Darurat Kelapa

Sabtu, 12 April 2025 | 06:05 WIB
Darurat Kelapa
[ILUSTRASI. TAJUK - SS kurniawan]
SS Kurniawan | Redaktur Pelaksana

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dua bulan terakhir, harga kelapa parut melambung. Harga bahan baku santan ini makin menjadi sehabis Lebaran, menembus angka Rp 25.000 per butir.

Harga santan kemasan juga begitu. Bahkan, sering kali tak mudah untuk mendapatkannya. Stok di warung sering kali kosong.

Ya, pasokan kelapa parut dan santan kemasan ke pedagang tak mengalir kencang seperti dulu. Tak heran, banyak yang bilang, kelapa parut dan santan kemasan langka.

Beda dengan LPG 3 kg yang langsung heboh saat langka beberapa waktu lalu. Kelangkaan dan kenaikan harga kelapa parut juga santan kemasan tak terlalu menyedot perhatian khalayak luas.

Maklum, kelapa parut dan santan kemasan bukan kebutuhan pokok. Meski begitu, lonjakan harga kedua  bahan masakan ini tetap membuat banyak emak-emak menjerit.

Salah satu penyebab kelangkaan kelapa parut dan santan kemasan adalah pasokan kelapa buah yang berkurang drastis di pasar dalam negeri. Soalnya, banyak pedagang kelapa buah yang memilih mengekspor komoditas kebun ini lantaran harga jualnya lebih tinggi.

Harga kelapa buah memang sedang tinggi-tingginya di pasar internasional, menyusul permintaan yang tinggi di luar negeri. Kelapa buah menjadi bahan baku bermacam produk di luar negeri, seperti minyak kelapa, nata de coco, arang, hingga karbon aktif.

Gara-gara pasokan kelapa buah di dalam negeri berkurang drastis, sehingga industri pengolahan kelapa kesulitan mendapatkan bahan baku, sampai-sampai Ketua Umum Asosiasi Petani Kelapa Indonesia (APKI) Soepri Hadiono menyebut kondisi perkelapaan sedang darurat.

Dan, kelangkaan kelapa buah terjadi saat pemerintah baru memulai hilirisasi kelapa. Akhir September tahun lalu, Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) meluncurkan Peta Jalan Hilirisasi Kelapa 2025-2045, dengan target: Indonesia menjadi pemimpin global dalam hilirisasi kelapa dan turunannya dalam 20 tahun ke depan.

Saat ini, Indonesia tercatat sebagai negara penghasil dan eksportir kelapa terbesar kedua di dunia, setelah Filipina. Sejatinya, perkebunan kelapa Indonesia lebih luas dari Indonesia. Tapi, dari sisi produktivitas, Filipina lebih unggul.

Untuk memastikan hilirisasi berjalan dan mengundang banyak investor, tentu pasokan kelapa buah di dalam negeri harus aman dulu, bahkan berlimpah. Selain menambah luas areal perkebunan, produktivitas juga harus meningkat. 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

Profit 31,23% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi (30 Mei 2025)
| Jumat, 30 Mei 2025 | 08:59 WIB

Profit 31,23% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Naik Lagi (30 Mei 2025)

Harga emas Antam hari ini (30 Mei 2025) 1.900.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,23% jika menjual hari ini.

Bumerang Pengangguran Usia Muda
| Jumat, 30 Mei 2025 | 08:41 WIB

Bumerang Pengangguran Usia Muda

Menuru data Badan Pusat Statistik (BPS), proporsi pengangguran terbesar terdapat di kelompok usia 15–24 tahun, yakni mencapai 16,16%

Setoran Pajak Kanwil LTO Masih Jauh dari Target
| Jumat, 30 Mei 2025 | 08:32 WIB

Setoran Pajak Kanwil LTO Masih Jauh dari Target

Realisasi penerimaan pajak dari mayoritas jenis pajak utama pada Kanwil Wajib Pajak Besar mengalami kontraksi 

Antisipasi Dampak Minim Program Insentif Pemerintah
| Jumat, 30 Mei 2025 | 08:30 WIB

Antisipasi Dampak Minim Program Insentif Pemerintah

Rencana pemberian 6 paket stimulus oleh Pemerintah untuk periode Juni-Juli 2025, diproyeksikan hanya berdampak jangka pendek.

Bakal Calon Deputi Gubernur BI Menjadi Sorotan
| Jumat, 30 Mei 2025 | 08:18 WIB

Bakal Calon Deputi Gubernur BI Menjadi Sorotan

Secara historis, bakal calon Deputi Gubernur Bank Indonesia adalah yang sudah pernah menjabat sebagai Asisten Gubernur BI

Kondisi Perang Dagang Mereda, Investor Bisa Pertimbangkan Strategi Investasi Ini
| Jumat, 30 Mei 2025 | 07:54 WIB

Kondisi Perang Dagang Mereda, Investor Bisa Pertimbangkan Strategi Investasi Ini

Sektor perbankan dan komoditas seperti emas yang cukup kena imbas positif masih cukup menjanjikan dalam beberapa waktu ke depan.

Review Lengkap Kinerja IHSG Bulan Mei dan Proyeksi Bulan Juni
| Jumat, 30 Mei 2025 | 06:20 WIB

Review Lengkap Kinerja IHSG Bulan Mei dan Proyeksi Bulan Juni

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masuk deretan indeks saham di ASEAN dengan kinerja paling kinclong sebulanan terakhir.

BPK Temukan Pemborosan Belanja Subsidi Pupuk
| Jumat, 30 Mei 2025 | 06:15 WIB

BPK Temukan Pemborosan Belanja Subsidi Pupuk

Dalam laporannya, BPK menemukan pemborosan belanja subsidi pupuk oleh Pupuk Indonesia di periode 2020-2022 sebesar Rp 2,92 triliun.

Menggenjot Konsumsi
| Jumat, 30 Mei 2025 | 06:11 WIB

Menggenjot Konsumsi

Stimulus lain yang juga penting menjadi pendorong ekonomi nasional adalah belanja atau konsumsi pemerintah.

Indosat (ISAT) Geber Ekspansi Lini Telekomunikasi
| Jumat, 30 Mei 2025 | 06:05 WIB

Indosat (ISAT) Geber Ekspansi Lini Telekomunikasi

PT Indosat Tbk (ISAT) memperluas layanannya di segmen jasa telekomunikasi khusus pertahanan dan keamanan. 

INDEKS BERITA

Terpopuler