Cuan Baru Telkom Indonesia (TLKM) Berpusat di Pusat Data

Jumat, 29 Juli 2022 | 04:40 WIB
Cuan Baru Telkom Indonesia (TLKM) Berpusat di Pusat Data
[]
Reporter: Nur Qolbi | Editor: Avanty Nurdiana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekspansi PT Telkom Indonesia Tbk (TLKM) di layanan data center akan membawa berkah. Prospek cuan bisnis data center memang bagus karena Indonesia memegang pangsa pasar terbesar di Asia Tenggara. 

Kini, TLKM tengah membangun hyperscale data center, yang rencananya memiliki kapasitas maksimal 75 megawatt (MW). Selain itu, TLKM bermitra dengan Singtel di bisnis data center regional serta integrasi fixed mobile convergence (FMC), dengan target menjadi pemain data center berskala global. 

Analis Samuel Sekuritas Paula Ruth dalam riset per 25 Juli 2022 menuliskan, TLKM telah menyelesaikan pembangunan tahap pertama hyperscale data center, dengan kapasitas tambahan sebesar 22 MW. Kapasitas ini 51% lebih tinggi dari tahun 2021. 

Baca Juga: Saham TLKM Perlahan Naik Kembali, Simak Prospek dan Rekomendasi dari Analis

"Kami memproyeksikan, pertumbuhan majemuk pendapatan data center akan mencapai 18% pada periode 2022-2025, relatif konservatif jika dibanding pertumbuhan kapasitas yang tumbuh 22% pada periode 2021-2025 menjadi 118 MW," kata Paula. Dia menyebut, ini menandakan dibutuhkan waktu untuk mengembangkan bisnis data center, sampai menghasilkan kinerja agresif.

Analis MNC Sekuritas Andrew Sebastian Susilo menambahkan, selama ini kinerja TLKM ditopang oleh peningkatan pendapatan, yang bersumber dari segmen data seluler dan IndiHome. "Ditambah juga dengan ekspansi jaringan yang dilakukan oleh TLKM, tentunya akan mendorong kinerja perusahaan ini," kata dia, Kamis (28/7).

Proyeksi kinerja 

Tahun ini pun, menurut  Analis KB Valbury Sekuritas Devi Harjoto, pendapatan TLKM berpotensi tumbuh 6% secara tahunan menjadi sebesar Rp 151,56 triliun pada tahun ini. Kenaikan tersebut didorong oleh pertumbuhan bisnis data, layanan internet dan IT, serta IndiHome.

Akan tetapi, Devi melihat persaingan di segmen seluler akan tetap ketat tahun ini, meskipun ISAT-Hutchison baru saja berkonsolidasi. Untuk menghadapi persaingan ketat di seluler dan layanan legacy yang menurun, Telkomsel memilih untuk tetap memberikan penawaran yang dipersonalisasi kepada valued customer.

Baca Juga: Ini Alasan Pakar Ekonomi-Politik Sebut Investasi Telkomsel ke GOTO Menguntungkan

Untuk Indihome, Devi menyebut, jumlah pelanggan layanan fixed broadband ini tumbuh 10% di tahun ini. Kenaikan terjadi berkat tingkat konsumsi yang lebih baik dan tren aktivitas jarak jauh yang berlanjut. 

"TLKM juga berusaha mencari sumber pertumbuhan baru melalui investasi startup lokal, memanfaatkan pusat data dan infrastruktur cloud yang bernilai tinggi," tutur Devi dalam riset per 25 Juli.

Paula justru berpendapat, performa sektor ekonomi tertentu butuh waktu lebih lama untuk kembali ke level sebelum pandemi. Dia juga mengantisipasi kemungkinan terjadinya sedikit perubahan perilaku pelanggan seluler, yang juga berlangganan fixed broadband setelah pandemi.

Mempertimbangkan kondisi ini, Paula menurunkan prediksi pendapatan TLKM di 2022 sebesar 2% dibandingkan estimasi sebelumnya. Dengan begitu, pendapatan TLKM pada tahun ini diperkirakan dapat mencapai Rp 148,21 triliun, alias tumbuh 3,5% dari realisasi pendapatan 2021, sebesar Rp 143,21 triliun.

