Bukan Gunting Pita

Rabu, 30 Oktober 2024 | 06:28 WIB
Bukan Gunting Pita
[ILUSTRASI. TAJUK - Sandy Baskoro]
Sandy Baskoro | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Ada perbedaan nyata dalam fokus program Presiden Prabowo Subianto dan pendahulunya Presiden Joko Widodo. Jika pemerintahan Jokowi sarat dengan pembangunan fisik alias infrastruktur, Presiden Prabowo menekankan pengembangan sumber daya manusia (SDM). Contohnya adalah program makan bergizi gratis (MBG).

Kegiatan yang bakal menyasar lebih dari 15 juta jiwa per tahun ini merupakan program hasil terbaik cepat alias quick win pemerintahan Prabowo. Target MBG adalah anak sekolah, santri, ibu hamil, ibu menyusui dan balita di 514 kabupaten/kota di Indonesia.

Setidaknya ada tujuh program quick win dan semuanya bermuara pada pembangunan manusia. Selain MBG yang menyedot anggaran Rp 71 triliun di 2025, pemerintahan Prabowo menyiapkan pemeriksaan gratis untuk 52,2 juta orang. Layanan tes dengan anggaran Rp 3,2 triliun itu meliputi pemeriksaan tensi, gula darah, hingga foto rontgen untuk screening penyakit katastropik. Program lainnya adalah penuntasan penyakit tuberkulosis (TBC) dengan alokasi dana Rp 8 triliun.

Ada pula program lumbung pangan dengan target mencetak sawah seluas 150.000 hektare. Pemerintah mengalokasikan Rp 15 triliun di program lumbung pangan.

Sejauh ini, langkah Prabowo untuk menjalani program unggulan tersebut cukup mulus. Dukungan politik di Senayan cukup kuat dan tak tergoyahkan. Saat ini, mayoritas kursi di Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) dikuasai oleh parpol penyokong Prabowo. Meski dukungan politik menguat, bukan berarti program unggulan Kabinet Merah Putih bisa berjalan sukses dan lancar. Ada beberapa catatan yang perlu dicermati, khususnya dalam menjalani program makan bergizi gratis. 

Pertama, persoalan data. Sejak zaman bahela, pemerintah Indonesia tak pernah tuntas menyelesaikan problem data. Menyasar lebih dari 15 juta jiwa, keakuratan data menjadi krusial di program makan bergizi gratis. Kedua, kebocoran dan penyimpangan anggaran negara. Dengan tren korupsi yang masih tinggi, pengawasan anggaran mutlak menjadi fokus utama. Jangan sampai, anggaran Rp 71 triliun yang seharusnya berefek ke peningkatan SDM, justru menguap di tengah jalan. 

Ketiga, konsistensi. Peningkatan kualitas SDM bukanlah program instan. Jadi, Prabowo jangan berharap dengan sekali menggunting pita, SDM Indonesia yang berkualitas bisa langsung tercipta. Program seperti MBG perlu dirawat dan dikawal dalam jangka panjang.            

Selanjutnya: Pemda Lamban Mencairkan Anggaran

Bagikan

Berita Terbaru

Valuasi Saham Hingga Nama ADRO Akan Berubah Usai Lepas Bisnis Batubara Termal
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 09:05 WIB

Valuasi Saham Hingga Nama ADRO Akan Berubah Usai Lepas Bisnis Batubara Termal

Setelah melepas kepemilikan PT Adaro Andalan Indonesia, saham ADRO diprediksi bakal turun dari posisi saat ini.

SBN Ritel Dibayangi Pelemahan Daya Beli
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 08:13 WIB

SBN Ritel Dibayangi Pelemahan Daya Beli

Surat Berharga Negara (SBN) ritel terakhir di 2024 yaitu ST013 diperkirakan memberi kupon lebih rendah

Pasar Ekspor Jadi Kunci Pertumbuhan Sido Muncul (SIDO)
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 08:01 WIB

Pasar Ekspor Jadi Kunci Pertumbuhan Sido Muncul (SIDO)

Ekspansi pasar ekspor PT Industri Jamu dan Farmasi Sido Muncul Tbk (SIDO) membuahkan hasil positif ke kinerja SIDO

Memilih Saham Unggulan di Indeks Kompas100
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:58 WIB

Memilih Saham Unggulan di Indeks Kompas100

Saham-saham sektor bank, konsumer, hingga properti jadi rekomendasi saham unggulan di Indeks Kompas100

Di Tengah Isu Akuisisi Oleh Temu, Investor Asing Tambah Kepemilikan di Saham BUKA
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 07:12 WIB

Di Tengah Isu Akuisisi Oleh Temu, Investor Asing Tambah Kepemilikan di Saham BUKA

Dimensional Fund Advisors hingga Vanguard Group sempat memborong saham Bukalapak (BUKA) dalam jumlah besar.

Porsi Pinjaman Konsumtif Kian Dominan
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 06:55 WIB

Porsi Pinjaman Konsumtif Kian Dominan

Pinjaman fintech peer to peer (P2P) lending ke sektor konsumtif semakin mendominasi mencapai 70% dari total pinjaman. 

Hingga Kuartal III-2024, Laba Puradelta Lestari (DMAS) Melonjak 85%
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 06:48 WIB

Hingga Kuartal III-2024, Laba Puradelta Lestari (DMAS) Melonjak 85%

PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS)  membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 1,68 triliun hingga kuartal III-2024.

Pendapatan naik, Laba Mitratel (MTEL) Tumbuh 7,14% di Kuartal III-2024
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 06:45 WIB

Pendapatan naik, Laba Mitratel (MTEL) Tumbuh 7,14% di Kuartal III-2024

Laba tahun berjalan entitas Grup Telkom ini mencapai Rp 1,53 triliun di sepanjang Januari-September 2024. ​

Sepeda Bersama (BIKE) Resmi Jadi Distributor Motor Listrik United E-Motor
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 06:38 WIB

Sepeda Bersama (BIKE) Resmi Jadi Distributor Motor Listrik United E-Motor

PT Sepeda Bersama Indonesia Tbk (BIKE) resmi jadi distributor tunggal produk motor listrik United E-Motor. 

Genjot PNBP Ketimbang Underground Economy
| Rabu, 30 Oktober 2024 | 06:33 WIB

Genjot PNBP Ketimbang Underground Economy

Jika dikenakan pajak, artinya pemerintah harus melegalkan hal yang selama ini telah dilarang di Indonesia. 

INDEKS BERITA

Terpopuler