Defisit Transaksi Berjalan Makin Membengkak

Sabtu, 09 Februari 2019 | 10:17 WIB
Defisit Transaksi Berjalan Makin Membengkak
[]
Reporter: Benedicta Prima | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Defisit neraca transaksi berjalan atawa current account deficit (CAD) Indonesia sepanjang tahun lalu membengkak menjadi US$ 31,1 miliar. Angka ini setara 2,98% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Dibanding 2017 yang hanya US$ 16,1 miliar atau 1,7% dari PDB, CAD 2018 melonjak hampir dua kali lipat. "Defisit transaksi berjalan terjadi karena defisit neraca perdagangan barang," kata Yati Kurniati, Direktur Eksekutif Kepala Departemen Statistik Bank Indonesia (BI), kemarin.

Neraca perdagangan tahun lalu mengalami defisit lantaran surplus dari neraca dagang nonmigas terus menipis. Sedang defisit neraca dagang migas kian membesar.

BI mencatat, neraca dagang nonmigas tahun lalu hanya mencetak surplus US$ 3,87 miliar. Sementara neraca dagang migas mengukir defisit US$ 12,40 miliar. Surplus neraca nonmigas turun tajam dibanding tahun sebelumnya yang mencapai US$ 29,98 miliar. Sedangkan defisit neraca migas terus menunjukkan pelebaran dari tahun sebelumnya US$ 8,57 miliar.

Surplus neraca dagang non-migas terus tergerus lantaran kinerja ekspor sangat tergantung pada kondisi global. Apalagi tahun lalu, pelambatan perekonomian dunia membuat kinerja ekspor negara kita melambat, plus harga komoditas juga anjlok. Apalagi, lebih dari 50% ekspor kita ialah komoditas primer.

Impor terus menanjak seiring peningkatan impor mesin dan peralatan mekanik serta alat berat untuk konstruksi maupun penunjang infrastruktur. Adapun untuk logam, impor paling besar adalah besi dan baja.

Untunglah, industri manufaktur masih memberi harapan karena tumbuh 8,84%. Ini seiring kebijakan pemerintah yang mendorong ekspor komoditas manufaktur pilihan (picking the winner).

Bidang lain yang juga bisa pemerintah optimalkan, menurut Yati, adalah sektor pariwisata. Akselerasi sektor ini bisa bergulir dari sarana pendukung. Misalnya, pembangunan infrastruktur jalan guna mempermudah sampai ke lokasi wisata, lalu sarana penginapan, dan perluasan bandara sekaligus layanan penerbangan langsung.

Sejatinya, pemerintah terus berupaya memperkecil CAD. Tapi, kebijakan pemerintah seperti biodiesel 20% (B20) serta penundaan pembangunan infrastruktur belum begitu terasa. Sebab, dua kebijakan tersebut baru berlaku efektif pada triwulan III dan IV-2018. Terlebih, penundaan infrastruktur hanya untuk beberapa proyek saja, sehingga impor masih lebih tinggi.

Meski masih banyak pekerjaan yang mesti pemerintah lakukan, Yati optimistis defisit transaksi berjalan tahun ini bisa menciut jadi 2,5%.

 

Bagikan

Berita Terbaru

Apple Siapkan Investasi Baru US$ 10 Juta Agar Blokir Iphone16 Dibuka
| Rabu, 06 November 2024 | 04:07 WIB

Apple Siapkan Investasi Baru US$ 10 Juta Agar Blokir Iphone16 Dibuka

Proposal pengajuan investasi ini telah diserahkan Apple kepada Kementerian Perindustrian yang sebelumnya menolak izin penjualan iPhone 16.

Pertamina Lubricants Kuasai 36% Pangsa Pasar Pelumas RI
| Rabu, 06 November 2024 | 04:07 WIB

Pertamina Lubricants Kuasai 36% Pangsa Pasar Pelumas RI

Permintaan produk pelumas tetap tumbuh di tengah perlambatan penjualan mobil baru dan peralihan menuju era kendaraan listrik.

Kontrak Baru Melejit, Laba Emiten Konstruksi Swasta Melesat Hingga Kuartal III-2024
| Rabu, 06 November 2024 | 04:05 WIB

Kontrak Baru Melejit, Laba Emiten Konstruksi Swasta Melesat Hingga Kuartal III-2024

Sejumlah emiten konstruksi swasta membukukan kinerja mentereng di sepanjang sembilan bulan tahun 2024.

Menanti Persalinan Bayi Raksasa Investasi Negara Bernama Danantara
| Rabu, 06 November 2024 | 03:33 WIB

Menanti Persalinan Bayi Raksasa Investasi Negara Bernama Danantara

Pemerintah menargetkan Badan Pengelola Investasi Danantara memiliki dana kelolaan hingga US$ 982 miliar.

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing
| Selasa, 05 November 2024 | 19:01 WIB

Bisnis Mal Masih Moncer Didorong Serbuan Aksi Ekspansi Peritel Asing

Sejumlah peritel merek merek tertentu terpantau melakukan ekspansi yang mendorong permintaan ruang bisnis.

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung
| Selasa, 05 November 2024 | 15:41 WIB

ADRO Bagi Dividen Jumbo, Boy Thohir Kebagian Rp 2,67 T dari Kepemilikan Langsung

Dana dari pembagian dividen ADRO untuk mengeksekusi PUPS atas saham PT Adari Andalan Indonesia (PT AAI).

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti
| Selasa, 05 November 2024 | 11:30 WIB

The Fed Diyakini Bakal Pangkas Suku Bunga Acuan Lagi, di Indonesia BI Akan Mengikuti

Data inflasi AS pada September 2024, inflasi AS tercatat di kisaran 2,1% yoy, sedikit di atas target The Fed di 2,0%. 

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan
| Selasa, 05 November 2024 | 10:50 WIB

Arus Dana Asing di Pasar Keuangan Indonesia Pekan Ini Bakal Tertahan

Bank Indonesia diperkirakan akan menahan suku bunga acuannya pada November 2024 karena rupiah sedang melemah.

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG
| Selasa, 05 November 2024 | 09:07 WIB

Dua Investor Asing Kelas Kakap Lanjutkan Aksi Penjualan Saham TAPG

Sejak Agustus 2024 sudah beredar kabar mengenai rencana Pemerintah Singapura untuk melepas kepemilikannya di TAPG.

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit
| Selasa, 05 November 2024 | 08:15 WIB

Angkutan Kargo Naik, Kinerja Hasnur Internasional Shipping (HAIS) Melejit

Sepanjang periode Januari-September 2024, HAIS berhasil membukukan pertumbuhan pendapatan sebesar 12,40%, yakni menjadi Rp 765,37 miliar

INDEKS BERITA

Terpopuler