Output Pabrik Jepang Tertekan Gangguan Rantai Pasokan Global

Selasa, 31 Mei 2022 | 14:55 WIB
Output Pabrik Jepang Tertekan Gangguan Rantai Pasokan Global
[ILUSTRASI. FILE PHOTO: Kegiatan perakitan mobil di pabrik Kyushu milik Nissan Motor Co. di Kanda, Prefektur Fukuoka, Jepang, 9 Juli 2015. REUTERS/Maki Shiraki/File Photo]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Thomas Hadiwinata

KONTAN.CO.ID - TOKYO. Output pabrik-pabrik di Jepang pada April mengalami penurunan yang tajam akibat penguncian Covid-19 di China mengganggu rantai pasok global. Prospek ekonomi Jepang yang sangat bergantung pada perdagangan pun semakin suram.

Data lain menunjukkan penjualan ritel Jepang mencatat kenaikan terbesar selama hampir setahun terakhir. Konsumen meningkatkan pengeluaran setelah pemerintah melonggarkan pembatasan pandemi, mengimbangi tekanan kenaikan harga yang lebih luas.

Output pabrik Jepang pada April melemah 1,3% dari bulan sebelumnya, demikian diperlihatkan data pemerintah pada Selasa. Penurunan tajam terlihat dalam produksi barang-barang seperti suku cadang elektronik dan mesin produksi.

Ini merupakan penurunan pertama dalam tiga bulan. Penurunan riil juga lebih dalam dibandingkan penurunan versi proyeksi para ekonom dalam jajak pendapat Reuters, yaitu 0,2%.

Baca Juga: Rubel Rusia Makin Perkasa Melawan Dolar, Ini Pemicunya

Data tentang pelemahan output pabrik cuma berselang sehari setelah Toyota Motor Corp mengumumkan gagal mencapai target produksi global untuk April. Output Toyota di bulan itu turun lebih dari 9% dalam basis tahunan karena pasokan sukucadang yang seret, imbas dari penguncian di China.

Produsen mobil terbesar di dunia berdasarkan penjualan pada hari Jumat telah memangkas rencana produksi global untuk Juni. Toyota juga mengisyaratkan kemungkinan penurunan rencana produksi setahun penuh menjadi 9,7 juta unit kendaraan. 

"Produksi Jepang kemungkinan akan terus terhenti dalam jangka pendek karena gangguan dalam rantai pasokan global terus berlanjut," kata Kazuma Kishikawa, ekonom di Daiwa Institute of Research.

Baca Juga: Harga Minyak Naik, Didorong Keputusan Larangan Impor Minyak Rusia oleh Uni Eropa

Pemulihan penuh transportasi barang dari China kemungkinan akan memakan waktu bahkan setelah Shanghai mengakhiri penguncian ketat Covid-19 mulai Rabu, kata Kishikawa. Ia menambahkan bahwa itu kemungkinan akan membebani produksi Jepang. "Logistik tidak akan pulih dalam sehari," tambahnya.

Sementara aktivitas di sektor jasa Jepang meningkat saat pandemi mereda, sektor manufaktur negara itu telah ditekan oleh gangguan pasokan dan harga material yang lebih tinggi yang disebabkan oleh perang Rusia di Ukraina.

Kekurangan chip dan suku cadang berteknologi tinggi dapat mengganggu konsumsi dan ekspor barang tahan lama seperti mobil karena gangguan produksi, kata Takeshi Minami, kepala ekonom di Norinchukin Research Institute.

"Tetapi pengeluaran untuk jasa diperkirakan akan melampaui itu sehingga pertumbuhan kemungkinan akan positif pada kuartal kedua," kata Minami. Dia percaya resesi teknis, yang didefinisikan sebagai kontraksi ekonomi dua kuartal berturut-turut, tidak mungkin terjadi.

Analis memperkirakan produk domestik bruto (PDB) Jepang di kuartal ini tumbuh 4,5% per tahun. Mayoritas analis memprediksi ekonomi Jepang akan pulih ke tingkat prapandemi, menurut jajak pendapat Reuters yang dilakukan pada Mei. Itu akan mengikuti penurunan yang terlihat pada kuartal pertama. 

"Data aktivitas lemah untuk April menunjukkan bahwa rebound Q2 mungkin mengecewakan, meskipun perlu dicatat bahwa mereka tidak memberi tahu kami apa pun tentang pemulihan di sektor jasa," tulis Tom Learmouth, ekonom Jepang di Capital Economics, dalam sebuah catatan.

