China Luncurkan Stimulus untuk Memperkuat Ekonomi yang Lesu Tertekan Lockdown

Selasa, 31 Mei 2022 | 15:13 WIB
China Luncurkan Stimulus untuk Memperkuat Ekonomi yang Lesu Tertekan Lockdown
[ILUSTRASI. Seorang pria berjongkok di sebuah penghalang jalan di kawasan pusat perbelanjaan saat penguncian, di tengah pandemi penyakit virus corona (COVID-19), di Shanghai, China, Kamis (26/5/2022). REUTERS/Aly Song]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - BEIJING. Pemerintah China pada Selasa menerbitkan paket stimulus yang mencakup kebijakan fiskal, keuangan, investasi, dan industri. Paket berisikan 33 langkah itu bertujuan untuk menghidupkan kembali ekonomi China yang lesu tertekan lockdown Covid-19.

Paket stimulus, yang pertamakali diungkap Dewan Negara dalam pertemuan rutin pekan lalu, menggarisbawahi orientasi Beijing menuju pertumbuhan, setelah langkah-langkah pengendalian Covid-19 yang kejam menghantam ekonomi dan mengancam target pertumbuhan sebesar 5,5% di tahun ini.

Untuk menghidupkan kembali investasi dan konsumsi, China akan mempromosikan pengembangan perusahaan platform yang sehat, yang diharapkan berperan dalam menstabilkan pekerjaan, menurut langkah-langkah tersebut.

Baca Juga: Output Pabrik Jepang Tertekan Gangguan Rantai Pasokan Global

Perusahaan platform juga didorong untuk membuat terobosan di berbagai bidang termasuk komputasi awan, kecerdasan buatan, dan teknologi blockchain, kata Dewan Negara, tanda terbaru bahwa China mengurangi tindakan keras terhadap sektor tersebut.

China juga akan memperluas investasi swasta, mempercepat pembangunan infrastruktur dan merangsang pembelian mobil dan peralatan rumah tangga untuk menstabilkan investasi, menurut langkah-langkah tersebut.

Dalam hal kebijakan moneter dan keuangan, China akan meningkatkan efisiensi pembiayaan melalui pasar modal, dengan mendukung perusahaan domestik untuk listing di Hong Kong, dan mempromosikan listing luar negeri oleh perusahaan platform yang memenuhi syarat.

Baca Juga: Oil Prices Extend Gains after EU Bans Most Russia Oil Imports

Dewan Negara juga berjanji untuk lebih mengurangi biaya pinjaman riil, dan memperkuat dukungan keuangan untuk infrastruktur dan proyek-proyek besar.

Untuk meningkatkan dukungan fiskal terhadap ekonomi, China akan mempercepat penerbitan obligasi khusus pemerintah daerah dan dukungan tunai untuk perusahaan yang mempekerjakan lulusan perguruan tinggi.

Pihak berwenang juga akan memberikan potongan kredit pajak ke lebih banyak sektor dan memungkinkan perusahaan-perusahaan di industri yang terpukul keras oleh pembatasan COVID-19 untuk menunda pembayaran jaminan sosial, kata Dewan Negara.

Langkah-langkah lain termasuk kebijakan untuk memastikan energi dan ketahanan pangan, dan menstabilkan rantai pasokan.

Bagikan

Berita Terbaru

Strategi Investasi David Sutyanto : Pilih Saham yang Rajin Membagi Dividen
| Sabtu, 08 November 2025 | 11:08 WIB

Strategi Investasi David Sutyanto : Pilih Saham yang Rajin Membagi Dividen

Ia melakukan averaging down ketika dirasa saham tersebut masih punya peluang untuk membagikan dividen yang besar.

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Risk Off dan Penguatan USD
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:15 WIB

Rupiah Sepekan Terakhir Tertekan Risk Off dan Penguatan USD

Nilai tukar rupiah cenderung tertekan terhadap dolar Amerika Serikat (AS) pada pekan ini, meski menguat tipis di akhir minggu.

Bidik Popok hingga Tisu Sebagai Barang Kena Cukai
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:07 WIB

Bidik Popok hingga Tisu Sebagai Barang Kena Cukai

Ini tertuang dalam Peraturan Menteri Keuangan (PMK) Nomor 70 Tahun 2025 yang baru diterbitkan Kementerian Keuangan

Mengingat Iklim
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:05 WIB

Mengingat Iklim

Pemerintah harusmulai ambil ancang-ancang meneruskan upaya mengejar target emisi nol bersih dan memitigasi perubahan iklim.

Phising, Ancaman Transaksi Digital
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:05 WIB

Phising, Ancaman Transaksi Digital

Teknologi yang canggih sekalipun tidak bisa melindungi masyarakat banyak jika kewaspadaan masih lemah.​

BI Rilis Instrumen Pasar Uang Anyar
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:01 WIB

BI Rilis Instrumen Pasar Uang Anyar

Jika tak ada aral melintang, instrumen baru BI bernama BI floating rate note (BI-FRN).bakal terbit pada 17 November 2025 mendatang.

Pertamina Geothermal Tbk (PGEO) Gali Potensi Panas Bumi Industri
| Sabtu, 08 November 2025 | 07:00 WIB

Pertamina Geothermal Tbk (PGEO) Gali Potensi Panas Bumi Industri

Kupas strategi dan upaya bisnis PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) menjadi perusahaan energi bersih 

Kelas Menengah Juga Butuh Stimulus
| Sabtu, 08 November 2025 | 06:52 WIB

Kelas Menengah Juga Butuh Stimulus

Stimulus ekonomi yang telah digelontorkan pemerintah, dinilai belum cukup mendongrak perekonomian dalam negeri

Superbank Dikabarkan Bidik Dana IPO Rp 5,3 Triliun
| Sabtu, 08 November 2025 | 06:50 WIB

Superbank Dikabarkan Bidik Dana IPO Rp 5,3 Triliun

Rumor terkait rencana penawaran umum perdana alias initial public offering (IPO) Super Bank Indonesia (Superbank) semakin menguat. ​

Masih Bisa Tekor Setelah Melesat di Oktober
| Sabtu, 08 November 2025 | 06:39 WIB

Masih Bisa Tekor Setelah Melesat di Oktober

Bank Indonesia mencatat posisi cadangan devisa akhir Oktober sebesar US$ 149,9 miliar               

INDEKS BERITA