Di Balik Lonjakan Harga Saham YELO, Ada Investor Baru yang Akumulasi 38,55 Juta Saham

Rabu, 28 Juli 2021 | 09:54 WIB
Di Balik Lonjakan Harga Saham YELO, Ada Investor Baru yang Akumulasi 38,55 Juta Saham
[ILUSTRASI. Pelanggan mencoba modem internet di kantor Passpod, Jakarta Pusat, Selasa (16/10/2018). KONTAN/Baihaki]
Reporter: Tedy Gumilar | Editor: Tedy Gumilar

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Beberapa hari terakhir, harga saham PT Yelooo Integra Datanet Tbk terus melambung. 

Kenaikan harga saham YELO pada rentang waktu 21 Juli hingga 27 Juli 2021 bahkan sudah mencapai 90,54%. 

Pada perdagangan hari ini (28/7) hingga pukul 09.40, saham YELO sudah naik 11,35% menjadi Rp 314 per saham.

 

 

Melambungnya harga saham YELO seiring akumulasi yang dilakukan investor individu bernama Abigael Handoko Putra.

Merujuk data kepemilikan efek 5% atau lebih, per 26 Juli 2021 Abigael Handoko Putra memiliki 38.552.300 lembar saham YELO. Ini setara 10,14% modal disetor dan ditempatkan penuh pada perseroan.

Sebagai informasi, ini adalah kali pertama nama Abigael Handoko Putra muncul di daftar pemegang saham YELO di atas 5%.

Baca Juga: Ditopang Ekspor, Ekonomi Bisa Tumbuh 2,5% Tahun Ini

Seiring akumulasi yang dilakukan investor yang berdomisili di Purwokerto, Jawa Tengah, itu tidak ada perubahan kepemilikan di pemegang saham kakap yang lain.

Pemegang saham pengendali YELO, yakni PT Agung Inovasi Teknologi Indonesia masih menguasai 42,06% saham YELO. Sementara kepemilikan PT Prima Jaringan Distribusi tetap 17,33%. 

Dus, besar kemungkinan Abigael Handoko Putra mengakumulasi saham YELO dari tangan investor ritel di pasar reguler.

YELO saat ini tengah menggadang rencana untuk menggelar rights issue.1,832 miliar lembar saham.

Nilai nominalnya Rp 100 per saham dan harga pelaksanaannya di Rp 100 per saham.

Setiap pemegang satu saham lama berhak memperoleh empat HMETD yang dapat dikonversi menjadi saham baru perseroan.

Sejauh ini belum ada informasi soal tanggal pelaksanaan rights issue YELO. 

Selanjutnya: Lolos dari Jerat PKPU, Pan Brothers (PBRX) Fokus Menyelesaikan Restrukturisasi

 

Bagikan

Berita Terbaru

Mengukur Prospek Saham Sektor Infrastruktur
| Senin, 22 Desember 2025 | 02:22 WIB

Mengukur Prospek Saham Sektor Infrastruktur

Penguatan Indeks Infrastruktur sepanjang 2025 ditopang oleh subsektor telekomunikasi dan infrastruktur digital

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 10:10 WIB

Saham Perkapalan Mengangkat Sauh, Cuma Gorengan atau Fundamental yang Mulai Berlayar?

Sepanjang tahun 2025 berjalan, harga saham emiten kapal mengalami kenaikan harga signifikan, bahkan hingga ratusan persen.

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII  Malah Terbang 31,85%
| Minggu, 21 Desember 2025 | 09:05 WIB

Analisis Astra International, Bisnis Mobil Lesu tapi Saham ASII Malah Terbang 31,85%

Peluncuran produk baru seperti Veloz Hybrid diharapkan bisa menjadi katalis penahan penurunan volume penjualan. 

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:31 WIB

Embusan Angin Segar Bagi Investor Saham dan Kripto di Indonesia dari Amerika

Kebijakan QE akan mengubah perilaku investor, perbankan dan institusi memegang dana lebih hasil dari suntikan bank sentral melalui obligasi. 

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:30 WIB

Nilai Tukar Rupiah Masih Tertekan di Akhir Tahun

Mengutip Bloomberg, rupiah di pasar spot melemah 0,16% secara harian ke Rp 16.750 per dolar AS pada Jumat (19/12)

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:15 WIB

Akuisisi Tambang Australia Tuntas, Bumi Resources Gelontorkan Duit Rp 346,9 Miliar

Transformasi bertahap ini dirancang untuk memperkuat ketahanan BUMI, mengurangi ketergantungan pada satu siklus komoditas.

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?
| Minggu, 21 Desember 2025 | 08:06 WIB

Rajin Ekspansi Bisnis, Kinerja Grup Merdeka Masih Merana, Ada Apa?

Tantangan utama bagi Grup Merdeka pada 2026 masih berkaitan dengan volatilitas harga komoditas, terutama nikel. 

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:42 WIB

Chandra Asri Pacific (TPIA) Terbitkan Obligasi Sebesar Rp 1,5 Triliun

Dana bersih dari hasil obligasi ini, setelah dikurangi biaya-biaya emisi, akan digunakan seluruhnya untuk keperluan modal kerja. 

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025
| Minggu, 21 Desember 2025 | 07:00 WIB

Kelolaan Reksadana Syariah Tumbuh Subur di 2025

Dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp 81,54 triliun per November 2025, meningkat 61,30% secara year-to-date (ytd). 

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG
| Minggu, 21 Desember 2025 | 06:10 WIB

Menjaga Keseimbangan Cuan Bisnis Bank Syariah & ESG

Di tengah dorongan transisi menuju ekonomi rendah karbon, perbankan diposisikan sebagai penggerak utama pembiayaan berkelanjutan.

INDEKS BERITA