Baca Juga: Inggris Sebut Rusia Menderita Kerugian Besar di Antara Perwira Berpangkat Rendah

Produsen yang disurvei oleh Kementerian Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) memperkirakan output akan kembali tumbuh di bulan Mei, naik 4,8%, diikuti oleh kenaikan 8,9% di bulan Juni.

Learmouth mengatakan sementara perkiraan tersebut akan menunjukkan rebound kuat kuartal ini, rencana produksi perusahaan telah "terlalu optimis", bahkan dengan kekurangan pasokan, menunjukkan beberapa penurunan.

Data terpisah menunjukkan penjualan ritel tumbuh 2,9% pada April dari tahun sebelumnya, menandai kenaikan tertajam sejak Mei 2021. Itu lebih besar dari perkiraan pasar median untuk kenaikan 2,6%.

Pemerintah juga mengatakan indeks kepercayaan konsumen naik pada Mei untuk bulan kedua berturut-turut, sementara tingkat pengangguran turun ke level terendah lebih dari dua tahun di 2,5% pada April dari 2,6% bulan sebelumnya.

Bagikan

Berita Terbaru

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat
| Sabtu, 22 November 2025 | 11:00 WIB

Harga CPO Bikin Laba Melonjak, Prospek Kinerja dan Saham AALI di Q4 Bisa Menguat

Kenaikan harga CPO yang terjadi menjadi katalis positif jangka pendek, sementara area support AALI berada di kisaran Rp 7.600 hingga Rp 7.700.

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga
| Sabtu, 22 November 2025 | 09:00 WIB

YELO Bakal Perkuat Bisnis Fixed Broadband Internet ke Segmen Rumah Tangga

PT Yeloo Integra Datanet Tbk (YELO) tengah menghadapi masa sulit sepanjang sembilan bulan tahun 2025 ini.

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Mengejar Target Pajak Lewat Digitalisasi

Untuk mengejar target pajak penghambat sitem coretax harus segera dibenahi supaya optimalisasi penerimaan pajak terpenuhi..​

Cetak Pekerja Miskin
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Cetak Pekerja Miskin

Negara dan dunia kerja harus mulai merombak strategi dunia tenaga kerja yang bisa menumbuhkan produktivitas serta gaji yang mumpuni.

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat
| Sabtu, 22 November 2025 | 07:00 WIB

Bos Hotel Sahid Ingatkan Investor dalam Berinvestasi Jangan Ikut-ikutan Tren Sesaat

Dana yang ia miliki sebagian besar kembali ia putar untuk memperkuat modal usaha, ekspansi di berbagai unit bisnis yang ia kelola. 

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:38 WIB

Setelah Izinnya Dicabut, Kini P2P Lending Crowde Digugat Bank Mandiri Rp 730 Miliar

Gugatan ini bukan kali pertama dilayangkan Bank Mandiri. 1 Agustus lalu, bank dengan logo pita emas ini juga mengajukan gugatan serupa.

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa
| Sabtu, 22 November 2025 | 06:30 WIB

Ini Bisa Jadi Valas Pilihan Saat Dolar AS Perkasa

Volatilitas tinggi di pasar valuta asing memerlukan kehati-hatian dan sesuaikan dengan profil risiko

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:20 WIB

Dharma Polimetal (DRMA) Bersiap Akuisisi dan Ekspansi Bisnis

DRMA sedang merampungkan akuisisi PT Mah Sing Indonesia. Akuisisi 82% saham perusahaan komponen plastik tersebut mencatat nilai Rp 41 miliar.

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi
| Sabtu, 22 November 2025 | 05:17 WIB

Jasnita Telekomindo (JAST) Memacu Ekspansi Bisnis Berbasis Teknologi

Melihat rencana bisnis PT Jasnita Telekomindo Tbk (JAST) yang tengah memperkuat portofolio produk berbasis teknologi

Banyak Fraud, Industri Fintech Butuh Penjaminan
| Sabtu, 22 November 2025 | 04:55 WIB

Banyak Fraud, Industri Fintech Butuh Penjaminan

Risiko tinggi bikin asuransi fintech lending sulit dibuat dan butuh persiapan yang sangat matang agar tidak menambah risiko

INDEKS BERITA

Terpopuler