KONTAN.CO.ID - Konglomerasi bisnis kelapa sawit terintegrasi boleh jadi tersenyum lebar saat ini. Wajar saja, kenaikan harga minyak kelapa sawit atau crude palm oil (CPO) global berdampak positif ke pendapatan mereka. Kenaikan harga CPO juga mengerek harga produk industri hilir kelapa sawit termasuk minyak goreng. Harga produk yang termasuk bahan pokok ini ikut mendidih menyusul CPO.
Namun, efek dari kenaikan harga minyak goreng ini membuat panik konsumen dan pedagang pasar. Informasi dari pedagang, minyak goreng kemasan yang awal tahun dijual Rp 14.000 per liter, kini dibanderol Rp 20.000 atau naik hampir 43%. Kenaikan harga tersebut terjadi hanya dalam waktu beberapa bulan saja. "Harga naik setiap pedagang mau belanja barang," kata Abdullah Mansuri, Ketua Umum Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi) ke KONTAN.
Ini Artikel Spesial
Agar bisa lanjut membaca sampai tuntas artikel ini, pastikan Anda sudah berlangganan atau membeli artikel ini.
Sudah berlangganan? MasukBerlangganan
Hanya dengan 20rb/bulan Anda bisa mendapatkan berita serta analisis ekonomi bisnis dan investasi pilihan
Kontan Digital Premium Access
Business Insight, Epaper Harian + Tabloid, Arsip Epaper 30 Hari
Rp 120.000
Berlangganan dengan Google
Gratis uji coba 7 hari pertama. Anda dapat menggunakan akun Google sebagai metode pembayaran.