BSSR Tak Lagi Agresif Tambah Lahan

Sabtu, 30 Maret 2019 | 07:16 WIB
BSSR Tak Lagi Agresif Tambah Lahan
[]
Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Baramulti Suksessarana Tbk (BSSR) menganggarkan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) sebesar US$ 20 juta pada tahun ini. Sumber dananya dari kas internal.

Sebanyak US$ 10 juta untuk pembangunan infrastruktur dan US$ 8 juta untuk pembebasan lahan. Kemudian, US$ 1,3 juta untuk membiayai eksplorasi serta US$ 500.000 untuk membeli mesin dan peralatan produksi baru.

Namun, Baramulti Suksessarana tidak mematok target khusus luas pembebasan lahan dan eksplorasi pada tahun ini. Perusahaan tersebut hanya menyebutkan, bakal lebih selektif. Andaikata tidak mendapati lahan dan rencana eksplorasi yang menguntungkan, alokasi anggaran bisa dipindahkan untuk membeli aset produktif lain.

Yang pasti, pengembangan tahun ini juga bertujuan untuk meningkatkan efisiensi biaya. "Kami maksimalkan infrastruktur untuk mencapai efisiensi di tahun selanjutnya dan eksplorasi untuk menjaga cadangan batubara," kata Khoirudin, Direktur Baramulti Suksessarana saat paparan publik, Jumat (29/3).

Asal tahu, anggaran belanja modal tahun ini lebih kecil. Tahun lalu, capex Baramulti Suksessarana mencapai US$ 22 juta. Mayoritas anggaran untuk pembebasan lahan yakni senulai US$ 14,5 juta. Sisanya terdiri US$ 1 juta biaya eksplorasi serta masing-masing US$ 3 juta untuk pembangunan infrastruktur dan pengadaan atawa perawatan alat berat.

Sepanjang 2018, total luas area pembebasan lahan Baramulti Suksessarana mencapai 440 hektare (ha). Perinciannya, 350 ha di area tembang anak usaha yakni PT Antang Gunung Meratus dan 90 ha lahan di area lahan tambang milik Baramulti Suksessarana sendiri.

Sejauh ini, produksi batubara Baramulti Suksessarana mengandalkan dua tambang. Satu tambang milik sendiri di Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur. Satu lagi, tambah Antang Gunung Meratus di Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.

Adapun luas area pembebasan lahan tahun 2018 tadi, sejatinya sudah cukup memadai untuk mendukung agenda eksplorasi Baramulti Suksessarana tahun ini. Tujuan eksplorasi untuk menjaga keamanan operasional dan juga menemukan cadangan batubara baru.

Sepanjang tahun 2019, Baramulti Suksessarana menargetkan produksi 12,5 juta ton batubara. Sebanyak 10 juta ton batubara adalah target dari tambang Antang Gunung Meratusa dan 2,5 juta ton batubara target tambang Baramulti Suksessarana.

Laba bersih susut

Target produksi batubara Baramulti Suksessarana tahun ini, naik 15,53% year on year (yoy) dibandingkan realisasi produksi tahun lalu yakni 10,82 juta ton batubara. Tambang Antang Gunung Meratus menyumbang 80%

Baramulti Suksessarana menjual 36,45% dari total produksi tahun lalu ke pasar domestik. "Dalam negeri kami variatif, ada beberapa dengan PLN dan semen tapi mayoritasnya tetap untuk listrik," terang Khoirudin.

Tahun ini, komposisi penjualan Baramulti Suksessarana kemungkinan tidak akan berbeda jauh ketimbang tahun lalu. Meskipun, perusahaan tersebut membuka peluang pencarian pasar ekspor baru.

Namun, di tengah optimisme mengerek target produksi batubara 2019, Baramulti Suksessarana dibayang-bayangi kinerja laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih 2018 yang turun. Tahun lalu, laba bersih BSSR turun 16,61% menjadi US$ 69,06 juta. Padahal pendapatan naik 12,96% menjadi US$ 443,43 juta.

Perlu diketahui, mayoritas batubara Baramulti Suksessarana berkalori rendah atau di bawah 5.000 gross as received (GAR). "Jadi laba bersih turun itu lebih karena performance harga batubara kalori di bawah 5.000 yang turun hingga 30%," jelas V. Ramanathan, Direktur Keuangan Baramulti Suksessarana.

Bagikan

Berita Terbaru

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:07 WIB

Pertebal Portofolio, Saratoga (SRTG) Siapkan Dana US$ 150 Juta

PT Saratoga Investama Sedaya Tbk (SRTG) membidik sejumlah perusahaan potensial untuk didanai pada tahun 2025 ini. 

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah
| Kamis, 23 Januari 2025 | 09:03 WIB

Berbenah, Prospek Saham GOTO Berpotensi Merekah

Pemulihan kinerja dan bisnis on demand service mendorong prospek harga saham PT Goto Gojek Tokopedia Tbk (GOTO)

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:31 WIB

Menangkap Peluang Mengoleksi Emas Saat Harga Terkoreksi

Di jangka pendek ada peluang harga emas terkoreksi. Data-data inflasi Amerika Serikat menunjukkan pelambatan

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:26 WIB

Langkah Konsolidasi Akan Berlanjut, Taji KPR Syariah Bank BTN (BBTN) Kian Kuat

Ketimbang IPO entitas hasil merger UUS BTN Syariah dan Bank Victoria Syariah, BBTN membuka peluang untuk mengakuisisi bank syariah lain.

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD
| Kamis, 23 Januari 2025 | 08:09 WIB

Tarik Minat Masyarakat di Program 3 Juta Rumah, Kementerian BUMN Gunakan Konsep TOD

Pemerintah akan menyisir dan mendata developer nakal agar tidak bisa berpartisipasi dalam Program Tiga Juta Rumah. 

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:53 WIB

Diam-Diam Sahamnya Sudah Terbang 45%, SMKL Rupanya Berkongsi dengan Perusahaan China

PT Satyamitra Kemas Lestari Tbk (SMKL) dan Ghuangzhou Yi Song berkongsi masuk ke bisnis paper pulp mold. ​

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:41 WIB

PK Ditolak, Subagio Wirjoatmodjo Mesti Melepas Kepemilikannya di Trimata Benua

Data terbaru menunjukkan, kepemilikan Subagio Wirjoatmodjo di perusahaan batubara PT Trimata Benua sebanyak 25 persen.

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:02 WIB

Gara-Gara Perintah Donald Trump, Arus Masuk Dana ke Obligasi Domestik Tersendat

Peluang pemangkasan suku bunga acuan alias BI rate dapat mendukung valuasi yield obligasi domestik. 

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder
| Kamis, 23 Januari 2025 | 07:00 WIB

Bank Indonesia Siap Borong SBN di Pasar Sekunder

Langkah borong SBN oleh Bank Indonesia sebagai bentuk dukungan bank sentral terhadap program ekonomi pemerintah.

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik
| Kamis, 23 Januari 2025 | 06:45 WIB

Indonesia Menawarkan Investasi Baterai Listrik

Pada September nanti Indonesia secara keseluruhan bisa memenuhi standar besar seperti Exponential Moving Average (EMA).

INDEKS BERITA

Terpopuler