Cetak Untung dari Segmen Menengah, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham Ciputra (CTRA)

Kamis, 18 April 2019 | 07:00 WIB
Cetak Untung dari Segmen Menengah, Ini Rekomendasi Analis untuk Saham Ciputra (CTRA)
[]
Reporter: Yusuf Imam Santoso | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Ciputra Development Tbk (CTRA) membukukan kinerja ciamik pada tahun lalu. Di tahun pemilu, tantangan masih menghadang dan bisa mempengaruhi penjualan properti perusahaan.Tahun politik adalah tantangan pertama bagi CTRA di tahun ini.

Analis IndoPremier Sekuritas Joey Faustian dalam risetnya 1 April lalu mengatakan, pemilu akan mengurangi pembelian properti untuk kebutuhan investasi. Tantangan CTRA tak hanya dari agenda politik. Risiko selanjutnya adalah potensi kenaikan suku bunga acuan, yang bisa diikuti kenaikan bunga kredit di perbankan.

Ketika bunga naik lebih tinggi, minat masyarakat untuk membeli properti bisa mengalami penurunan.Ini terutama terjadi di masyarakat menengah ke bawah yang mengandalkan Kredit Pemilikan Rumah (KPR). Hal ini bisa menimbulkan stagnasi marketing sales dan kinerja keuangan CTRA di tahun ini.

Sekadar mengingatkan, marketing sales bersih tahun lalu yang dikumpulkan emiten ini Rp 5,8 triliun. Ciputra menargetkan perolehan marketing sales tahun ini naik 4% menjadi Rp 6,02 triliun. Analis Kresna Sekuritas Franky Rivan mengatakan, masih ada kemungkinan Bank Indonesia (BI) menaikkan suku bunga acuan yang lebih tinggi dari perkiraan.

Saat ini, BI mematok bunga acuan 6%. BI bisa mengerek bunga jika bank sentral Amerika Serikat (AS) kembali menaikkan bunga, yang mengakibatkan pelemahan rupiah.

Proyek baru

Meski begitu, Analis Danareksa Sekuritas Victor Stefano menilai, fokus CTRA yang beralih menyasar segmen pasar ekonomi menengah justru menjadi bekal positif. Penjualan hunian kecil dan sederhana bisa diimbangi dengan jumlah unit yang besar dan harga terjangkau.

"Kalau unit properti yang terjual banyak, strategi ini pasti tetap bisa mendatangkan keuntungan," kata Victor, Selasa (16/4).CTRA memiliki beberapa proyek rumah dengan harga di bawah Rp 1 miliar. Misalnya Ciputra Maja Raya yang ditawarkan dengan harga di kisaran Rp 200 juta per unit.

Lalu ada Citra Raya Tangerang yang harga per unitnya sekitar Rp 500 juta ke bawah.Dalam catatan Victor, marketing sales Rp 1,11 triliun yang dikumpulkan CTRA di tiga bulan pertama lalu hampir semuanya ditopang proyek perumahan di Medan, Tangerang, Maja, Surabaya, Semarang dan Makassar.

Victor memprediksi, CTRA bisa mendapat setidaknya Rp 6 triliun dari proyek tersebut. Apalagi, di tahun ini akan ada tiga proyek properti baru di daerah Puri, Sentul, dan Ciracas. Meski kontribusinya masih cilik. Untuk itu Victor merekomendasikan buy CTRA dengan target harga Rp 1.350 sampai akhir tahun. Franky merekomendasikan hold dengan target harga Rp 1.050. Joey juga memasang rekomendasi beli di target harga Rp 1.400.

Harga CTRA per 16 April lalu sebesar Rp 1.160 per saham. Tantangan CTRA di tahun ini datang dari momen pemilu dan risiko bunga.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

CEO Generali Indonesia Rebecca Tan: Misi Menjadi Teman Bagi Nasabah
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 11:29 WIB

CEO Generali Indonesia Rebecca Tan: Misi Menjadi Teman Bagi Nasabah

Melihat perjalanan karier Rebecca Tan di industri keuangan hingga menjadi Presiden Direktur Generali Indonesia

Terdorong Sentimen Kesepakatan AS-China, IHSG Menguat Dalam Sepekan
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:38 WIB

Terdorong Sentimen Kesepakatan AS-China, IHSG Menguat Dalam Sepekan

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup menguat 0,94% pada Jumat (16/5). Dalam sepekan, IHSG mengakumulasi kenaikan 2,60%.​

Pembukaan Hutan untuk Ketahanan Pangan Bertahap
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:28 WIB

Pembukaan Hutan untuk Ketahanan Pangan Bertahap

Kementerian Kehutanan menegaskan rencana pembukaan 20,6 juta hektare (ha) lahan untuk proyek ketahanan pangan tidak akan dilakukan sekaligus

Kartu Prakerja Tunggu Peralihan ke Kemnaker
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:23 WIB

Kartu Prakerja Tunggu Peralihan ke Kemnaker

Pemerintah akan mengalihkan Program Kartu Prakerja ke Kementerian Ketenagkerjaan dari sebelumnya di bawah Kemko Perekonomian

Setoran PNBP SDA Juga Masih Rentan
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:03 WIB

Setoran PNBP SDA Juga Masih Rentan

PNBP SDA akan dipengaruhi oleh beberapa faktur, termasuk realisasi lifting migas dan pergerakan nilai tukar

Profit 27,7% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (17 Mei 2025)
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 09:00 WIB

Profit 27,7% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Ambleg (17 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (17 Mei 2025) 1 gram Rp 1.871.000. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 27,7% jika menjual hari ini.

Belum Ada Insentif Baru untuk Dorong Konsumsi
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:50 WIB

Belum Ada Insentif Baru untuk Dorong Konsumsi

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menilai kondisi perekonomian domestik masih kuat

Bikin Resah, Daya Pungut Pajak Semakin Merosot
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:28 WIB

Bikin Resah, Daya Pungut Pajak Semakin Merosot

Angka tax buoyancy Indonesia pada tahun 2024 turun ke bawah 1 dan menjadi negatif pada kuartal I-2025

Mitra Angksa sejahtera (BAUT) Mengencangkan Pendapatan di Tahun Ini
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 08:00 WIB

Mitra Angksa sejahtera (BAUT) Mengencangkan Pendapatan di Tahun Ini

BAUT membidik pendapatan sebesar Rp 160,60 miliar di sepanjang tahun ini. Adapun tahun lalu BAUT membukukan pendapatan sebesar Rp 153,95 miliar.

Imbal Hasil Tinggi, Duit Asing Masuk Pasar Obligasi Indonesia
| Sabtu, 17 Mei 2025 | 06:30 WIB

Imbal Hasil Tinggi, Duit Asing Masuk Pasar Obligasi Indonesia

Sejak awal tahun ini, asing melakukan aksi beli bersih atau net buy di pasar surat berharga negara (SBN) sebesar Rp 29,1 triliun di pasar SBN.

INDEKS BERITA

Terpopuler