Demi Merayu Konsumen, Apple Turunkan Harga iPhone

Rabu, 30 Januari 2019 | 11:48 WIB
Demi Merayu Konsumen, Apple Turunkan Harga iPhone
[]
Reporter: Sumber: Reuters | Editor: Dian Pertiwi

KONTAN.CO.ID - Apple berencana memangkas harga produk iPhone yang menjadi andalannya. Langkah ini sebagai upaya mencegah lemahnya penjualan perangkat iPhone, terutama di pasar China. Sebab, di China dolar AS menguat sebesar 10% selama setahun terakhir dan membuat harga iPhone tidak lagi kompetitif.

Apple tak secara gamblang menyebut negara mana yang akan menyesuaikan harga iPhone. Namun, pengecer di China sudah mulai memotong harga iPhone awal bulan ini setelah Apple menurunkan proyeksi penjualan di kuartal akhir tahun lalu.

Pada September lalu, Apple membanderol iPhone XS baru seharga US$ 999 sama dengan keluaran sebelumnya iPhone X yang rilis pada tahun 2017.

Di negara seperti China dan Turki yang mengalami depresiasi mata uang menjadikan harga iPhone baru melambung tinggi melampaui harga pendahulunya. Apple pada dasarnya telah meminta konsumen untuk menanggung biaya penguatan dolar, namun harga yang lebih tinggi membuat preferensi pembelian ponsel beralih ke pesaing Apple.

Kemarin (29/1), Tim Cook CEO Apple mengatakan perusahaannya akan menyesuaikan harga asing di beberapa pasar dengan mata uang lokal. Dengan begitu, artinya Apple akan menanggung biaya penguatan dolar AS.

“Kami memutuskan untuk membuat harga iPhone lebih sepadan dengan harga lokal kami setahun lalu, dengan harapan membantu penjualan di wilayah tersebut,” kata Cook seperti dikutip Reuters, Rabu (30/1).

Menguatnya dolar AS terhadap beberapa mata uang di negara lain seperti di Turki, Brasil, India dan Rusia telah mempengaruhi penjualan iPhone. Cook juga menyoroti depresiasi lira, mata uang Turki sebesar 33% membuat penjualan Apple turun sebesar US$ 700 dari tahun sebelumnya.

Namun, Cook tak menjelaskan secara detail bagaimana frekuensi penurunan harga yang akan dilakukan Apple. Sementara, Luca Maestri, Chief Financial Officer Apple mengatakan penyesuaian harga tak melebar ke lini bisnis lain seperti Apple Music dan App Store.

Maestri mengatakan lambatnya performa pertumbuhan Apple disebabkan oleh kenaikan harga di pasar luar AS. “Sekitar 60% bisnis jasa kami berada di luar AS dan seperti diketauhi dolar AS terapresiasi dalam beberapa bulan terakhir,” kata Maestri.

Bagikan

Berita Terbaru

Total Bangun Persada (TOTL) Menembus Target Kontrak Baru
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:40 WIB

Total Bangun Persada (TOTL) Menembus Target Kontrak Baru

TOTL menerima nilai kontrak baru senilai Rp4,4 triliun per Oktober 2024. Perolehan ini melampaui target awal TOTL sebesar Rp 3,5 triliun.

Mobil Baru Siap Meluncur Menjelang Akhir Tahun
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:30 WIB

Mobil Baru Siap Meluncur Menjelang Akhir Tahun

Keberadaan pameran otomotif diharapkan mampu mendorong penjualan mobil baru menjelang akhir tahun ini.

Lion Air Group Mendominasi Pasar Penerbangan di Indonesia
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:25 WIB

Lion Air Group Mendominasi Pasar Penerbangan di Indonesia

Menurut INACA, Lion Air Group menguasai 62% pasar penerbangan domestik di Indonesia, khususunya segmen LCC.

Produk Terstruktur BEI Sepi Peminat
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:20 WIB

Produk Terstruktur BEI Sepi Peminat

Masalah likuiditas membuat produk terstruktur kurang diminati. Berdasarkan data KSEI, AUM ETF sebesar Rp 14,46 triliun hingga Oktober 2024.

Mempertahankan dan Perebutan Kekuasaan
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:15 WIB

Mempertahankan dan Perebutan Kekuasaan

Rakyat harus cerdas dan kritis dalam membaca peta pertarungan politik di ajang pilkada pada saat ini.

Darurat Judi Online
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:10 WIB

Darurat Judi Online

Pemerintah harus berupaya keras menumpas judi online lewat beragam aspek tidak hanya pemblokiran semata.

Oleh-Oleh Janji Investasi Miliaran Dolar
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:05 WIB

Oleh-Oleh Janji Investasi Miliaran Dolar

Hasil lawatan Presiden Prabowo Subianto menjaring komitmen investasi jumbo dari China dan Inggris senilai US$ 18,5 miliar.

Hingga Oktober 2024, Pembiayaan Multiguna Tumbuh Pesat
| Sabtu, 23 November 2024 | 03:00 WIB

Hingga Oktober 2024, Pembiayaan Multiguna Tumbuh Pesat

Pertumbuhan permintaan pembiayaan multifinance di segmen multiguna masih akan berlanjut hingga tahun depan

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%
| Jumat, 22 November 2024 | 23:44 WIB

Serapan Belanja Modal Siber Perbankan Capai 50%

Bank Tabungan Negara (BTN) misalnya, telah menyerap 60% capex untuk teknologo informasi (TI) yang dianggarkan mencapai Rp 790 miliar di 2024

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku
| Jumat, 22 November 2024 | 15:14 WIB

Beredar Rumor, Prajogo Pangestu Ditawari Divestasi Saham BBYB Oleh Akulaku

Kepemilikan Prajogo Pangestu dalam emiten Gozco Group, diakitkan dengan investasi Gozco di PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB),  

INDEKS BERITA

Terpopuler