten yang mengelola jaringan Rumah Sakit Hermina.

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 15:00 WIB

Kinerjanya Paling Bontot di ASEAN Pada 23-26 Juni, Gimana Prospek IHSG Ke Depan?

Tercapainya gencatan senjata antara Israel dan Iran, bisa berimbas pada meningkatkan risk appetite investor atas aset berisiko di emerging markets

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 14:13 WIB

Ada Normalisasi Permintaan, Serapan Semen Nasional Melemah per Mei 2025

Volume penjualan semen domestik pada lima bulan pertama tahun 2025 turun 2,1% year on year (YoY) menjadi 22,27 ton.

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 13:26 WIB

Pabrik Baterai EV Terintegrasi Pertama Berdiri Akhir Juni , Ini Mereka yang Terlibat

Indonesia akan memiliki pabrik baterai EV pertama pada akhir Juni 2026 ini. Selain China, sejumlah perusahaan lokal terlibat. Ini detailnya.

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 08:22 WIB

Dugaan Korupsi Pengadaan EDC BRI, Oknum Rekanannya Juga Tersandung di Kasus Pertamina

PT Pasifik Cipta Solusi (PCS) dalam situs webnya mengaku sebagai partner BRI sejak tahun 2020 dalam pengadaan mesin EDC agen BRILink.

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 07:21 WIB

Waspada Risiko Kontraksi Setoran Pajak

Penerimaan pajak semester I-2025 berisiko terkontraksi 35%-40% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Wajib Pajak UMKM Masih Bisa Bebas PPh Final
| Sabtu, 28 Juni 2025 | 07:01 WIB

Wajib Pajak UMKM Masih Bisa Bebas PPh Final

Ditjen Pajak menegaskan bahwa kebijakan PPh final usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) tidak menambah beban pajak baru

INDEKS BERITA

Terpopuler