Bisnis Pengelolaan Aset Nasabah Kaya Masih Potensial

Jumat, 08 Maret 2019 | 07:43 WIB
Bisnis Pengelolaan Aset Nasabah Kaya Masih Potensial
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan melihat potensi pertumbuhan bisnis wealth management masih besar tahun ini. Terlihat pada awal tahun saja, sebagian bank sudah mencatatkan pertumbuhan di bisnis ini.

Bank Mandiri misalnya, telah mencatatkan realisasi kelolaan aset nasabah tajir sebesar Rp 197 triliun sepanjang Januari- Februari 2019. Pencapaian tersebut tumbuh 4% dibandingkan periode dua bulan pertama tahun lalu, yakni hanya Rp 190 triliun.

Sebagian besar peningkatan tersebut berasal dari hasil penjualan produk Obligasi Ritel Negara selama tahun 2018. Direktur Bisnis Kecil dan Jaringan Bank Mandiri Hery Gunardi mengatakan, tahun ini Bank Mandiri menargetkan dana kelolaan wealth management tumbuh menjadi Rp 198 triliun.

Meski per Februari 2018 telah mencapai Rp 197 triliun, namun ada assets under management (AUM) yang akan jatuh tempo sebesar Rp 3 triliun tahun ini sehingga masih ada gap relatif besar. "Oleh karena itu, kami mendorong volume penjualan produk reksadana dan surat berharga," kata Hery, Selasa (5/3).

Bisnis pengelolaan aset nasabah kaya ini ditargetkan dapat memberikan kontribusi pendapatan komisi sebesar Rp 445 miliar atau tumbuh sebesar 13% dibandingkan tahun 2018 yang mencapai Rp 391 miliar.

Adapun realisasi dana kelolaan Bank BNI selama dua bulan pertama tahun ini belum signifikan. Bank berlogo angka 46 ini menargetkan dana kelolaan tahun 2019 tumbuh Rp 17 triliun dibanding posisi tahun lalu Rp 128,5 triliun. Neny Asriani, GM Divisi Wealth Management Bank BNI mengharapkan bisa meraup komisi Rp 450 miliar dari bisnis ini. "Tahun ini, BNI berencana menerbitkan 26 produk investasi dan bancasurance," ujar Neny.

Sementara Bank Central Asia (BCA) tahun ini menargetkan bisnis ini bisa tumbuh sekitar 20%–30% yoy. Agar mencapai target itu, BCA akan merilis 10 produk investasi maupun asuransi baru tahun ini. Direktur Bank BCA Suwignyo Budiman mengatakan, sepanjang 2018 BCA telah berhasil meraih pendapatan berbasis komisi senilai Rp 500 miliar dari bisnis pengelolaan dana nasabah premium ini.

Bagikan

Berita Terbaru

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:25 WIB

Jurus Kalbe Farma (KLBF) Kejar Cuan, Genjot Radiofarmaka hingga Pabrik Alkes

KLBF jaga dividen 50‑60% sambil menyiapkan produksi X‑Ray, dialyzer, dan kolaborasi CT Scan dengan GE.

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Analisis Saham PPRE, Potensi Tekanan Jangka Pendek dan Prospek Fundamental

Tekanan yang dialami saham PT PP Presisi Tbk (PPRE) berpotensi berlanjut namun dinilai belum membalikkan tren.

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor
| Rabu, 17 Desember 2025 | 08:00 WIB

Perlu Segmentasi Pasar Kedelai Lokal dan Impor

Segmentasi penggunaan kedelai lokal dan impor menjadi strategi kunci untuk menjaga keberlanjutan industri sekaligus menekan risiko inflasi pangan.

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:46 WIB

Incar Dana Rp 198 Miliar, Cahayasakti Investindo (CSIS) Gelar Rights Issue

PT Cahayasakti Investindo Sukses Tbk (CSIS) akan menerbitkan saham baru maksimal 522.800.000 saham dengan nilai nominal Rp 100 per saham.

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:40 WIB

Harga Bahan Baku Melemah, Prospek Emiten Kertas Cerah

Pemulihan permintaan ekspor serta stabilnya pasar domestik menjadi penopang utama outlook kinerja emiten kertas pada 2026.

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:34 WIB

Prospek Emiten CPO Masih Belum Loyo

Di tengah tren penurunan harga CPO global, sejumlah emiten sawit tetap memasang target pertumbuhan kinerja pada 2026.

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Anggaran MBG Sudah Terserap 81%

Hingga saat ini sudah ada 741.985 tenaga kerja yang terlibat dalam melayani program makan bergizi gratis.

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:30 WIB

Bukit Uluwatu Villa (BUVA) Akuisisi Aset SMRA di Bali Senilai Rp 536,38 Miliar

Emiten yang berafiliasi dengan pengusaha Happy Hapsoro ini mengambil alih PT Bukit Permai Properti, anak usaha PT Summarecon Agung Tbk (SMRA).

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:29 WIB

Arah IHSG Hari Ini Rabu (17/12), Antara BI Rate dan Loyonya Kurs Rupiah

Tekanan kehati-hatian datang dari pergerakan rupiah yang melemah ke Rp16.685 per dolar AS di pasar spot pada saat indeks dolar AS melemah. 

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed
| Rabu, 17 Desember 2025 | 07:25 WIB

Minat Investor Tinggi, Penawaran Saham IPO Superbank (SUPA) Oversubscribed

Penawaran umum perdana saham (IPO) PT Super Bank Indonesia Tbk (SUPA) kelebihan permintaan atau oversubscribed 318,69 kali.

INDEKS BERITA