Dana Pihak Ketiga Perbankan Mendaki

Rabu, 12 Juni 2019 | 11:01 WIB
Dana Pihak Ketiga Perbankan Mendaki
[]
Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk, Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perbankan optimis tis penghimpunan Dana Pihak Ketiga (DPK) sepanjang kuartal II-2019 akan tumbuh sejalan dengan target tahunan yang sudah dipatok sebelumnya. Penarikan uang tunai pada saat libur Lebaran dinilai para bankir tidak terlalu menggerus DPK.

Bank Mandiri memperkirakan, pertumbuhan DPK kuartal II akan cenderung sama dengan pertumbuhan pada triwulan sebelumnya. Penarikan uang tunai untuk persiapan lebaran diperkirakan kembali normal dalam dua pekan ke depan.

Saat Lebaran, sebagian DPK memang ditarik deposan dalam bentuk uang kartal untuk pulang kampung. Tetapi 10 hari-14 hari kemudian pasti akan balik lagi ke bank. "Bulan Mei mungkin ada penurunan pertumbuhan DPK, tetapi secara akumulasi kuartal II diperkirakan masih akan tumbuh seperti kuartal I," ujar Panji Irawan, Direktur Keuangan dan Strategi Bank Mandiri.

Senada, Bank Central Asia (BCA) pun memperkirakan penghimpunan DPK akan tumbuh stabil. Santoso, Direktur BCA menjelaskan, saat Lebaran memang terjadi penurunan tabungan.

Nasabah banyak menarik uang mereka untuk dibelanjakan. Tetapi di sisi lain, giro akan mengalami kenaikan karena kebanyakan pengusaha masuk ke giro. "Giro nanti akan berputar karena akan dipakai bayar utang. Perputaran itu kemudian akan menimbulkan kebutuhan lagi. Jadi tidak ada yang mengkhawatirkan dari sisi DPK, kuartal II akan ada kenaikan," jelas Santoso.

Kondisi likuiditas BCA menurut Santoso masih terjaga baik. Namun, pihaknya akan terus mewaspadai perkembangan yang terjadi ke depan.

Menurutnya, rencana bisnis ke depan akan semakin dinamis mengingat banyak perkembangan yang terjadi di luar dugaan. "Saya pikir pada semester mendatang akan lebih dinamis karena, akan banyak lagi aturan-aturan baru," tambah Santoso.

Kredit lebih tinggi

Sementara per kuartal I-2019, BCA mencatatkan DPK tumbuh 7,9% secara year on year (yoy) menjadi sebesar Rp 629,57 triliun. Adapun rasio dana murah atau current account and saving account (CASA) stabil di posisi 76,8% terhadap total DPK. Tahun ini, BCA mematok pertumbuhan DPK secara konservatif yakni sekitar 6%–7%.

Adapun Bank Tabungan Negara (BTN) memprediksi, bisa mencatatkan pertumbuhan DPK sekitar 17% di kuartal II-2019. Per Mei 2019, DPK BTN tumbuh sebesar 16% yoy dengan rasio CASA di level 41,10%.

Angka tersebut sedikit menurun dibandingkan 44% pada April. Itu terjadi karena pertumbuhan deposito jauh lebih tinggi.

Bank BNI juga memperkirakan DPK tumbuh sejalan dengan proyeksi pertumbuhan kredit sekitar 13% sampai 15% di kuartal kedua tahun ini. "DPK akan tetap dikejar tumbuh sesuai kredit karena kami ingin juga harus tetap menjaga loan to deposit ratio (LDR) di level 90%–92%," kata Anggoro Eko Cahyo, Direktur Keuangan BNI.

Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Heru Kristiyana mengungkapkan, pertumbuhan DPK belum sekencang penyaluran kredit. Total DPK per April hanya tumbuh sekitar 6%, padahal kredit tumbuh sekitar 11%. Untuk itu OJK terus bekerjasama dengan BI dan Kementerian Keuangan guna menjaga likuiditas.

