Cerita Penjahit Cuan Tebal Melalui Batik Ramah Lingkungan

JAKARTA. Batik adalah warisan budaya bangsa kita dan sudah diakui di panggung dunia. Kehadirannya telah memperkaya khasanah fesyen di Tanah Air. Corak atau motif yang kian berkembang dan tak lekang zaman membuat batik masih lestari hingga saat ini
Hanya saja, citra batik sedikit tercoreng oleh pelaku industri batik yang abai dengan lingkungan. Asal tahu saja, dalam proses pembuatan batik menggunakan unsur-unsur bahan kimia. Hal ini menyisakan limbah yang berpotensi mencemari lingkungan. Khususnya pencemaran terhadap air sungai dan air tanah. Selain itu juga bisa memicu gangguan kesehatan seperti penyakit kulit.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Business Insight
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan