Bukan Yang Pertama, Ini Sederet Tuduhan Manipulasi Keuangan di General Electric

Sabtu, 17 Agustus 2019 | 17:23 WIB
Bukan Yang Pertama, Ini Sederet Tuduhan Manipulasi Keuangan di General Electric
[ILUSTRASI. General Electric]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tuduhan atas manipulasi laporan keuangan yang dilakukan perusahaan multinasional teknologi dan jasa Amerika Serikat, General Electric (GE) bukan yang pertama terjadi. Selama bertahun-tahun, perusahaan ini telah menghadapi masalah pelaporan akuntansi, mulai dari investigasi SEC hingga kesalahan pengelolaan investment banking senilai ratusan juta dollar AS.

Seperti diketahui, baru-baru ini, Harry Markopolos, investigator finansial AS merilis laporan dugaan penipuan keuangan GE. Tim yang dipimpin Markopolos mengklaim telah menemukan pelanggaran senilai US$ 38 miliar dalam manipulasi laporan keuangan tersebut. Laporan ini merupakan puncak gunung es dari berbagai skandal akuntansi perusahaan dalam beberapa tahun terakhir. 

Baca Juga: Wall Street melonjak tersengat optimisme stimulus Jerman 

Bahkan, dugaan fraud yang terjadi di GE dinilai lebih besar dari gabungan kasus Enron dan Worldcom. Ia juga menyebut perusahaan raksasa ini berada di ambang kebangkrutan. Markopolos mengklaim GE telah mengubah format laporan keuangannya tiap beberapa tahun untuk menjaga agar angka-angka di periode waktu yang lampau tidak menjadi perbandingan oleh analis. 

Markopolos yang fokus pada laporan bisnis asuransi GE, menemukan kalau perusahaan ini menyembunyikan kerugian besar dengan membuat pernyataan peraturan yang salah. Laporan Markopolos ini memang masih harus dicermati lagi. Tapi keberhasilan Markopolos sebelumnya yang mengungkap skema Ponzi Bernie Madoff, telah membuat investor menjauhi saham GE. 

Mengutip Business Insider, berikut ini sejumlah skandal keuangan yang pernah dihadapi General Electric.

1. Tahun 2018, badan independen pemerintah AS yang mengawasi perdagangan efek,  The Securities and Exchange Commission (SEC) mengumumkan penyelidikan dalam praktik akuntansi GE pada Januari 2018. Fokusnya ialah peningkatan cadangan asuransi yang dilaporkan pada laporan keuangan triwulanan perusahaan. 

Perusahaan ini mengungkapkan portfolio asuransi GE Capital mengambil US$ 6,2 miliar setelah pajak pada kuartal keempat 2017 dan akan menghabiskan US$ 15 miliar untuk meningkatkan cadangan dalam periode tujuh tahun. Investigasi SEC mendorong CFO Jamie Miller menyajikan kembali laporan keuangan GE tahun 2016 dan 2017. 

Komite pengawas ini juga memperluas penyelidikan pada Oktober 2018 yang memasukkan biaya senilai US$ 22 miliar yang digunakan GE pada kuartal ketiga untuk akuisisi bisnis listriknya.

2. Tahun 2009, GE menyelesaikan gugatan SEC sebesar US$ 50 juta. SEC mendakwa GE dengan kecurangan akuntansi pada tahun 2009. Perusahaan membayar penyelesaian US$ 50 juta dan tidak mengakui ataupun membantah tuduhan tersebut.

Gugatan tersebut merupakan hasil dari investigasi metode akuntansi perusahaan selama lebih dari empat tahun. Diduga, GE menyetujui praktik pelaporan keuangan yang tidak patuh selama empat kali, antara tahun 2002 dan 2003.

Baca Juga: Manipulasi keuangan General Electric lebih besar dibanding Enron 

3. Resesi yang terjadi di tahun 2008 juga berimbas ke masalah dana pensiun di tubuh GE, hingga terjadi defisit. Lebih dari 600.000 karyawan dan mantan karyawan mengandalkan pembayaran pensiun. Menurut CNN, kekurangan dana pensiun didorong oleh malpraktek akuntansi selama bertahun-tahun. 

Menurut FactSet, dana pensiun GE turun dari surplus US$ 15,2 miliar menjadi defisit US$ 6,8 miliar dari 2007 hingga 2008. Utang pun tumbuh hampir setiap tahun karena perusahaan kerap memprioritaskan buyback saham dan akuisisi. "Ada salah pengelolaan perusahaan," ujar Hohn Inch kepada CNN.

Menurut laporan keuangan kuartal II 2019, GE masih berutang lebih dari US$ 27 miliar untuk pembayaran dana pensiun. Meski demikian, perusahaan telah mulai membayar utang pensiunnya yang terdahulu sebesar US$ 31 miliar. 

