Capex Mega Manunggal (MMLP) Sudah Terserap 50%

Kamis, 11 Juli 2019 | 07:53 WIB
Capex Mega Manunggal (MMLP) Sudah Terserap 50%
[]
Reporter: Anastasia Lilin Y, Harry Muthahhari | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Mega Manunggal Property Tbk (MMLP) sudah menghabiskan Rp 500 miliar sampai Rp 550 miliar untuk membangun gudang selama semester pertama tahun ini. Penyerapan dana itu kurang lebih separuh total anggaran pembangunan gudang sepanjang 2019 senilai Rp 1 triliun.

Anggaran pembangunan gudang masuk dalam alokasi capital expenditure (capex) 2019. Mega Manunggal sudah menyiapkan capex Rp 1,7 triliun. Senilai Rp 700 miliar diantaranya untuk membeli tanah.

Mengacu laporan tahunan 2018, awal tahun ini Mega Manunggal memulai konstruksi dua gudang dengan net leasable area (NLA) atau area bersih disewakan seluas 44.000 meter persegi (m2) di Cikarang Jawa Barat dan Gresik Jawa Timur. Perusahaan tersebut menargetkan kedua gudang bisa beroperasi pada semester I-2020.

Adapun pembiayaan pembangunan gudang Cikarang dan Gresik berasal dari fasilitas pinjaman bank senilai Rp 1,1 triliun. Mega Manunggal telah mengikat perjanjian penjaminan dengan PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dengan biaya Jakarta Interbank Offered Rate (JIBOR) tiga bulan + 2,125% per tahun.

Sementara hingga akhir tahun lalu, Mega Manunggal memiliki NLA seluas 300.680 m². Tahun lalu, perusahaan tersebut menambah NLA seluas 38.854 m² di Gudang blok AE dan 31.456 m² di Gudang Cileungsi pada kuartal II.

Menurut rencana, tahun ini bakal ada tambahan NLA seluas 102.000 m². Perinciannya, 67.000 m² di Delta Silicon III (Cikarang, Jawa Barat) dan 35.000 m² di Raya Bogor (Bogor, Jawa Barat).

Beroperasi tahun ini

Asa Siahaan, Head of Finance & Investor Relations PT Mega Manunggal Property Tbk mengatakan, gudang di Cikarang akan beroperasi sebagian pada akhir tahun 2019. Sementara gudang di Bogor beroperasi penuh tahun ini. "Keduanya sudah memperoleh kontrak jadi dipastikan terutilisasi," kata dia kepada KONTAN, Rabu (10/7).

Kembali mengintip laporan tahunan 2018, sepanjang tahun ini Mega Manunggal menargetkan tambahan penjualan pemasaran sebesar 115.000 m²–130.000 m² atau tumbuh 72%– 94% year on year (yoy). Asal tahu, sekitar 70% pendapatan penyewaan mereka berasal dari gudang built-to-suit dengan kontrak sewa jangka panjang antara dua tahun hingga 10 tahun.

Sementara itu, Mega Manunggal juga masih memiliki NLA seluas 205.000 m² yang belum terolah. Meskipun begitu, mereka tengah menyelesaikan pembebasan 18 ha lahan dan mencari lahan sekitar 13,4 ha lagi.

Sementara hingga akhir tahun 2019 nanti, Mega Manunggal memperkirakan bisa memperoleh pendapatan di atas target awal. Semula, perusahaan tersebut membidik pendapatan sebesar Rp 330 miliar. Pasalnya, tahun ini terdapat beberapa gudang yang sudah bisa beroperasi setahun penuh. "Kalau pada tahun lalu, gudang tersebut hanya berkontribusi setengah tahun lalu," ungkap Asa.

Bagikan

Berita Terbaru

Sempat Dikoleksi Asing, Saham SMGR Mulai Terkoreksi di Tengah Pemulihan Kinerja
| Rabu, 26 November 2025 | 08:59 WIB

Sempat Dikoleksi Asing, Saham SMGR Mulai Terkoreksi di Tengah Pemulihan Kinerja

SMGR sudah pulih, terutama pada kuartal III-2025 terlihat dari pencapaian laba bersih setelah pada kuartal II-2025 perusahaan masih merugi.

KRIS dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Bikin Prospek Emiten Rumah Sakit Makin Solid
| Rabu, 26 November 2025 | 08:53 WIB

KRIS dan Kenaikan Iuran BPJS Kesehatan Bikin Prospek Emiten Rumah Sakit Makin Solid

Simak analisis prospek saham rumah sakit HEAL, SILO, dan MIKA) tahun 2026 yang berpotensi disulut kenaikan iuran BPJS dan implementasi KRIS.

Setelah Cetak Rekor & Koreksi, Arah IHSG Menanti Data Penting dari Indonesia dan AS
| Rabu, 26 November 2025 | 08:45 WIB

Setelah Cetak Rekor & Koreksi, Arah IHSG Menanti Data Penting dari Indonesia dan AS

Pelaku pasar juga menunggu rilis sejumlah data makroekonomi penting seperti indeks harga produsen, penjualan ritel dan produksi industri AS.

Tunggu Lima Tahun, Eks Pegawai Jadi Konsultan Pajak
| Rabu, 26 November 2025 | 08:22 WIB

Tunggu Lima Tahun, Eks Pegawai Jadi Konsultan Pajak

Dirjen Pajak Bimo Wijayanto mengungkapkan rencananya untuk memperketat syarat bagi mantan pegawai pajak untuk menjadi konsultan pajak

Bea Cukai Bakal Pangkas Kuota Kawasan Berikat
| Rabu, 26 November 2025 | 08:17 WIB

Bea Cukai Bakal Pangkas Kuota Kawasan Berikat

Ditjen Bea dan Cukai bakal memangkas kuota hasil produksi kawasan berikat yang didistribusikan ke pasar domestik

Akhir November, Belanja Masyarakat Naik
| Rabu, 26 November 2025 | 08:10 WIB

Akhir November, Belanja Masyarakat Naik

Mandiri Spending Index (MSI) per 16 November 2025, yang naik 1,5% dibanding minggu sebelumnya ke level 312,8

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Kejar Target Home Passed Via Akuisisi LINK
| Rabu, 26 November 2025 | 07:53 WIB

PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI) Kejar Target Home Passed Via Akuisisi LINK

Keberhasilan Akuisisi LINK dan peluncuran FWA IRA jadi kunci pertumbuhan bisnis PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI).

Wajib Pajak Masih Nakal, Kebocoran Menganga
| Rabu, 26 November 2025 | 07:51 WIB

Wajib Pajak Masih Nakal, Kebocoran Menganga

Ditjen Pajak menemukan dugaan praktik underinvoicing yang dilakukan 463 wajib pajak                 

Menguak Labirin Korupsi Pajak
| Rabu, 26 November 2025 | 07:10 WIB

Menguak Labirin Korupsi Pajak

Publik saat ini tengah menantikan langkah tegas Kejaksaan Agung dalam memberantas korupsi sektor pajak.​

Pembunuh UMKM
| Rabu, 26 November 2025 | 07:00 WIB

Pembunuh UMKM

Jaringan ritel modern kerap dituding sebagai pembunuh bisnis UMKM dan ditakutkan bisa menjalar ke Kopdes yang bermain di gerai ritel.

INDEKS BERITA

Terpopuler