Diskon Iuran JKK Menyasar Industri Padat Karya

Senin, 03 Maret 2025 | 07:10 WIB
Diskon Iuran JKK Menyasar Industri Padat Karya
[ILUSTRASI. Sejumlah pekerja memasang rangka baliho di Jakarta, Kamis (30/11/2023). (KONTAN)]
Reporter: Vendy Yhulia Susanto | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA.  Pemerintah menerbitkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 7 tahun 2025 tentang Penyesuaian Iuran Jaminan Kecelakaan Kerja (JKK) bagi Perusahaan Industri Padat Karya Tertentu tahun 2025. Beleid ini diteken Presiden Prabowo Subianto pada 7 Februari 2025.

Melalui aturan itu, pemerintah memberikan keringanan iuran JKK sebesar 50% untuk industri padat karya. Industri itu adalah industri makanan, minuman dan tembakau; industri tekstil dan pakaian jadi; industri kulit dan barang kulit; industri alas kaki; industri mainan anak dan industri furnitur. Diskon tersebut diberikan mulai Februari sampai Juli 2025.

Baca Juga: Angka Kecelakaan Kerja di Indonesia Menanjak

Pengamat ketenagakerjaan Timboel Siregar berharap beleid tersebut bisa membuat angka pemutusan hubungan kerja (PHK) di enam sektor padat karya tersebut bisa diturunkan. Ia pun berharap pemerintah meminta komitmen perusahaan yang mendapatkan diskon pembayaran iuran JKK 50% untuk tidak melakukan PHK.

Menurut dia, potensi PHK juga bisa dilakukan di perusahaan subkontrak dari perusahaan di enam industri padat karya tersebut.

"Beleid ini adalah bentuk bantuan cash flow industri padat karya di sisi hilir, sisi hulu," kata Timboel, Minggu (2/3). 

 

Bagikan

Berita Terkait

Berita Terbaru

UNTR Ungkap Ekspansi Bisnis Alat Berat di Food Estate Hingga Rencana Akuisisi Tambang
| Selasa, 03 Juni 2025 | 22:43 WIB

UNTR Ungkap Ekspansi Bisnis Alat Berat di Food Estate Hingga Rencana Akuisisi Tambang

UNTR saat ini akan fokus pada ekspansi penambahan portofolio baru ke sektor di luar batubara misalnya nikel dan emas.

Januari-April 2025 Impor Emas Melonjak 253,57%, Investor Muda Kepincut Logam Mulia
| Selasa, 03 Juni 2025 | 22:29 WIB

Januari-April 2025 Impor Emas Melonjak 253,57%, Investor Muda Kepincut Logam Mulia

Walaupun harga emas dunia mengalami penurunan, tapi di Indonesia terus merangkak naik sebab barangnya sedikit.

Riset Bain & Company: Tekanan Baru Hantam Industri Private Equity Global di 2025
| Selasa, 03 Juni 2025 | 22:07 WIB

Riset Bain & Company: Tekanan Baru Hantam Industri Private Equity Global di 2025

Volatilitas tarif dan ekonomi tekan transaksi PE global, ada dana mengendap US$ 1,2 triliun menanti penyaluran.

Harga CYBR Naik Signifikan Sejak Awal 2025, Ada Nama Baru di Daftar Pemegang Saham
| Selasa, 03 Juni 2025 | 16:59 WIB

Harga CYBR Naik Signifikan Sejak Awal 2025, Ada Nama Baru di Daftar Pemegang Saham

Bisnis ITSEC tersebar di lima negara Asia Pasifik, yaitu Indonesia, Singapura, Australia, Uni Emirat Arab, Mauritius.

Disebut-Sebut Jadi Unicorn Baru, Kapan Vidio IPO?
| Selasa, 03 Juni 2025 | 11:38 WIB

Disebut-Sebut Jadi Unicorn Baru, Kapan Vidio IPO?

Platform over the top Vidio dikabarkan telah memiliki valuasi lebih dari US$ 1 miliar setelah mendapat pendanaan terbaru dari Grup Sinar Mas.

Profit 33,63% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang (3 Juni 2025)
| Selasa, 03 Juni 2025 | 08:43 WIB

Profit 33,63% Setahun, Harga Emas Antam Hari Ini Terbang (3 Juni 2025)

Harga emas Antam hari ini (3 Juni 2025) Rp 1.940.000 per gram. Di atas kertas pembeli setahun lalu bisa untung 33,63% jika menjual hari ini.

Valuasi Harga Saham MEDC Dianggap Menarik, tapi Prospeknya Belum Tentu Ciamik
| Selasa, 03 Juni 2025 | 08:14 WIB

Valuasi Harga Saham MEDC Dianggap Menarik, tapi Prospeknya Belum Tentu Ciamik

Meski harga minyak tengah tertekan, PT Medco Energi International Tbk tetap menggeber eksplorasi blok migas. 

Profit Taking di Saham Properti Diprediksi Mereda, BSDE, PWON dan CTRA bisa Dicermati
| Selasa, 03 Juni 2025 | 07:51 WIB

Profit Taking di Saham Properti Diprediksi Mereda, BSDE, PWON dan CTRA bisa Dicermati

Emiten properti dengan portofolio retail yang kuat menjadi opsi yang paling sehat di tengah risiko melemahnya prapenjualan.

Jumlah Pipeline IPO Menyusut
| Selasa, 03 Juni 2025 | 07:31 WIB

Jumlah Pipeline IPO Menyusut

Di daftar antrean, hanya ada 21 calon emiten yang berencana IPO dengan perkiraan dana sebesar Rp 3,99 triliun.

Kinerja Emiten Telekomunikasi Lesu Akibat Turunnya ARPU
| Selasa, 03 Juni 2025 | 07:29 WIB

Kinerja Emiten Telekomunikasi Lesu Akibat Turunnya ARPU

Tekanan emiten telekomunikasi berasal dari penurunan pendapatan rata-rata per pengguna alias average revenue per user (ARPU).

INDEKS BERITA

Terpopuler