KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kendati belum genap lima tahun beroperasi di sini, Go-Pay dan Ovo memimpin pasar sistim pembayaran di Indonesia. Berdasarkan riset terbaru dari Financial Times dan Daily-Social bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK), Go-Pay menempati peringkat pertama, sedang Ovo di urutan kedua.
Sementara T-Cash yang merupakan produk dari Telkomsel, anak usaha PT Telekomunikasi Tbk, hanya menempati peringkat ketiga dalam daftar tersebut. Nah, peta pasar pembayaran semacam itu yang hendak diubah bersama-sama oleh beberapa BUMN.
Kementerian BUMN sejak tahun lalu mendorong BUMN untuk membentuk platform pembayaran secara bersama dengan mengusung bendera LinkAja. Produk ini akan resmi meluncur 21 Februari mendatang.
Sumber KONTAN menyebutkan, LinkAja akan meleburkan uang elektronik berbasis server dari bank BUMN dan T-Cash. "Platform utama menggunakan T-Cash, lalu platform dari Himbara, E-Cassh Bank Mandiri, T-bank BRI dan Yap! BNI akan dilebur," kata sumber KONTAN, akhir pekan lalu.
LinkAja ini akan berada dibawah anak perusahaan Telkomsel bidang fintech sistem pembayaran Indonesia yaitu PT Fintek Karya Nusantara (Finarya). Berdasarakan keterbukaan PT Telkom Tbk (TLKM) ke BEI pada Jumat (25/1), Telkomsel mempunyai 99% saham Finarya.
Jika tak bersatu, berat melawan Ovo yang digunakan start-up decacorn Grab dan unicorn Tokopedia atau Go-Pay yang didukung unicorn Go-Jek. Mereka tak segan "membakar duit" untuk ekspansi bisnis. LinkAja berpeluang mengadang Go-Pay dan Ovo, karena mereka akan lepas dari sistem perbankan.
Jika masih di bawah perbankan, masih harus mengikuti aturan bank yang amat ketat. Plus memenuhi tunduk pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bank Indonesia (BI). Bila berdiri sendiri, LinkAja bergerak lebih lincah.
Tak cuma itu, dengan bergabungnya semua BUMN, mereka bisa memanfaatkan merchant masing-masing. T-Cash misalnya kuat di gerai-gerai modern di mal dan pasar tradisional. Sementara Bank Mandiri sudah lama menjadi mitra Indomaret. Bank BNI sudah bekerjasama dengan Alfamart. Dan kabarnya, Pertamina siap mendukung LinkAja.
Sistem pembayaran berbasis server menggunakan aplikasi QR code memang akan semakin populer. Menurut Kartika Wirjoatmodjo, Presiden Direktur Bank Mandiri, akan ada perubahan transaksi dari mesin EDC ke QR.
General Manager External Communication Telkomsel Denny Abidin menyatakan, T-Cash terus berkoordinasi dengan mitra lain. "Terkait layanan operasional maupun detail program," kata Denny.
Pemimpin Divisi Electronics Banking BNI Anang Fauzi bilang, pembentukan LinkAja masih dalam proses migrasi pengguna dari uang elektronik server based ke platform bar. "Semua dikerjakan pararel," kata Anang.
Terkait LinkAja ini, Budi Gandasoebrata, Managing Director Go-Pay, bilang, semakin banyaknya pemain akan mendorong gerakan non tunai. "Kami menyambut baik," kata Budi.
Nah, PR berikutnya, benar-benar menyatukan merchant LinkAja hingga ke bawah. Menurut sumber KONTAN, selama ini kesepakatan baru di level atas. Begitu sampai ke level teknis, sulit menerapkan integrasi. "Jangan sampai ada e-money Himbara menutup merchant, lantaran merasa sudah bekerja keras merangkul merchant tersebut," terang si sumber.