Danai Pembangunan Smelter, Freeport Indonesia Terbitkan Surat Utang US$ 3 Miliar
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Freeport Indonesia tengah menawarkan tiga senior notes senilai total US$ 3 miliar. Senior notes pertama senilai US$ 750 juta akan jatuh tempo 14 April 2027 dan bunga 4,763%.
Kedua, senior notes senilai US$ 1,5 miliar dengan bunga 5,315% dan jatuh tempo 14 April 2032. Ketiga, senior notes senilai US$ 750 juta dengan bunga 6,2%. Jatuh temponya pada 14 April 2052, atau bertenor 30 tahun.
Merujuk keterangan resmi yang dirilis Freeport-McMoRan Inc, dana yang diperoleh dari hasil penerbitan surat utang itu akan digunakan untuk pembangunan smelter, refinancing dan tujuan umum perusahaan.
Penjualan notes diharapkan selesai pada 14 April 2022. Sementara rating surat utang itu diestimasi mendapat peringkat "Baa3" oleh Moody's dan "BBB-" oleh Fitch.
Baca Juga: Jadi Juragan Camilan Khas Lombok berkat Resep Warisan
Sebagaimana diketahui, Freeport Indonesia saat ini tengah membangun smelter di Manyar, Gresik. Lokasinya berada di Kawasan Java Integrated Industrial Estate (JIIPE), Gresik, Jawa Timur seluas total sekitar 100 hektare.
Smelter Manyar memiliki kapasitas pengolahan konsentrat tembaga sebesar 2 juta ton per tahun.
Jika ditambah dengan kapasitas smelter PT Smelting sebesar 1 juta ton konsentrat tembaga per tahun, total PTFI akan mampu mengolah 3 juta ton konsentrat tembaga per tahun. Freeport Indonesia merupakan pemilik 39,5 persen saham PT Smelting
Tahun ini progres pengerjaan Smelter Manyar bisa mencapai 50 persen dan ditargetkan bisa beroperasi penuh pada 2024.
Freeport telah menunjuk Citigroup Global Markets Inc. dan J.P. Morgan Securities plc sebagai koordinator global bersama untuk penawaran senior notes.
Sementara HSBC, Mandiri Sekuritas Pte. Ltd., Mizuho Securities Asia Limited dan SMBC Nikko Securities (Hong Kong) Limited berperan sebagai bookrunners.
CIMB Bank Berhad, Cabang Labuan Offshore, IMI - Intesa Sanpaolo, Malayan Banking Berhad, Standard Chartered Bank dan United Overseas Bank Limited adalah co-manager untuk Penawaran Notes (secara bersama-sama disebut sebagai Pembeli Awal).
Baca Juga: Kepala BKF Kemenkeu, Febrio Kacaribu: Kenaikan Tarif PPN Tak Terlalu Membebani
Senior notes Freeport Indonesia ditawarkan di Amerika Serikat kepada investor institusi yang memenuhi syarat sesuai dengan Aturan 144A berdasarkan Securities Act of 1933, sebagaimana telah diubah dan di luar Amerika Serikat sesuai dengan Peraturan S di bawah Securities Act.
Namun senior notes ini tidak boleh ditawarkan kepada warga negara Indonesia, baik yang berada di Indonesia maupun di luar negeri.
Saat ini Indonesia memiliki 51,24 persen saham PT Freeport Indonesia, yang merupakan gabungan kepemilikan MIND ID dan BUMD Papua; PT Indonesia Papua Metal Dan Mineral. Sementara 48,76% masih dikuasai Freeport-McMoRan Inc.