Buyback Obligasi, SRIL Menghemat Beban 2%

Jumat, 22 Februari 2019 | 08:47 WIB
Buyback Obligasi, SRIL Menghemat Beban 2%
[]
Reporter: Aldo Fernando | Editor: Yuwono triatmojo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) baru saja menuntaskan penawaran tender atas pembelian kembali atau buyback obligasi global. Dari nilai emisi sebesar US$ 350 juta, SRIL membeli kembali emisi obligasi dengan nilai US$ 175,48 juta.

Corporate Communication SRIL Joy Citra Dewi menuturkan, buyback tersebut bakal mengurangi beban bunga perusahaan ini. "Beban bunga akan turun sekitar 2% per tahun," ujar dia kepada KONTAN, Kamis (21/2).

Penurunan tersebut baru dirasakan mulai 2020 mendatang. Sedikit gambaran, beban keuangan SRIL dalam sembilan bulan pertama tahun lalu tercatat US$ 50,74 juta. Dengan basis ini, bila ada penurunan 2%, berarti terjadi penghematan US$ 10,15 juta.

Mengingatkan saja, proses buyback diawali dengan penawaran tender. Penyelesaian awal tender dilakukan pada 28 Januari. Sedangkan penyelesaian akhir dilaksanakan 19 Februari lalu.

Dana buyback sebesar US$ 175,48 juta berasal dari pinjaman bank. Namun, Joy belum bersedia merinci siapa pihak bank yang menjadi kreditur perusahaan.

Yang terang, tenornya selama tiga tahun. "Untuk bunganya masih floating karena belum final," imbuh Joy.

Dia juga memastikan, pinjaman bank tersebut memiliki cost of fund yang lebih murah dibanding obligasi berkupon 8,25% yang akan jatuh tempo pada tahun 2021 tersebut. Otomatis, ini akan mempengaruhi sisi laba atau bottom line SRIL. "Tidak besar, pengaruh ke net margin sekitar 0,25%," imbuh Joy.

Pengaruhnya terhadap margin laba bersih memang tidak terlalu signifikan. Tapi, buyback ini dilakukan setelah sebelumnya SRIL gencar berekspansi. Tak jarang, modal ekspansi berasal dari instrumen utang, sehingga beban keuangan meningkat.

Nah, SRIL saat ini tengah berupaya mengurangi beban tersebut. Tujuannya, supaya kualitas kesehatan keuangannya menjadi lebih baik.

Ini bermanfaat ketika emiten kembali mencari pendanaan di masa mendatang. Istilahnya, siklus belanja modal atau capital expenditure (capex) cycle. "Saat ini kami dalam posisi perampingan untuk mempersiapkan capex cycle berikutnya di tahun 2020," jelas Joy.

Bagikan

Berita Terbaru

Intip Profil Calon Menteri Trump yang Dikenal Pro Energi Fosil
| Selasa, 26 November 2024 | 18:49 WIB

Intip Profil Calon Menteri Trump yang Dikenal Pro Energi Fosil

Beberapa nama calon menteri yang diumumkan Donlad Trump masuk kabinetnya, tidak pro terhadap energi hijau.

Menakar Kelebihan & Kekurangan Ikut PUPS dan IPO Adaro Andalan (AADI)
| Selasa, 26 November 2024 | 18:26 WIB

Menakar Kelebihan & Kekurangan Ikut PUPS dan IPO Adaro Andalan (AADI)

Harga penawaran umum oleh pemegang saham (PUPS) kadang dinilai tidak menarik, karena lebih mahal dari harga IPO. 

Tren IPO Perusahaan Nikel Akan Berlanjut di 2025, Ada yang Bakal Melantai Semester I
| Selasa, 26 November 2024 | 17:58 WIB

Tren IPO Perusahaan Nikel Akan Berlanjut di 2025, Ada yang Bakal Melantai Semester I

Belum ada isu spesifik yang dianggap bisa menyurutkan minat perusahaan mineral dan batubara masuk ke pasar modal tahun depan.

Rajin Diborong Pengendalinya, Prospek Kinerja dan Saham HEAL Dinilai Masih Positif
| Selasa, 26 November 2024 | 17:25 WIB

Rajin Diborong Pengendalinya, Prospek Kinerja dan Saham HEAL Dinilai Masih Positif

Ekspansi organik yang dilakukan PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL) dinilai menjadi amunisi bagi pertumbuhan kinerja di masa depan.

Setoran Pajak Rokok 2025 Mencapai Rp 22,98 Triliun
| Selasa, 26 November 2024 | 09:01 WIB

Setoran Pajak Rokok 2025 Mencapai Rp 22,98 Triliun

Estimasi setoran pajak rokok pada tahun depan, naik tipis dibandingkan dengan estimasi setoran pajak rokok 2024

Kenaikan Tarif PPN Hambat Proyek Infrastruktur
| Selasa, 26 November 2024 | 08:51 WIB

Kenaikan Tarif PPN Hambat Proyek Infrastruktur

Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (Gapensi) juga ikut menolak kebijakan kenaikan tarif PPN menjadi 12%

Target Laju Ekonomi Tahun Ini Bisa Meleset
| Selasa, 26 November 2024 | 08:42 WIB

Target Laju Ekonomi Tahun Ini Bisa Meleset

Ekonom memproyeksi pertumbuhan ekonomi tahun ini tidak mungkin mencapai target dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2024

Credit Agricole Hingga FMR Rajin Borong, Begini Prospek dan Rekomendasi Saham BBCA
| Selasa, 26 November 2024 | 08:05 WIB

Credit Agricole Hingga FMR Rajin Borong, Begini Prospek dan Rekomendasi Saham BBCA

Perdagangan saham BBCA oleh investor asing institusi sepanjang pekan lalu didominasi oleh transaksi beli.

ABM Investama (ABMM) Akuisisi Entitas Anak Usaha Citra Tubindo (CTBN)
| Selasa, 26 November 2024 | 08:00 WIB

ABM Investama (ABMM) Akuisisi Entitas Anak Usaha Citra Tubindo (CTBN)

Pada 21 November 2024, PT Cipta Krida Bahari (CKB) telah melakukan penandatanganan perjanjian pengikatan jual beli saham (PPJB) dengan CTBN.

Delta Dunia Makmur (DOID) Akuisisi Tambang Batubara di Australia
| Selasa, 26 November 2024 | 07:55 WIB

Delta Dunia Makmur (DOID) Akuisisi Tambang Batubara di Australia

Aksi ini memberikan BUMA International kepemilikan pengendali atas salah satu tambang batubara metalurgi terbesar di Australia.​

INDEKS BERITA

Terpopuler