Cermati Prospek Saham Big Cap yang Membikin IHSG Tumbang

Senin, 13 Mei 2019 | 05:48 WIB
Cermati Prospek Saham Big Cap yang Membikin IHSG Tumbang
[]
Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) cenderung bergerak turun sepanjang Mei. Saham-saham berkapitalisasi besar atawa big caps tentu memiliki andil di balik tren pelemahan IHSG ini. Semakin besar kapitalisasi saham, kian besar bobotnya terhadap indeks.

Penurunan indeks yang terjadi belakangan ini antara lain terjadi akibat penurunan di saham-saham tersebut. Dengan kata lain, saham big cap menjadi pemberat (laggard) IHSG.

Aksi jual yang melanda pasar saham membuat indeks mengakumulasi penurunan 3,83% sejak awal Mei. Sehingga, sejak awal tahun, IHSG hanya mampu memberikan return 0,24%. Saham perbankan mendominasi laggard tersebut (lihat tabel).

Saham Laggard Sepanjang Mei 2019
Saham Harga Per Saham* Penurunan Bobot Market Cap
BDMN Rp 5.300 -40,10% -30,2 Rp 51 triliun
BBRI Rp 4.120 -5,70% -26,8 Rp 503 triliun
BBNI Rp 8.600 -10,40% -16,2 Rp 159 triliun
ASII Rp 7.175 -5,90% -16 Rp 290 triliun
BBCA Rp 28.050 -2,40% -15 Rp 685 triliun
SMGR Rp 11.150 -17,40% -12,2 Rp 66 triliun
BMRI Rp 7.474 -3,20% -10,1 Rp 345 triliun
PTBA Rp 3.080 -22,20% -8,9 Rp 35 triliun
UNVR Rp 44.200 -2,90% -8,7 Rp 337 triliun
INTP Rp 19.450 -11.60% -8.2 Rp 72 triliun
* Harga Per Jumat, 10 Mei 2019

Head of Investment Research Infovesta Utama Wawan Hendrayana mengatakan, ada dua faktor yang menjadi pemicu saham bank turun. Dari dalam negeri, ekspektasi pasar suku bunga acuan turun tidak terjadi.

Memanasnya geopolitik turut berkontribusi. "Saham bank menjadi yang pertama dijual oleh asing," ujar Wawan, Jumat akhir pekan lalu (10/5).

Investor asing menyukai saham bank karena memiliki kapitalisasi pasar besar dan relatif likuid. Dengan demikian, saat masuk bursa, saham bank yang diincar terlebih dahulu. Begitu pula sebaliknya.

Pada saat yang bersamaan, secara teknikal, saham big caps cenderung jenuh beli. Dus, investor memilih keluar sejenak. Kondisi makro dan geopolitik menjadi alasan. "Investor memilih melakukan profit taking dahulu," papar Sukarno Alatas, analis Oso Sekuritas.

Aksi jual di Mei sejatinya kerap terjadi. Ini yang disebut sell in may and go away. Aksi jual ini diprediksi berlangsung cukup lama. Secara historis, investor cenderung wait and see antara Mei hingga Agustus. "Baru kembali reli Oktober," kata Wawan.

Meski begitu, investor tak perlu menyikapi fenomena tersebut secara berlebihan. Analis malah menilai, kondisi ini memberi kesempatan bagi investor mengeruk saham bagus nan murah.

Prospek saham bank selalu menarik, karena industri bank di Indonesia merupakan salah satu pencetak margin bunga bersih tertinggi di dunia. Penetrasi industri ini juga belum sepenuhnya dalam. Sehingga, masih banyak ruang untuk ekspansi.

Namun, tetap menggunakan strategi jika ingin memanfaatkan kesempatan tersebut. "Rekomendasi bagi investor dengan orientasi janga pendek di bawah tiga bulan memang lebih baik wait and see dahulu, kalau pun beli sebaiknya dengan metode averaging," ujar Wawan.

Sukarno menjagokan saham BBNI, BBCA dan UNVR. Target harga ketiganya masing-masing Rp 9.125, Rp 29.050 dan Rp 45.000 per saham.

"Untuk saham lainnya tunggu sinyal beli. Atau, bisa gunakan strategi buy on weakness jika teknikal dinilai sudah oversold," jelas Sukarno.

Bagikan

Berita Terbaru

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas
| Selasa, 16 Desember 2025 | 10:00 WIB

Tarik Ulur Prospek Saham INDY, Reli Masih Bertumpu Cerita Tambang Emas

Dengan level harga yang sudah naik cukup tinggi, saham PT Indika Energy Tbk (INDY) rentan mengalami aksi ambil untung.

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:21 WIB

Laba Kuartalan Belum Moncer, Saham Solusi Sinergi Digital (WIFI) Jadi Lumer

Secara month-to-date, saham PT Solusi Sinergi Digital Tbk (WIFI)  sudah mengalami penurunan 5,09%. ​

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:16 WIB

Pemegang Saham Pengendali Surya Permata Andalan (NATO) Berpindah Tangan

Emiten perhotelan, PT Surya Permata Andalan Tbk (NATO) mengumumkan perubahan pemegang saham pengendali.

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:11 WIB

KKGI Akan Membagikan Dividen Tunai Rp 82,8 Miliar

Besaran nilai dividen ini mengacu pada laba bersih yang dapat diatribusikan kepada entitas induk KKGI per akhir 2024 sebesar US$ 40,08 juta. 

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 09:06 WIB

Arah Suku Bunga Bergantung pada Pergerakan Rupiah

Bank Indonesia (BI) diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada bulan ini, namun tetap ada peluang penurunan

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:46 WIB

Menanti Cuan Bagus dari Rally Santa Claus

Saham-saham big caps atau berkapitalisasi besar di Bursa Efek Indonesia berpotensi terpapar fenomena reli Santa Claus.

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri
| Selasa, 16 Desember 2025 | 08:42 WIB

Korporasi Kembali Injak Rem Utang Luar Negeri

Utang luar negeri Indonesia per akhir Oktober 2025 tercatat sebesar US$ 423,94 miliar               

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi
| Selasa, 16 Desember 2025 | 07:00 WIB

Nasib Rupiah di Selasa (16/12) Menanti Data Ekonomi

Pada Senin (15/12), kurs rupiah di pasar spot turun 0,13% menjadi Rp 16.667 per dolar Amerika Serikat (AS).

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Obligasi Korporasi Tetap Prospektif di Era Bunga Rendah

Penerbitan surat utang korporasi pada tahun 2025 melonjak ke rekor tertinggi sebesar Rp 252,16 triliun hingga November.

 Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan
| Selasa, 16 Desember 2025 | 06:30 WIB

Harbolnas Mendongkrak Transaksi Paylater Perbankan

Momentum Harbolnas yang berlangsung menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) mendorong permintaan layanan paylater

INDEKS BERITA