4. Tahun 1994, terjadi kasus soal kesalahan pengelolaan investment banking. Pada 1986, GE mengakuisisi mengakuisisi bank investasi yang berbasis di Boston, Kidder, Peabody & Co untuk mendorong bisnis GE Capital. Namun, perusahaan itu terlibat dalam skandal insider trading. Walikota New York City saat itu, Rudy Giuliani mengancam untuk menuntut bank. GE akhirnya memecat sejumlah eksekutif Kidder dan membayar US$ 25,3 juta dengan SEC. 

Belum lepas dari sengsara itu, salah satu trader di divisi obligasi pemerintah bank mengeksploitasi computer flaw dan membuat laporan keuntungan palsu untuk mendongkrak laba perusahaan. Tindakannya menyebabkan perusahaan kena denda US$ 350 juta.

Bagikan

Berita Terbaru

Dugaan Terjadi Manipulasi Aset Keuangan, Membebani eFishery
| Kamis, 19 Desember 2024 | 23:47 WIB

Dugaan Terjadi Manipulasi Aset Keuangan, Membebani eFishery

Co-Founder sekaligus CEO eFishery Gibran Huzaifah serta Co-Founder sekaligus  CFO eFishery Chrisna Aditya diskors dari jabatannya.

Investor Perkarakan Bumi Resources Terkait Penerbitan Obligasi Konversi Rp 8 Triliun
| Kamis, 19 Desember 2024 | 23:25 WIB

Investor Perkarakan Bumi Resources Terkait Penerbitan Obligasi Konversi Rp 8 Triliun

Mengintip data KSEI, BUMI01CB merupakan kode efek dari Obligasi Wajib Konversi PT Bumi Resources Tbk (BUMI) yang terbit tahun 2017.

UNTR Punya Tenaga Baru dari Energi Hijau, Analis Pasang Rekomendasi Beli
| Kamis, 19 Desember 2024 | 10:38 WIB

UNTR Punya Tenaga Baru dari Energi Hijau, Analis Pasang Rekomendasi Beli

Mengukur prospek kinerja PT United Tractors Tbk (UNTR) yang tengah gencar melakukan diversifikasi bisnis

Rupiah Terus Anjlok, Tahun Depan Rawan Sentuh Rp 17,000
| Kamis, 19 Desember 2024 | 10:10 WIB

Rupiah Terus Anjlok, Tahun Depan Rawan Sentuh Rp 17,000

Keperkasaan dolar AS masih sulit terbendung, sehingga tahun depan, nilai tukar rupiah bisa melemah hingga Rp 17.000 per dolar AS

Memblejeti Pemilik, Track Record Kinerja, dan Valuasi Harga Saham IPO HGII
| Kamis, 19 Desember 2024 | 09:42 WIB

Memblejeti Pemilik, Track Record Kinerja, dan Valuasi Harga Saham IPO HGII

Setelah IPO, Shikoku Electric Power Company, Inc (Yonden) bakal masuk sebagai investor HGII lewat akuisisi 25% saham.

Harga Saham BBCA Longsor Seiring Aksi Jual Asing, Dimotori Blackrock dan Fidelity
| Kamis, 19 Desember 2024 | 09:07 WIB

Harga Saham BBCA Longsor Seiring Aksi Jual Asing, Dimotori Blackrock dan Fidelity

Merujuk konsensus analis yang dihimpun Bloomberg, target harga rata-rata 12 bulan saham BBCA ada di Rp 12.040 per saham.​

Menggugat LHKPN Fiktif
| Kamis, 19 Desember 2024 | 08:29 WIB

Menggugat LHKPN Fiktif

Mencuatnya LHKPN abal-abal belakangan ini menggambarkan betapa lemahnya integritas pejabat publik di Indonesia.

Gelombang Karbon
| Kamis, 19 Desember 2024 | 08:16 WIB

Gelombang Karbon

Proyek food estate dengan cara mengubah alih fungsi hutan bukanlah jalan keluar terbaik untuk program kedaulatan pangan bangsa ini.

BI Siapkan Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru
| Kamis, 19 Desember 2024 | 07:45 WIB

BI Siapkan Rp 133,7 Triliun untuk Natal dan Tahun Baru

Bank Indonesia menyiapkan uang layak edar untuk kebutuhan Natal dan Tahun Baru dan telah didistribusikan ke perbankan

Peluang Pemangkasan Bunga Acuan BI Makin Terbatas
| Kamis, 19 Desember 2024 | 07:42 WIB

Peluang Pemangkasan Bunga Acuan BI Makin Terbatas

BI mempertahankan suku bunga acuannya alias BI-Rate di level 6% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Desember 2024

INDEKS BERITA

Terpopuler