Demonstrasi dan Perang Dagang Bikin Ekspor Hong Kong Makin Lesu

Senin, 26 Agustus 2019 | 18:38 WIB
Demonstrasi dan Perang Dagang Bikin Ekspor Hong Kong Makin Lesu
[ILUSTRASI. Unjuk rasa menentang RUU Ekstradisi di Hong Kong]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - HONG KONG. Demonstrasi berkepanjangan dan perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan China kian berdampak pada perekonomian Hong Kong. Nilai ekspor Hong Kong kembali merosot selama sembilan bulan berturut-turut. 

Ekspor Hong Kong turun di bulan Juli menjadi HK$ 338,6 miliar atau sekitar US$ 43,2 miliar. Angka ini melemah 5,7% dibandingkan tahun lalu. Sebelumnya, para ekonom memperkirakan pelemahan ekspor menapai 8,2%. Ekspor di bulan Juni sendiri telah merosot 9% dan menjadi penurunan terbesar sejak Februari 2016 silam. 

Baca Juga: Pemerintah Hong Kong: demo mendorong Hong Kong ke ambang situasi sangat berbahaya 

Sementara itu, nilai impor jatuh 8,7%, lebih buruk dari yang prediksi analis, menjadi HK$ 370,8 miliar. Penurunan impor banyak disebabkan oleh penurunan pasokan dari Malaysia, Korea dan Singapura. Sehingga, defisit perdagangan mencapai HK$ 32,2 miliar. Nilai impor dari China juga menurun 4%.

"Pertumbuhan ekspor di bulan Juli ternyara tidak selemah yang diperkirakan. Tetapi kami memprediksi angka ini akan melemah lagi dalam beberapa bulan mendatang mengingat meningkatnya ketegangan perdagangan AS-China baru-baru ini," kata Tommy Wu, ekonom senior di Oxford Economics, seperti dilansir Bloomberg, Senin (26/8). 
 
Menurutnya, pertumbuhan impor Hong Kong akan benar-benar lemah karena kegiatan re-ekspor yang melambat, ditambah lagi, prospek domestik kian suram karena penjualan ritel dan pariwisata terseret oleh gejolak politik yang sedang berlangsung.

Baca Juga: Philip Morris International: Banyak informasi salah tentang produk bebas asap 

Seorang pejabat pemerintah mengatakan, pelemahan pertumbuhan ekonomi global dan ketegangan perdagangan AS-China menjadi kontributor utama penurunan ekspor. 

"Melihat ke depan, dalam menghadapi lingkungan eksternal yang sulit dan eskalasi lebih lanjut dari ketegangan perdagangan AS pada bulan September, kinerja ekspor jangka pendek Hong Kong akan tetap lambat atau bahkan mungkin melemah lebih lanjut," katanya dalam sebuah pernyataan.

Ekonomi Hong Kong terpukul di berbagai bidang karena kota ini menghadapi krisis politik terburuk dalam beberapa dekade. Produk domestik bruto berkontraksi lebih besar dari perkiraan semula pada kuartal kedua. Selain itu, tingkat pengangguran Hong Kong juga terus menanjak dan mencapai angka tertinggi untuk pertama kalinya sejak 2017.

Baca Juga: Belajar dari Jack Ma, si manusia gaptek yang menjelma menjadi miliarder 

Bagikan

Berita Terbaru

Pemerintah Mengkaji Pasok Makanan Haji dan Umrah
| Kamis, 04 Desember 2025 | 05:20 WIB

Pemerintah Mengkaji Pasok Makanan Haji dan Umrah

Pasokan makanan dan minuman untuk kegiatan haji hingga umrah bagi jamaah Indonesia sebagian masih dikelola pihak lain.

Pemerintah Mulai Mengalirkan Bantuan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 05:15 WIB

Pemerintah Mulai Mengalirkan Bantuan

Pemerintah mengklaim sudah mengirim sebanyak 500.000 ton logistik hingga perbaikan telekomunikasi dan pengirman BBM ke daerah bencana.

Manufaktur Indonesia Bertahan di Tengah Disrupsi
| Kamis, 04 Desember 2025 | 05:15 WIB

Manufaktur Indonesia Bertahan di Tengah Disrupsi

Industri manufaktur Indonesia telah membuktikan resiliensi yang luar biasa dalam menghadapi berbagai tantangan global dari disrupsi

Hilirisasi Kelapa Harus Berkeadilan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 05:12 WIB

Hilirisasi Kelapa Harus Berkeadilan

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat kinerja ekspor mengalami lonjakan sepanjang Januari-Oktober 2025.

SKK Migas Bidik Investasi US$ 16 Miliar Tahun Depan
| Kamis, 04 Desember 2025 | 05:09 WIB

SKK Migas Bidik Investasi US$ 16 Miliar Tahun Depan

Kepala SKK Migas Djoko Siswanto mengatakan target tersebut sudah dikunci dalam work program and budget (WP&B) 2026

Setoran PNBP ESDM 82,87% dari Target APBN
| Kamis, 04 Desember 2025 | 05:05 WIB

Setoran PNBP ESDM 82,87% dari Target APBN

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia optimistis target PNBP tahun ini bakal tercapai dengan kondisi harga minyak dunia melemah

Kebijakan PLTU Bisa Hambat Proyek EBT
| Kamis, 04 Desember 2025 | 05:01 WIB

Kebijakan PLTU Bisa Hambat Proyek EBT

"Sumber energi listrik di Indonesia tetap memakai energi fosil, seperti batubara dan gas alam,"kata Hashim

Pemerintah Pasang Target Investasi Jumbo Demi Laju Ekonomi 8%
| Kamis, 04 Desember 2025 | 05:00 WIB

Pemerintah Pasang Target Investasi Jumbo Demi Laju Ekonomi 8%

Pemerintah menargetkan bisa menjaring investasi hingga sebesar Rp 13.032 triliun selama lima tahun nanti.

 Ekspor Udang ke Amerika Kembali Mengalir Deras
| Kamis, 04 Desember 2025 | 04:58 WIB

Ekspor Udang ke Amerika Kembali Mengalir Deras

Hingga akhir Desember, Indonesia akan mengekspor lagi udang ke AS  Rp 900 miliar, sehingga sepanjang 2025 nilai ekspor ditaksir Rp 1,8 triliun

IHSG Terkoreksi Tipis, Intip Prediksi dan Rekomendasi Saham Hari Ini (4/12)
| Kamis, 04 Desember 2025 | 04:50 WIB

IHSG Terkoreksi Tipis, Intip Prediksi dan Rekomendasi Saham Hari Ini (4/12)

IHSG terkoreksi tipis 0,06% pada Rabu (3/12) setelah naik 2 hari. Simak prediksi IHSG dan rekomendasi saham pilihan untuk Kamis (4/12/2025).

INDEKS BERITA