BUMN Punya Negara

Sabtu, 21 Desember 2024 | 08:00 WIB
BUMN Punya Negara
[ILUSTRASI. Jurnalis KONTAN Tedy Gumilar. (Ilustrasi KONTAN/Indra Surya)]
Tedy Gumilar | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sulit betul memutus mata rantai tradisi buruk bagi-bagi jabatan di negeri ini. Mungkin karena pelakunya pihak yang tengah berkuasa, meniru praktik penguasa sebelumnya. Kehendaknya bisa bebas terwujud, mulus, dan nyaris tanpa kontrol. Sementara rakyat hanya diam terpaku sebagai penonton. 

Yang dijadikan objek bancakan tak sebatas jabatan publik. Kita sudah dipertontonkan kabinet gemuk Pemerintahan Prabowo Subianto, yang berisikan lebih dari 100 menteri, wakil menteri dan pejabat setingkat menteri.

Publik juga mesti menyaksikan aksi bagi-bagi posisi kunci seperti komisaris dan direksi badan usaha milik negara (BUMN). Jabatan penting di perusahaan milik negara dibagi-bagikan bak hadiah kepada para pendukung pemenang kontestasi politik.

Tak perlu menunggu Prabowo resmi dilantik sebagai presiden. Sejumlah kader Partai Gerindra jauh-jauh hari sudah menempati kursi empuk di BUMN.

Sebagai contoh saja, pada 17 Mei 2024 pemerintah menunjuk Felicitas Tallulembang sebagai Komisaris Independen PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BRIS). Ia anggota Dewan Pembina Partai Gerindra yang pernah jadi anggota DPR periode 2014-2019.

Contoh lainnya ada Simon Aloysius Mantiri, politisi Partai Gerindra, dan Wakil Bendahara Tim Kampanye Nasional Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dalam Pemilihan Umum Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029. Simon memperoleh jabatan bergengsi pada 10 Juni 2024 sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

Terbaru, pada Desember berjalan ini saja ada empat BUMN yang manajemennya dirombak. Salah satunya, kader Gerindra Wilgo Zainar yang ditunjuk sebagai Komisaris Independen PT Krakatau Steel Tbk (KRAS) pada 16 Desember 2024.

Catatan KONTAN, sejauh ini saja sudah sekitar 26 BUMN yang melakukan pergantian direksi dan komisaris. Semua punya aroma yang sama dan sulit ditampik; demi menampung orang-orang yang dekat dengan kekuasaan.  

Memang, tak ada norma hukum yang dilanggar. Orang-orang yang dapat kursi empuk nan basah itu bisa saja memang kompeten, pantas, dan punya kredibilitas.

Namun, BUMN harusnya dibiarkan lincah bergerak sebagai korporasi. Ia memang milik negara sehingga bisa dijadikan sebagai kendaraan vital demi membonceng kepentingan rakyat dan bangsa. Tapi BUMN bukan pemuas kepentingan segelintir pihak.

Selanjutnya: Genjot Kinerja, KKGI dan TPMA Bikin Perusahaan Patungan

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Aturan DHE SDA Anyar bakal Kelar Januari 2025
| Sabtu, 21 Desember 2024 | 09:44 WIB

Aturan DHE SDA Anyar bakal Kelar Januari 2025

Pemerintah saat ini tengah menyiapkan sejumlah aturan yang akan menjadi payung hukum ketentuan DHE SDA yang baru

BI Sebut, Rasio Uang Palsu Semakin Rendah
| Sabtu, 21 Desember 2024 | 09:40 WIB

BI Sebut, Rasio Uang Palsu Semakin Rendah

Rasio uang palsu terhadap uang yang diedarkan (UYD) sepanjang 2024 adalah empat lembar per juta uang yang beredar (4 ppm)

Rame-Rame Tolak PPN 12%
| Sabtu, 21 Desember 2024 | 09:36 WIB

Rame-Rame Tolak PPN 12%

Warganet masih ramai menolak kebijakan tarif pajak pertambahan nilai (PPN) 12% meski pemerintah akan tetap memberlakukan tarif tersebut

Apindo: Rupiah Melemah hingga Rp 16.350 di 2025
| Sabtu, 21 Desember 2024 | 09:11 WIB

Apindo: Rupiah Melemah hingga Rp 16.350 di 2025

Kebijakan DHE oleh pemerintah, LCT, penerbitan SRBI dan SVBI oleh BI belum bisa menjaga nilai tukar rupiah

Paket Kebijakan Ekonomi Pemerintah Bisa Sia-Sia
| Sabtu, 21 Desember 2024 | 09:04 WIB

Paket Kebijakan Ekonomi Pemerintah Bisa Sia-Sia

Insentif fiskal dalam paket kebijakan ekonomi yang diberikan pemerintah selama dua bulan tak mampu menahan tekanan ekonomi

Bauran Kebijakan Mendorong Pertumbuhan
| Sabtu, 21 Desember 2024 | 08:15 WIB

Bauran Kebijakan Mendorong Pertumbuhan

Otoritas moneter dan fiskal harus bersinergi bersama-sama ketika pemerintah ingin defisit dinaikkan.​

BUMN Punya Negara
| Sabtu, 21 Desember 2024 | 08:00 WIB

BUMN Punya Negara

BUMN harus dijadikan alat untuk kepentingan negara dan rakyat bukan untuk kepentingan segelintir orang.

Genjot Kinerja, KKGI dan TPMA Bikin Perusahaan Patungan
| Sabtu, 21 Desember 2024 | 07:27 WIB

Genjot Kinerja, KKGI dan TPMA Bikin Perusahaan Patungan

Kongsi itu dibentuk guna mendukung solusi logistik batubara di Kalimantan Timur. Modal awal TBP mencapai Rp 51,5 miliar. 

Kebut Proyek Tol Akses Patimban, Jasa Marga (JSMR) Raih Kredit Rp 3,96 Triliun
| Sabtu, 21 Desember 2024 | 07:20 WIB

Kebut Proyek Tol Akses Patimban, Jasa Marga (JSMR) Raih Kredit Rp 3,96 Triliun

Kredit itu diberikan Bank PT Bank Central Asia Tbk dan PT Sarana Multi Infrastruktur kepada anak usaha JSMR, yakni PT Jasamarga Akses Patimban.​

Delapan Emiten Bakal Delisting dari Bursa, Nasib Investor Masih Penuh Tanda Tanya
| Sabtu, 21 Desember 2024 | 07:10 WIB

Delapan Emiten Bakal Delisting dari Bursa, Nasib Investor Masih Penuh Tanda Tanya

Kondisi keuangan emiten yang di delisting dari BEI memprihatinkan, sehingga kemampuan melakukan buyback saham dipertanyakan.

INDEKS BERITA

Terpopuler