Dilema Pertumbuhan

Kamis, 10 November 2022 | 08:00 WIB
Dilema Pertumbuhan
[]
Reporter: Syamsul Ashar | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pada hari-hari terakhir ini kita semua mendapatkan suguhan informasi yang menggembirakan dari Badan Pusat Statistik (BPS). Data yang secara kertas akan menggembirakan bagi para pejabat negara pembuat kebijakan.

Pertama suguhan angka pertumbuhan ekonomi atau produk domestik bruto (PDB) yang masih cukup tinggi yakni sebesar 5,7% pada kuartal III-2022. Secara nominal berdasarkan harga nominal 2010 setara dengan Rp 2.976,8 triliun.

Dengan asumsi jumlah penduduk Indonesia per akhir Juni 2022 sebanyak 275.361.267 jiwa, artinya pendapatan perkapita penduduk Indonesia pada kuartal III-2022 mencapai Rp 10,8 juta dalam tiga bulan atau setara Rp 3,6 juta sebulan.

Jika menggunakan basis data BPS per akhir 2021 yang menyebutkan rerata konsumsi masyarakat per kapita untuk makanan sebesar  Rp 625.000 di perdesaan dan Rp 1,48 juta di perkotaan dan asumsi inflasi 5%, maka rerata konsumsi masyarakat perdesaan Rp 656.250/orang per bulan atau setara Rp 22.000 per hari dan di perkotaan sekitar 
Rp 1.554.000 per orang per bulan atau Rp 52.000 per hari. 

Artinya di atas kertas ada selisih pendapatan sekitar Rp 2 juta sampai Rp 2,95 juta sebulan. Selisih ini yang dipergunakan untuk memenuhi kebutuhan  seperti transportasi.

Kabar gembira kedua adalah jumlah pengangguran terbuka turun. Sebesar 5,86% dari total angkatan kerja 143,72 juta, yang berarti sekitar 8,4 juta orang. Angka ini terlihat lebih baik dibandingkan dengan Agustus 2021 sebesar 6,49% atau Agustus 2020 sebanyak 7,07%.

BPS menyebut jumlah orang bekerja pada Agustus 2022 bertambah 4,25 juta dibandingkan dengan Agustus 2021. Tambahan pekerjaan terutama di sektor pertanian, kehutanan, dan perikanan sebanyak 1,57 juta orang. Sedangkan industri manufaktur hanya bertambah sekitar 470.000 dibandingkan dengan posisi pada Agustus 2021.

Yang memprihatinkan jumlah pengangguran itu terbanyak pada angkatan kerja usia produktif yakni  kelompok usia 15–24 tahun sebesar 20,46%. Sedangkan angkatan kerja pada kelompok umur 25-59% yang menganggur mencapai 5%.

Hanya saja semua angka BPS ini adalah angka masa lalu. Beberapa pekan terakhir pelaku industri tekstil mengklaim ada pemutusan hubungan kerja (PHK) massal lebih dari 64.000 dengan keluhan daya beli pasar sedang lesu sejak September 2022.

Semoga data PHK bukan jadi penekan agar upah tetap minimum murah tahun depan.

Bagikan

Berita Terbaru

Ada 15 Saham Berpotensi Keluar Pemantauan Khusus Kriteria 1, Peluang atau Jebakan?
| Selasa, 25 November 2025 | 11:25 WIB

Ada 15 Saham Berpotensi Keluar Pemantauan Khusus Kriteria 1, Peluang atau Jebakan?

Investor mesti fokus pada emiten dengan narasi kuat lantaran saat berhasil keluar dari PPK peluang rebound muncul tetapi dibarengi risiko tinggi.

Mengupas Emiten Sektor Logistik Darat, Antara Tantangan, Peluang, dan Saham Pilihan
| Selasa, 25 November 2025 | 09:10 WIB

Mengupas Emiten Sektor Logistik Darat, Antara Tantangan, Peluang, dan Saham Pilihan

Prospek bisnis logistik darat didukung perkembangan ritel, e-commerce, dan infrastruktur. Namun, ada tantangan dari sisi pengelolaan biaya.

Menakar Peluang Cuan di Saham CBDK dari Sisi Teknikal dan Fundamental
| Selasa, 25 November 2025 | 08:41 WIB

Menakar Peluang Cuan di Saham CBDK dari Sisi Teknikal dan Fundamental

Kinerja keuangan PT Bangun Kosambi Sukses Tbk (CBDK) diperkirakan akan tetap tumbuh positif sepanjang tahun 2025.

Bos Djarum Dicekal Bikin Saham BBCA & TOWR Sempat Goyang: Saatnya Serok atau Cabut?
| Selasa, 25 November 2025 | 08:13 WIB

Bos Djarum Dicekal Bikin Saham BBCA & TOWR Sempat Goyang: Saatnya Serok atau Cabut?

Tekanan yang dialami saham BBCA mereda setelah pada Selasa (24/11) bank swasta tersebut mengumumkan pembagian dividen interim.

Bankir Optimistis Pertumbuhan Kredit Konsumer Membaik di Akhir Tahun
| Selasa, 25 November 2025 | 08:09 WIB

Bankir Optimistis Pertumbuhan Kredit Konsumer Membaik di Akhir Tahun

Para bankir optimistis akan terjadi perbaikan pertumbuhan  kredit konsumer menjelang akhir tahun, ditopang momentum natal dan tahun baru 

Menggelar IPO, Abadi Lestari (RLCO) Tawarkan 625 Juta Saham
| Selasa, 25 November 2025 | 07:49 WIB

Menggelar IPO, Abadi Lestari (RLCO) Tawarkan 625 Juta Saham

PT Abadi Lestari Indonesia Tbk (RLCO) berencana untuk IPO dengan menawarkan maksimal 625 juta saham kepada publik. 

Permintaan Domestik Kuat, Kinerja Elnusa (ELSA) Bisa Melesat
| Selasa, 25 November 2025 | 07:41 WIB

Permintaan Domestik Kuat, Kinerja Elnusa (ELSA) Bisa Melesat

Prospek kinerja PT Elnusa Tbk (ELSA) masih menjanjikan. Segmen penjualan barang dan jasa distribusi serta logistik energi bakal jadi motor utama.

Siasat Asahimas Flat Glass (AMFG) Hadapi Penurunan Penjualan Kaca
| Selasa, 25 November 2025 | 07:40 WIB

Siasat Asahimas Flat Glass (AMFG) Hadapi Penurunan Penjualan Kaca

Seiring dengan pelemahan pasar, terjadi kenaikan biaya produksi AMFG yang dipicu oleh fluktuasi harga gas alam.

Patrick Walujo Mundur, Skenario Merger GOTO dan Grab Kian Terbuka
| Selasa, 25 November 2025 | 07:33 WIB

Patrick Walujo Mundur, Skenario Merger GOTO dan Grab Kian Terbuka

Suksesi kepemimpinan menambah kental aroma rencana merger GOTO dan Grab pasca Patrick Sugito Walujo resmi mengundurkan diri dari jabatan CEO GOTO.

Transcoal Pacific (TCPI) Tetap Menjaring Cuan Pengangkutan Laut
| Selasa, 25 November 2025 | 07:25 WIB

Transcoal Pacific (TCPI) Tetap Menjaring Cuan Pengangkutan Laut

TCPI akan mengoptimalkan utilisasi armada yang ada serta melakukan peremajaan kapal secara bertahap.

INDEKS BERITA