Dari sisi bottom line, Paula menilai, laba bersih akan tetap tumbuh di tahun ini, meski di 2021 laba bersih berada pada posisi high-base.Paula memperkirakan, TLKM dapat membukukan pertumbuhan laba inti 7% secara tahunan pada 2022. 

Nilai ini lebih tinggi dari 2021 yang naik 4% yoy. Pertumbuhan tersebut didukung peningkatan penetrasi ponsel pintar, fixed broadband, dan pemulihan ekonomi. Paula juga berpendapat, keberadaan Telkomsel selaku pemimpin pasar dapat menjadi penopang kinerja TLKM. Dia melihat ada tanda-tanda monetisasi data yang lebih baik di kuartal III-2022. 

Baca Juga: Asing Banyak Koleksi Saham BBNI, TLKM dan UNTR Saat IHSG Menguat Kemarin

Paula menurunkan rekomendasi TLKM dari buy ke hold dengan target Rp 4.500. Devi dan Andrew merekomendasikan buy TLKM dengan target masing-masing Rp 4.850 dan Rp 4.900.    

Bagikan

Berita Terbaru

Industri Tekstil Nasional Masih Tersendat
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 07:22 WIB

Industri Tekstil Nasional Masih Tersendat

Pada Juli 2025, Farhan mengaku tidak ada peningkatan penjualan baik di pasar domestik maupun ekspor.

 Industri Baja Tertahan Sepi Permintaan
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 07:19 WIB

Industri Baja Tertahan Sepi Permintaan

Banjir baja impor turut mengusik kinerja produsen lokal, selain permintaan dari dalam negeri yang sepi

WMPP Incar Pendapatan Rp 830 Miliar
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 07:15 WIB

WMPP Incar Pendapatan Rp 830 Miliar

WMPP menjalankan strategi efisiensi serta optimalisasi operasional. Mereka akan fokus meningkatkan utilisasi fasilitas existing,

DYAN Terimbas Efisiensi Anggaran Pemerintah
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 07:11 WIB

DYAN Terimbas Efisiensi Anggaran Pemerintah

Yang terang, efisiensi yang dilakukan pemerintah juga membuat berbagai kegiatan operasional dan non operasional berkurang,

 Tekanan Ekonomi Membayangi MPMX
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 07:08 WIB

Tekanan Ekonomi Membayangi MPMX

PT Mitra Pinasthika Mustika Tbk (MPMX) memasang target pertumbuhan bisnis konservatif hingga akhir tahun ini

Data PDB Di Luar Ekspektasi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Rabu (6/8)
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 06:59 WIB

Data PDB Di Luar Ekspektasi, Simak Rekomendasi Saham Hari Ini, Rabu (6/8)

Data produk domestik bruto (PDB) yang sebesar 5,12%  tersebut akan mempengaruhi pergerakan IHSG hari ini.

Indonesia Berencana Impor Litium dari Australia
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 06:59 WIB

Indonesia Berencana Impor Litium dari Australia

Kementerian ESDM belum dapat memastikan berapa besaran volume litium yang akan diimpor oleh Indonesia,

Gas RI Sudah Ada Kontrak, Permintaan Domestik Naik
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 06:55 WIB

Gas RI Sudah Ada Kontrak, Permintaan Domestik Naik

SKK Migas pun melakukan sejumlah langkah strategis untuk mengoptimalkan suplai gas bagi kebutuhan domestik.

ESDM Optimistis Target PNPB Tercapai
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 06:51 WIB

ESDM Optimistis Target PNPB Tercapai

Meski pemerintah masih optimistis, sejumlah ekonom menilai pencapaian target PNBP tahun ini akan menghadapi tantangan berat

Di Awal Agustus Harga Saham FILM Naik Kencang, Masih Ada Peluang Buat Ikutan?
| Rabu, 06 Agustus 2025 | 06:41 WIB

Di Awal Agustus Harga Saham FILM Naik Kencang, Masih Ada Peluang Buat Ikutan?

Penggunaan dana rights issue akan memperbaiki kemampuan PT MD Entertaintment Tbk (FILM) dalam menghasilkan bottomline yang lebih baik. 

INDEKS BERITA

Terpopuler