Dihebohkan Soal Saldo Error, Saham Bank Mandiri (BMRI) Dibuka Turun

Senin, 22 Juli 2019 | 09:13 WIB
Dihebohkan Soal Saldo Error, Saham Bank Mandiri (BMRI) Dibuka Turun
[]
Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Narita Indrastiti

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Saham PT Bank Mandiri Tbk (BMRI) dibuka turun 1,27% ke level Rp 7.775 per saham pada perdagangan awal pekan ini, Senin (22/7). Harga saham BMRI melorot di tengah penguatan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang naik tipis 0,07% ke level 6.460. 

Kegagalan sistem IT Bank Mandiri yang membuat saldo rekening nasabah berubah, nampaknya menjadi sentimen negatif untuk saham BMRI. Saat ini, saham BMRI ditransaksikan dengan volume 3,64 juta saham. Sepanjang pekan lalu, saham BMRI sudah mengakumulasi penurunan sebesar 4,29%. Sementara itu jika dihitung sejak awal tahun, saham BMRI masih naik 5,76%. 

Baca Juga: IHSG Berpeluang Menguat, Perhatikan Saham-Saham Rekomendasi Valbury Sekuritas ini

Seperti diketahui, Sabtu (20/7) lalu, sejumlah nasabah Bank Mandiri panik akibat saldo rekeningnya berubah. Ada nasabah yang saldonya berkurang dan ada pula yang bertambah. Meski saat ini, sistem layanan Bank Mandiri sudah berjalan dengan normal, masih ada beberapa hal yang harus dibenahi. Di antaranya pembenahan rekening nasabah yang tercatat menerima saldo tambahan dan memindahkannya ke rekening lain. 

Bank Mandiri akan meminta nasabah mengembalikan saldo tambahan yang terlanjur dipindahkan. Tercatat ada 2.670 rekening yang tiba-tiba bertambah saldonya dan sempat melakukan penarikan maupun memindahkan uang di saldonya ke rekening lainnya.

Baca Juga: Bagaimana nasib 2.670 rekening nasabah Bank Mandiri yang diblokir pasca-error? 

Bagikan

Berita Terbaru

Momentum Nataru Makin  Mengerek Uang Beredar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:32 WIB

Momentum Nataru Makin Mengerek Uang Beredar

Bank Indonesia mencatat jumlah uang beredar pada November 2024 mencapai Rp 9.175 triliun, tumbuh 7,0% year on year (yoy).​

Minat Mini Meski Dijanjikan Bunga Tinggi
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:20 WIB

Minat Mini Meski Dijanjikan Bunga Tinggi

Dalam lelang SRBI pada 20 Desember lalu, penawaran yang masuk senilai Rp 23,12 triliun. Bank sentral hanya memenangkan Rp 10 triliun. 

Gelembung Protes PPN 12% Membesar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:11 WIB

Gelembung Protes PPN 12% Membesar

Protes semakin meluas dan datang dari berbagai kalangan, mulai dari mahasiswa hingga pemengaruh (influencer)

Kantong Masyarakat Bakal Cekak
| Selasa, 24 Desember 2024 | 11:01 WIB

Kantong Masyarakat Bakal Cekak

Sejumlah kebijakan pajak maupun non pajak diperkirakan akan menekan daya beli terutama masyarakat kelas menengah

Banyak Tantangan, Ancol Geber Pendapatan di Liburan Natal dan Tahun Baru
| Selasa, 24 Desember 2024 | 10:32 WIB

Banyak Tantangan, Ancol Geber Pendapatan di Liburan Natal dan Tahun Baru

PJAA menghadapi banyak tantangan di industri pariwisata. Terlihat dari kinerja yang tidak sebaik sebelumnya. 

Mencermati Tiga Fase Perencanaan Keuangan Bagi Orang Dewasa
| Selasa, 24 Desember 2024 | 09:48 WIB

Mencermati Tiga Fase Perencanaan Keuangan Bagi Orang Dewasa

Ada tiga fase yang dihadapi orang dewasa. Ketiganya yaitu fase akumulasi, fase konsolidasi dan fase pensiun.

Emiten Saham EBT Menggeber Ekspansi
| Selasa, 24 Desember 2024 | 08:16 WIB

Emiten Saham EBT Menggeber Ekspansi

Perusahaan di bidang industri energi baru dan terbarukan (EBT) berlomba menangkap peluang dari misi transisi energi

Masih Ada Kado Dividen Akhir Tahun
| Selasa, 24 Desember 2024 | 08:13 WIB

Masih Ada Kado Dividen Akhir Tahun

Menjelang pergantian tahun, pelaku pasar masih bisa memburu cuan dari emiten yang menebar dividen interim ataupun saham bonus. 

KSEI Bidik Dua Juta Investor Baru di 2025
| Selasa, 24 Desember 2024 | 08:08 WIB

KSEI Bidik Dua Juta Investor Baru di 2025

Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) membidik pertumbuhan investor pasar modal sebanyak 2 juta SID pada tahun 2025. 

Saham Berkapitalisasi Jumbo Tak Selalu Memberikan Cuan Yang Besar
| Selasa, 24 Desember 2024 | 07:17 WIB

Saham Berkapitalisasi Jumbo Tak Selalu Memberikan Cuan Yang Besar

Dari 30 saham berkapitalisasi besar, ada beberapa emiten yang memberikan hasil negatif dalam tiga tahun. 

INDEKS BERITA

Terpopuler