Cetak Kinerja Moncer, Ini yang Telah Dilakukan Mayora Indah (MYOR)

Selasa, 23 Juli 2019 | 05:05 WIB
Cetak Kinerja Moncer, Ini yang Telah Dilakukan Mayora Indah (MYOR)
[]
Reporter: Aloysius Brama | Editor: A.Herry Prasetyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Sebagai perusahaan yang bergerak di sektor barang konsumen, fluktuasi perekonomian tak membuat kinerja PT Mayora Indah Tbk (MYOR) meredup.

Hal tersebut tercermin dari kinerja keuangan Mayora sepanjang semester pertama tahun ini yang mencatatkan pertumbuhan baik dari sisi pendapatan maupun laba.

Bukan hanya itu, kemampuan Mayora untuk mencetak laba juga meningkat signifikan. Mayora mampu mencatat margin kotor sebesar 30% pada semester pertama tahun ini. Padahal, margin kotor Mayora di periode yang sama tahun sebelumnya masih berada di kisaran 25%.

 

Kinerja Keuangan Mayora Indah (MYOR)
  Semester I-2019 Semester I-2018 Perubahan
Pendapatan Rp 12,06 triliun Rp 10,82 triliun 11%
Beban Pokok Rp 8,44 triliun Rp 8,04 triliun 5%
Laba Kotor Rp 3,62 triliun Rp 2,78 triliun 30%
Laba Bersih Rp 807,48 miliar Rp 735,87 miliar 10%
Sumber: Laporan Keuangan Perusahaan

Kenaikan tersebut tak lepas dari sejumlah efisiensi yang dilakukan. Beban pokok perusahaan memang mengalami kenaikan secara tahunan. Namun, jika ditelisik lebih lanjut, porsi beban pokok Mayora terhadap pendapatannya mengecil. Porsinya untuk semester pertama tahun ini dan tahun lalu masing-masing 70% dan 74%.

Penurunan porsi itu yang membuat margin laba kotor Mayora menebal. Meski begitu, kenaikan ini tak banyak berpengaruh terhadap margin laba bersih perusahaan yang justru cenderung stagnan, sekitar 7%.

Itu karena Mayora mencatat kenaikan beban bunga sebesar 19% menjadi Rp 248,18 miliar. Pada saat yang bersamaan, Mayora juga mencatat kerugian selisih kurs Rp 103,87 miliar. Padahal, di periode yang sama tahun sebelumnya, Mayora masih mencatat laba selisih kurs mencapai Rp 156,12 miliar.

Meski begitu, secara umum performa kinerja Mayora masih tampak berada pada jalurnya. Realisasi pendapatan semester pertama tahun ini setara dengan 45% dari target tahun ini sebesar Rp 26,72 miliar. Begitu juga dengan laba bersihnya. Realisasinya sekitar 42% dari target tahun ini sekitar Rp 1,93 triliun.

Analis Binaartha Sekuritas Nafan Aji mengatakan, performa Mayora salah satunya imbas dari moncernya tingkat permintaan selama momen Lebaran. Pada saat yang bersamaan, Mayora memiliki strategi jitu guna menjaga performa perusahaan. Yakni, dengan fokus di segmen pasar menengah ke bawah. "Harga produk-produk mereka tidak terlalu mahal dan terjangkau bagi seluruh lapisan masyarakat," ujar Nafan, Senin (22/7).

Head of Research Narada Asset Management Kiswoyo Adi mengatakan, segmen pasar ekspor juga menjadi nilai lebih bagi prospek Mayora. Ini strategi yang tepat untuk meminimalkan risiko fluktuasi kurs. "Apalagi kalau US dollar mengalami penguatan terhadap kurs rupiah," tandas Kiswoyo.

Bagikan

Berita Terbaru

Profit 28,57% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Teriris Tipis (3 Juli 2025)
| Kamis, 03 Juli 2025 | 09:35 WIB

Profit 28,57% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Teriris Tipis (3 Juli 2025)

Harga emas Antam hari ini (3 Juli 2025) Rp 1.911.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 28,57% jika menjual hari ini.

ExxonMobil Berkomitmen Investasi US$ 10 Miliar
| Kamis, 03 Juli 2025 | 09:11 WIB

ExxonMobil Berkomitmen Investasi US$ 10 Miliar

Invesatsi ExxonMobil senilai US$ 10 miliar ini nantinya akan difokuskan pada rencana pembangunan kompleks petrokimia terintegrasi

Ricky Gantikan Doni Primanto di BI
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:57 WIB

Ricky Gantikan Doni Primanto di BI

Terpilihnya Ricky untuk mengisi jabatan Deputi Gubernur BI pasca dilakukannya musyawarah bersama seluruh anggota Komisi XI DPR

Dua Anak Usaha Medco Energi (MEDC) Raih Pinjaman Rp 8,1 Triliun
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:44 WIB

Dua Anak Usaha Medco Energi (MEDC) Raih Pinjaman Rp 8,1 Triliun

Nilai pinjaman yang akan diterima dua anak usaha PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) maksimal US$ 500 juta atau setara Rp 8,1 triliun. ​

Duh, Shortfall Penerimaan Terjadi di Semua Jenis Pajak
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:34 WIB

Duh, Shortfall Penerimaan Terjadi di Semua Jenis Pajak

Kementerian Keuangan (Kemkeu) memperkirakan shortfall penerimaan pajak pada tahun ini Rp 112,4 triliun

Menadah Dividen Saham-Saham Lapis Dua
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:27 WIB

Menadah Dividen Saham-Saham Lapis Dua

Beberapa emiten ini menawarkan dividen dengan imbal hasil atau yield di atas 5%. Namun, investor sebaiknya tetap memperhitungkan likuiditasnya.

Ramai Hajatan IPO Pekan Depan, Ada Afiliasi Prajogo, Hermanto Tanoko Hingga Kripto
| Kamis, 03 Juli 2025 | 08:08 WIB

Ramai Hajatan IPO Pekan Depan, Ada Afiliasi Prajogo, Hermanto Tanoko Hingga Kripto

Investor berhati-hati terhadap saham-saham IPO. Sudah menjadi fenomena tersendiri, saham IPO rawan spekulasi.

Investor Asing Terus Net Sell Jumbo, IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini, Kamis (3/7)
| Kamis, 03 Juli 2025 | 07:59 WIB

Investor Asing Terus Net Sell Jumbo, IHSG Berpotensi Melemah Hari Ini, Kamis (3/7)

Ketidakpastian pasar yang masih tinggi bagi investor asing. Terlihat dari adanya capital outflow yang terjadi di seluruh perdagangan.

Menadah Dividen Saham Lapis Dua, Perhatikan Juga Faktor Likuiditas
| Kamis, 03 Juli 2025 | 07:49 WIB

Menadah Dividen Saham Lapis Dua, Perhatikan Juga Faktor Likuiditas

Fundamental perusahaan juga sangat layak untuk diperhatikan, agar ketika harganya mengalami penurunan ketika ex-date.

Deretan Saham Top Laggard di Semester I dan Prospeknya di Semester II
| Kamis, 03 Juli 2025 | 07:47 WIB

Deretan Saham Top Laggard di Semester I dan Prospeknya di Semester II

Saham-saham blue chip dan grup konglomerasi besar, terkoreksi cukup dalam dan bahkan menjadi top laggard pada semester I-2025 silam.

INDEKS BERITA

Terpopuler