Dilema Minyak Mahal

Sabtu, 19 Maret 2022 | 09:00 WIB
Dilema Minyak Mahal
[]
Reporter: Harian Kontan | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Persoalan minyak goreng mahal di negeri ini tampaknya belum akan berakhir dalam waktu dekat.

Setelah Presiden memutuskan hanya memberikan subsidi bagi produk minyak goreng curah saja agar bisa dijual dengan harga Rp 14.000 per liter, kini harga minyak goreng kemasan baik yang kemasan sederhana maupun kemasan premium melambung tinggi.

Harga yang luar biasa dan di atas kewajaran jika dibandingkan dengan harga beras medium yang masih di kisaran Rp 12.000 per kilo, atau harga bahan bakar minyak yang paling mahal baik di pom bensin Pertamina maupun swasta.  

Harga di pasaran harga minyak goreng kemasan ukuran 2 liter sudah di atas Rp 40.000 per kantong. Dengan asumsi konsumsi minyak goreng per kapita di Indonesia sebesar 1 liter per orang per bulan, artinya butuh anggaran rumah tangga kecil minimal Rp 80.000 per bulan hanya untuk beli minyak goreng.

Kebijakan baru berjalan sehari isu minyak goreng makin memanas saat Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi menyampaikan berbagai data dugaan kecurangan dalam tata niaga minyak goreng saat rapat kerja dengan DPR.

Mendag menjadi bulan-bulanan lantaran dianggap tidak becus mengendalikan harga di pasar dan kalah melawan oligarki minyak goreng di negeri ini.

Partai-partai pendukung pemerintah maupun di luar pemerintahan bersorak menghujat kebijakan minyak goreng yang kalah melawan dominasi pelaku usaha ini.

Ranah politik penanganan masalah minyak mahal ini pun menggelinding ke isu politik. Wacana pembentukan Panitia Khusus (Pansus) pun menggelinding, hingga isu reshuffle kabinet khususnya penggantian Mendag Lutfi juga menguat.

Partai-partai yang di luar pemerintah yang belum kebagian kursi kabinet pun gencar diisukan berminat jabatan Mendag. Politisi masalah seperti ini tentu mengecewakan, karena persoalan harga minyak mahal hingga kini belum juga teratasi.

Kebijakan minyak goreng curah murah paling cepat baru terasa di pasar pada pekan depan. Tapi ingat masih ada potensi disulap menjadi minyak goreng kemasan sehingga dengan mudah bisa dijual ke pasar dengan harga minyak kemasan.

Artinya peluang memanfaatkan situasi ini untuk mengeruk keuntungan masih sangat besar. Apalagi jika pengawasan di tingkat distribusi yang lemah, plus ada kong kalikong antara pengusaha produsen maupun distributor yang terbukti tak mau untungnya berkurang dalam situasi ini. Jadi harap sabar!

Bagikan

Berita Terbaru

IHSG Turun 0,87% Pekan Ini, Saham Bank Jadi Pemberat, Saham Barang Baku Berjaya
| Jumat, 06 Juni 2025 | 15:17 WIB

IHSG Turun 0,87% Pekan Ini, Saham Bank Jadi Pemberat, Saham Barang Baku Berjaya

Sepekan periode 2-5 Juni 2025, IHSG melemah 0,87% dan ditutup pada 7.113,42 di perdagangan terakhir.

Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Tancap Gas, Geber Ekspansi Pembangunan RS Mayapada
| Jumat, 06 Juni 2025 | 11:02 WIB

Sejahteraraya Anugrahjaya (SRAJ) Tancap Gas, Geber Ekspansi Pembangunan RS Mayapada

Manajemen Mayapada Hospital Jakarta Selatan menyebut, proyek tersebut menelan dana investasi antara Rp 900 miliar hingga Rp 1,4 triliun.

Tak Cuma Indonesia, Mayoritas PMI Negara ASEAN Mengalami Kontraksi Pada Mei 2025
| Jumat, 06 Juni 2025 | 11:00 WIB

Tak Cuma Indonesia, Mayoritas PMI Negara ASEAN Mengalami Kontraksi Pada Mei 2025

Jika PMI Indonesia masih terus tertahan di bawah level 50, dikhawatirkan bakal berdampak ke PHK massal.

Saham Emiten Ini Diakumulasi Pengendali Lagi, Begini Proyeksi Kinerja dan Ekspansinya
| Jumat, 06 Juni 2025 | 10:40 WIB

Saham Emiten Ini Diakumulasi Pengendali Lagi, Begini Proyeksi Kinerja dan Ekspansinya

Total kapasitas produksi seluruh pabrik ISSP akan mencapai 1 juta ton per tahun setelah pabrik di Gresik beroperasi penuh.

Profit 31,43% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (6 Juni 2025)
| Jumat, 06 Juni 2025 | 09:32 WIB

Profit 31,43% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Susut (6 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (6 Juni 2025) Rp 1.929.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 31,43% jika menjual hari ini.

Volatilitas Saham MBMA Meningkat Usai Masuk MSCI, Asing Profit Taking di Harga Pucuk
| Jumat, 06 Juni 2025 | 08:00 WIB

Volatilitas Saham MBMA Meningkat Usai Masuk MSCI, Asing Profit Taking di Harga Pucuk

PT Merdeka Battery Materials Tbk (MBMA) kemungkinan tidak akan membagikan dividen dari laba bersih tahun buku 2024.

Terkenal Defensif, Saham ICBP, CMRY, Hingga MYOR bisa Jadi Pilihan Hadapi Masa Sulit
| Jumat, 06 Juni 2025 | 07:00 WIB

Terkenal Defensif, Saham ICBP, CMRY, Hingga MYOR bisa Jadi Pilihan Hadapi Masa Sulit

Paket stimulus ekonomi yang digelontorkan pemerintah diharapkan bisa menjadi katalis positif jangka pendek.

Jumlah Investor Kripto Dua Kali Lipat Investor Saham, ke Depan Kian Mendominasi
| Jumat, 06 Juni 2025 | 06:00 WIB

Jumlah Investor Kripto Dua Kali Lipat Investor Saham, ke Depan Kian Mendominasi

Pertambahan jumlah Investor dan trader kripto terus berlangsung di tengah tekanan ekonomi dan melemahnya daya beli masyarakat.

Sebagian Duit Private Placement FAST Untuk Efisiensi Karyawan, PHK di KFC Berlanjut?
| Jumat, 06 Juni 2025 | 05:00 WIB

Sebagian Duit Private Placement FAST Untuk Efisiensi Karyawan, PHK di KFC Berlanjut?

Sepanjang tahun lalu PT Fast Food Indonesia Tbk (FAST) telah melakukan pengurangan jumlah karyawan sebanyak 2.883 orang.

Kantor Bank Sepi, Premi Bancassurance Susut
| Jumat, 06 Juni 2025 | 04:20 WIB

Kantor Bank Sepi, Premi Bancassurance Susut

Penjualan produk asuransi jiwa lewat kerja sama dengan perbankan tertekan di awal tahun 2025 karena perubahan pola layanan bank.

INDEKS BERITA

Terpopuler