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Profit 29,70% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Merosot (27 Juni 2025)
| Jumat, 27 Juni 2025 | 16:13 WIB

Profit 29,70% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Merosot (27 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (27 Juni 2025) Rp 1.907.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 29,70% jika menjual hari ini.

Belum Setahun Listing di BEI, Master Print Bakal Diakuisisi Perusahaan Singapura
| Jumat, 27 Juni 2025 | 16:04 WIB

Belum Setahun Listing di BEI, Master Print Bakal Diakuisisi Perusahaan Singapura

Harga saham PTMR sudah melambung duluan sebelum pengumuman resmi soal rencana akuisisi oleh Deep Source diumumkan.

Proyek EBT Digeber Pemerintah, Ada Rencana Revisi Aturan Tarif Listrik dan PLTP
| Jumat, 27 Juni 2025 | 10:57 WIB

Proyek EBT Digeber Pemerintah, Ada Rencana Revisi Aturan Tarif Listrik dan PLTP

Dalam waktu dekat akan ada peresmian pembangkit EBT total 350 MW, sebesar 55 MW di antaranya berlokasi di Sumatra.​

Jaga Stabilitas Harga Saham, Bangun Kosambi (CBDK) Melaksanakan Buyback Saham
| Jumat, 27 Juni 2025 | 10:13 WIB

Jaga Stabilitas Harga Saham, Bangun Kosambi (CBDK) Melaksanakan Buyback Saham

Anak usaha PT Pantai Indah Kapuk Dua Tbk (PANI) akan melaksanakan aksi buyback saham selama tiga bulan, mulai 25 Juni 2025-24 September 2025.​

Dorong Kinerja Tahun 2025, Solusi Bangun (SMCB) Genjot Penjualan ke Pasar Ritel
| Jumat, 27 Juni 2025 | 10:08 WIB

Dorong Kinerja Tahun 2025, Solusi Bangun (SMCB) Genjot Penjualan ke Pasar Ritel

PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) berupaya mempertahankan kinerja operasional dan keuangannya di tengah kelesuan pasar semen di Indonesia.

Danantara Kucurkan Dana Investasi US$ 120 juta Untuk Pertamina Geothermal (PGEO)
| Jumat, 27 Juni 2025 | 09:58 WIB

Danantara Kucurkan Dana Investasi US$ 120 juta Untuk Pertamina Geothermal (PGEO)

Chief Investment Officer Danantara, Pandu Sjahrir menegaskan, nilai investasi untuk PGEO telah disepakati beberapa waktu lalu.

Medco Energi (MEDC) Akuisisi Hak Partisipasi Repsol di Blok Corridor
| Jumat, 27 Juni 2025 | 09:52 WIB

Medco Energi (MEDC) Akuisisi Hak Partisipasi Repsol di Blok Corridor

 Akuisisi tersebut bernilai US$ 425 juta atau setara Rp 6,89 triliun dengan penyesuaian sesuai praktik yang berlaku.

Merry Riana Education (MERI) Siap Menggenjot Bisnis Pasca IPO
| Jumat, 27 Juni 2025 | 09:44 WIB

Merry Riana Education (MERI) Siap Menggenjot Bisnis Pasca IPO

Manajemen PT Merry Riana Education Tbk (MERI) menargetkan penggunaan dana dari hasil IPO untuk ekspansi usaha.

Tantangan Masih Mengadang Prospek Lorena (LRNA) di Sisa Tahun 2025
| Jumat, 27 Juni 2025 | 09:38 WIB

Tantangan Masih Mengadang Prospek Lorena (LRNA) di Sisa Tahun 2025

PT Eka Sari Lorena Transport Tbk (LRNA) tengah berjuang menghadapi berbagai tantangan berat di industri transportasi darat berbasis bus.

Masih Merugi di Kuartal I-2025, Emiten Investasi Bersiap Membenahi Kinerja
| Jumat, 27 Juni 2025 | 09:30 WIB

Masih Merugi di Kuartal I-2025, Emiten Investasi Bersiap Membenahi Kinerja

Di sepanjang tiga bulan pertama tahun 2025, mayoritas emiten portofolio investasi masih mencatat kerugian. 

INDEKS BERITA

Terpopuler