BPK Temukan Sejumlah Masalah di Proyek IKN

Rabu, 12 Juni 2024 | 06:10 WIB
BPK Temukan Sejumlah Masalah di Proyek IKN
[ILUSTRASI. Bendungan Sepaku Semoi di Kabupaten Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur.]
Reporter: Lailatul Anisah | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pemeriksaan Keuangan (BPK) menemukan sejumlah masalah dalam proyek Ibu Kota Nusantara (IKN). Temuan ini tertuang dalam Ikhtisar Hasil Pemeriksaan (IHP) BPK Semester II Tahun 2024.

Misalnya, proses pengadaan tanah yang belum tuntas. Ada 2.085,63 hektare (ha) tanah di proyek IKN yang masih dalam penguasaan pihak lain. "Selain itu, belum selesainya sertifikasi atas lima area hasil pengadaan tanah," sebut BPK dalam laporannya, dikutip Selasa (11/6).

Masalah lainnya adalah pelaksanaan manajemen rantai pasok dan peralatan konstruksi untuk pembangunan infrastruktur IKN tahap I yang tidak optimal. Penyebabnya, pasokan material dan peralatan konstruksi untuk pembangunan mega proyek itu masih kurang.

Berikutnya, BPK menemukan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) belum memiliki beberapa hal terkait proyek IKN. Yakni, rancangan serah terima aset, rencana alokasi anggaran operasional, serta mekanisme pemeliharaan dan pengelolaan aset dari hasil pembangunan infrastruktur IKN tahap I.

Plt Wakil Kepala Otorita IKN Raja Juli Antoni mengakui, ada sejumlah lahan di IKN yang status tanahnya belum bebas. Tapi, dia bilang, pembebasan lahan bermasalah di IKN akan pemerintah lakukan lewat program Penanganan Dampak Sosial Kemasyarakatan (PDSK) plus.

Anggota Komisi V DPR Hamid Noor Yasin melihat, persoalan lahan di IKN timbul lantaran pemerintah tidak melibatkan masyarakat sekitar. Ia pun mendesak pemerintah untuk melindungi tanah adat yang ada di IKN.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Premi Dinilai Mahal, Asuransi Kredit Fintech Sepi Peminat
| Jumat, 21 Februari 2025 | 05:30 WIB

Premi Dinilai Mahal, Asuransi Kredit Fintech Sepi Peminat

OJK mendorong penggunaan asuransi kredit di industri fintech lending, namun dengan risiko yang tinggi, upaya ini dinilai tak mudah diwujudkan.  

Kabur Aja Dulu dan Keringat Pekerja Migran
| Jumat, 21 Februari 2025 | 05:08 WIB

Kabur Aja Dulu dan Keringat Pekerja Migran

Bank Indonesia dan perbankan nasional perlu memperbanyak skema atau insentif terkait dengan buruh migran Indonesia.

BBRI dan BRMS Paling Ramai Ditransaksikan Saat IHSG Turun
| Jumat, 21 Februari 2025 | 04:55 WIB

BBRI dan BRMS Paling Ramai Ditransaksikan Saat IHSG Turun

IHSG melemah 0,10% atau 6,83 poin ke 6.788,04 pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Kamis (20/2).

Medikaloka Hermina (HEAL) Ekspansi Rumah Sakit Baru
| Jumat, 21 Februari 2025 | 04:25 WIB

Medikaloka Hermina (HEAL) Ekspansi Rumah Sakit Baru

HEAL akan membuka dua rumah sakit baru pada tahun ini dengan belanja modal yang disiapkan sebesar Rp 1,5 triliun.

Strategi Perbankan Menyingkirkan Kredit Macet
| Jumat, 21 Februari 2025 | 04:00 WIB

Strategi Perbankan Menyingkirkan Kredit Macet

BTN memiliki beberapa kredit macet di masa lalu. Adapun, aset macet milik BTN paling banyak berasal dari kredit sektor konstruksi

TOBA Bakal Melepas Dua Aset PLTU, Berikut ini Kontribusinya Bagi Total Pendapatan
| Kamis, 20 Februari 2025 | 18:24 WIB

TOBA Bakal Melepas Dua Aset PLTU, Berikut ini Kontribusinya Bagi Total Pendapatan

PT TBS Energi Utama Tbk (TOBA) menargetkan divestasi dua aset PLTU, yakni PLTU Sulawesi Bagian Utara (Sulbagut-1) 2x50 MW & PLTU Sulut-3 2x50 MW.

Sederet Investor Asing ini Diam-Diam Cuil Saham AMRT Saat Harganya Tersungkur
| Kamis, 20 Februari 2025 | 15:47 WIB

Sederet Investor Asing ini Diam-Diam Cuil Saham AMRT Saat Harganya Tersungkur

Harga emiten ritel modern yang menaungi merek Alfamart, Alfamidi, Lawson, dan DAN+DAN ini sedang berada dalam fase downtrend.

Pefindo Sematkan Peringkat idAA- pada MEGA, Simak Rincian Kondisi Keuangannya
| Kamis, 20 Februari 2025 | 15:24 WIB

Pefindo Sematkan Peringkat idAA- pada MEGA, Simak Rincian Kondisi Keuangannya

Di tahun 2023 misalnya, segmen korporasi menyumbang Rp 45,21 triliun atau setara 68% dari total kredit PT Bank Mega Tbk (MEGA).

Bunga Belum Turun, Penyaluran Kredit Bank Tumbuh Di Bawah Target
| Kamis, 20 Februari 2025 | 12:53 WIB

Bunga Belum Turun, Penyaluran Kredit Bank Tumbuh Di Bawah Target

BI mencatat, pertumbuhan kredit di Januari 2025 sebesar 10,27% secara tahunan. Realisasi ini lebih rendah dari target kredit BI sebesar 11%-13%.

SMDR Bersama Investor Jepang dan Afrika Geber Terminal Peti Kemas Pelabuhan Patimban
| Kamis, 20 Februari 2025 | 11:37 WIB

SMDR Bersama Investor Jepang dan Afrika Geber Terminal Peti Kemas Pelabuhan Patimban

Terminal peti kemas Patimban rencananya akan mulai dioperasikan oleh perusahaan kongsi SMDR pada tahun 2026. 

INDEKS BERITA

Terpopuler